Jungkook terus berlari membawa Eumha bersamanya, lelaki itu baru berhenti ketika Eunha terjatuh dan membuat kakinya terkilir.
"Eunha-ya, kau baik-baik saja?" Tanyanya khawatir.
"Sakit, kakiku sakit sekali." Balas Eunha sebisanya, gadis itu terus memegangi pergelangan kaki kirinya.
Jungkook mencoba melihat pergelangan kaki itu, tampak lebam bewarna biru disana. Jungkook segera berjongkok, hal itu membuat Eunha bingung.
"Naiklah, aku akan menggendongmu." Kata Jungkook lembut.
"Tapi-"
"Tidak ada tapi-tapi, kakimu terkilir, kau mau kakimu semakin sakit?" Omel Jungkook, Eunha menggeleng pelan.
Pada akhirnya gadis itu naik perlahan ke punggung Jungkook.
"Jungkook, bagaimana dengan Soobin dan Yeonjun?"
"Kau tenang saja, mereka bisa mengurus diri mereka sendiri. Kau bisa percaya penuh pada Yeonjun, dia pasti akan membantu Soobin." Ucap Jungkook, dia berusaha menenangkan Eunha yang sangat khawatir pada Soobin dan Yeonjun. "Lagi pula, Yeonjun yang memegang kunci mobil. Mereka sekarang pasti sudah pergi."
Eunha mengangguk pelan, gadis itu meletakkan dagunya di bahu Jungkook.
"Jungkook, aku lelah sekali." Lirih gadis itu. "Bagaimana caranya agar aku hidup dengan tenang? Apakah sebaiknya aku menyerahkan diri saja?"
"Ya! Kau ini jangan bicara sembarangan, kami mati-matian menjagamu kau pasti tau kenapa, kan? Lalu kau dengan seenaknya ingin menyerahkan diri, kau pikir kami akan membiarkan itu terjadi?" Omel Jungkook lagi.
"Kalau Soobin, aku paham kenapa dia ingin melindungiku, tapi kalau kau? Kenapa Jungkook? Kenapa ingin melindungiku?" Tanya Eunha.
Jungkook terdiam cukup lama sampai suara Eunha kembali membuatnya tersadar.
"Jungkook-ah?"
"Huh?"
"Kau tidak mendengarkanku? Aku tanya kenapa kau ingin melindungiku?"
"Hanya ingin saja."
"Hanya ingin???"
"Eum."
Eunha tak lagi bertanya, tiba-tiba kepalanya terasa sakit sekali.
"Jungkook, kepalaku sakit sekali." Lirihnya.
Jungkook segera menurunkan gadis itu dari gendongannya, mendudukan Eunha di sebuah kursi kayu panjang yang ada di tepi jalan yang langsung menghadap ke sungai itu. Jungkook segera memeluk gadis itu setelah menyandarkan kepala Eunha pada bahunya, dia mengelus kepala Eunha lembut berharap hal itu bisa sedikit mengurangi rasa sakit yang Eunha rasakan.
Sekelibat bayangan berputar di dalam ingatan Eunha.
"Kau pikir kau bisa kabur dari kami?!"
"Kau terlalu banyak ikut campur Jung Eunha, ini akibatnya jika kau selalu sok jadi pahlawan!!!"
Eunha menangis, meminta untuk gadis-gadis itu berhenti memvideokan dirinya yang seragamnya dibuka paksa oleh gadis-gadis itu juga.
"Aku mohon, hentikan!!" Pekik gadis itu dalam tangisnya.
Tapi mereka justru tertawa, tidak menghiraukan tangisan Eunha sama sekali.
"Ya!!!"
Pekikan lelaki itu membuat gadis-gadis berhenti mempermainkan Eunha, Eunha segera membetulkan seragamnya walau beberapa kancingnya sudah terlepas, gadis itu memeluk dirinya sendiri sambil berusaha menghapus air matanya.
"Apa yang kalian lakukan?!"
"Siapa kau? Ah, apa kau tertarik padanya karena sudah melihat kami membuka seragamnya? Hahaha." Gadis-gadis itu tertawa sambil memandang Eunha bengis.
Lelaki itu melepas jas seragam sekolahnya, kemudian mendekati Eunha yang masih terduduk di tempatnya, lelaki itu menutupi tubuh Eunha dengan jas seragamnya. Kemudian membantu Eunha berdiri dan pergi dari gang sempit itu.
Mereka berpisah diujung gang itu, Eunha menunduk, dia tidak ingin menatap wajah lelaki itu karena malu, tapi Eunha mendengar dengan jelas lelaki itu mengatakan, "Bukankah seharusnya kau melawan mereka? Aku tau kau gadis yang pemberani."
Eunha menegakkan tubuhnya yang sejak tadi bersandar pada Jungkook, gadis itu menatap Jungkook.
"Kepalamu sudah tidak sakit lagi?" Tanya Jungkook.
Eunha mengangguk, "Jungkook-ah, aku mengingat sesuatu."
"Benarkah?" Jungkook menanggapinya dengan senang. "Berarti kau bisa tau penyebabmu koma selama ini?"
"Eum, tapi, jika aku sudah ingat. Apa yang harus aku lakukan? Itu sudah lama sekali terjadi..." Lirih Eunha.
Jungkook menatap kedua manik mata gadis itu, "Aku tau tidak ada yang bisa kau ubah dengan hidupmu jika kau mengingat kembali kenyataan itu, tapi mungkin kau bisa mengubah hidup orang lain?"
Eunha terdiam dan tersenyum setelah mendengar kata-kata Jungkook, gadis itu memikirkan betapa menyedihkannya dia dahulu, tetapi dia juga berpikir untuk melindungi orang lain jika hal itu terjadi terhadap mereka. Dan, Eunha juga memikirkan siapa lelaki baik yang sudah menolongnya hari itu walaupun setelah itu Eunha memilih untuk mengakhiri hidupnya. Ya, walaupun pada akhirnya Eunha juga masih di selamatkan oleh Tuhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Speechless: Like The Sun And The Moon
Fanfiction[COMPLETED] I won't start to crumble Whenever they try 2019 © xjustfinex