"Sekarang apa yang mau kau lakukan?"
Eunha hanya diam, dia tidak menjawab pertanyaan Jungkook, gadis itu hanya menatap Eunwoo yang sudah tidak bernyawa dihadapannya dengan penuh kebencian.
Jungkook menarik tangan gadis itu, membuatnya harus mengikuti langkah Jungkook yang semakin lama, semakin cepat.
"Apa yang kau lakukan?!" Tanya Eunha. "Kau mau membawaku kemana?!"
Sekarang giliran Jungkook tidak menjawab, dia terus menarik tangan Eunha yang masih dilumuri bercak darah, lelaki itu berhenti di parkiran sepeda motornya, Jungkook melepas kemeja yang dia pakai sebagai luaran, di lapnya tangan mungil gadis itu agar kembali bersih.
Jungkook naik keatas sepeda motornya. "Cepat naik!" Ajaknya pada Eunha.
"Kenapa?"
"Kau mau tertanggap karena sudah membunuhnya? Kau mau masuk penjara?! Kau mau orang-orang melemparimu dengan ucapan kejam mereka?! Jangan bodoh! Cepat naik!!" Tutur Jungkook cepat.
Pada akhirnya, Eunha menaiki motor itu, dia masih menggenggam kemeja Jungkook ditangannya. Jungkook segera melajukan sepeda motornya, meninggalkan tempat itu, tidak tau harus kemana, kemana saja, asal Eunha aman. Jungkookpun tidak mengerti kenapa dia melakukan hal ini, harusnya dia segera membunuh Eunha saat gadis itu lengah tadi, tapi Jungkook justru membawanya pergi, berusaha agar gadis itu tetap aman bersamanya setelah membunuh seseorang.
👻👻👻
"Kenapa kita berenti disini?" Tanya Eunha, ketika Jungkook berhenti pada sebuah penginapan kecil yang berada di pelosok daerah itu.
"Lalu kau mau tinggal dimana?" Jungkook mematikan mesin motornya. "Turunlah."
Eunha tidak memperdulikannya, gadis itu masih memperhatikan penginapan kecil yang akan mereka tinggali. Jungkook memilih turun dari motornya dan membiarkan Eunha duduk disana.
"Kau mau terus disitu? Tidak mau membersihkan dirimu?" Tanya Jungkook lagi.
Gadis itu memilih turun dari sepeda motor Jungkook, "Bagaimana dengan pakaianku? Aku tidak punya."
"Kau masuk saja dulu, aku akan pergi membelikannya." Tutur Jungkook.
"Kau bisa memakai kartu kreditku." Saran Eunha.
"Tidak. Kau mau kita ketahuan? Dan polisi langsung menjemputmu disini?"
Eunha diam. Ditatapnya Jungkook yang sudah kembali naik ke atas motor, setelah membukakan pintu penginapan kecil itu untuknya.
"Ya!!" Pekik Eunha, sebelum lelaki itu menghidupkan mesin motornya, "Aku ikut saja! Kau kan tidak tau seleraku!"
"Aku memang tidak akan membelikan pakaian sesuai seleramu. Kau pikir uangku banyak? Aku hanya akan membelikanmu baju kaus biasa dan celana training!"
Eunha mencebikkan bibirnya, "Jangan lupa pakaian dalamku!!"
Jungkook mengerjabkan matanya, "A-apa?"
"Kau pikir aku tidak butuh pakaian dalam???" Eunha melipat kedua tangannya didepan dada, "Kau bisa memilihnya untukku?" Sarkasnya.
Jungkook berdecak, "Ya sudah, cepat naik!"
Eunha susah payah menahan senyumnya, ternyata Jungkook lucu juga, pikirnya.
👻👻👻
Eunha menjatuhkan tubuhnya diatas kasur penginapan kecil itu, gadis itu sudah tampak segar setelah membersihkan dirinya, sedangkan Jungkook duduk di depan penginapan sambil menghisap rokoknya hanya dengan pakaian tanpa lengan.
"Ya!!" Panggil Eunha dari ambang pintu, membuat Jungkook menoleh, "Aku lapar! Ayo makan makanan yang tadi kau beli di pasar."
"Ck! Hantu bisa lapar juga." Lirih lelaki itu, membuat Eunha mengerutkan keningnya.
"Kau bilang apa? Aku tidak dengar."
"Aku bilang, "Ayo, aku juga lapar!" Bohong Jungkook. Lelaki itu memasuki penginapan setelah membuang puntung rokoknya.
"Jika aku tertangkap apa aku akan membusuk di penjara?" Tanya Eunha tiba-tiba ketika Jungkook ingin mengunyah ramyeonnya.
Lelaki itu memilih menelan makanannya dulu, kemudian baru menjawab pertanyaan gadis itu.
"Kau takut?" Bukannya menjawab, seperti biasa, Jungkook justru balik bertanya.
"Ya! Tidak mungkin." Balas Eunha, "Aku hanya penasaran."
"Mungkin saja. Sebab kau hanya akan berada di tempat yang sama seumur hidupmu, sepertinya itu akan membosankan. Kau bahkan bisa saja dikeroyok oleh penjahat lain di dalam penjara." Jelas Jungkook.
"Lalu bagaimana jika aku tertangkap?" Tanya gadis itu lagi, "Apa yang harus aku lakukan?"
Jungkook sadar betul, gadis dihadapannya itu sedang ketakutan. Eunha hanya terlalu gengsi untuk mengakui ketakutannya itu.
"Kau tidak akan tertangkap."
"Bagaimana bisa kau seyakin itu?"
"Karena aku akan melindungimu."
Eunha terdiam, sedangkan Jungkook kembali memakan ramyeonnya tanpa menoleh pada gadis itu.
"Ya! Kau akan membiarkan makananmu itu? Jika tak mau biar aku yang habiskan." Tutur Jungkook.
Gadis itu masih diam saja sambil menatap Jungkook, tiba-tiba sepotong ingatannya kembali dan itu membuat kepalanya sedikit pening. Eunha refleks memegangi kepalanya.
"Kau kenapa?" Tanya Jungkook padanya, Eunha hanya menggeleng pelan.
Lelaki itu hanya memperhatikan pergerakan Eunha, Eunha memilih kembali ke tempat tidur dan menggulung dirinya di dalam selimut.
"Jungkook?" Panggilnya dari balik selimut.
"Ya?"
Tidak ada jawaban, Jungkook mengerutkan keningnya. Mereka hanya diam, sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Bingung dengan tingkah mereka akhir-akhir ini terhadap satu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Speechless: Like The Sun And The Moon
Fanfic[COMPLETED] I won't start to crumble Whenever they try 2019 © xjustfinex