"Taehyun, kau bisa bicara dengan Beomgyu?" Tanya Jungkook ketika dia keluar dari gedung Mr. Bang dan mendapati Taehyun dan Beomgyu duduk bersama di teras pos keamanan.
"Huh? Dia?" Taehyun menunjuk lelaki lain yang duduk di sebelahnya sambil menghisap rokok yang tadi di mintanya dari Taehyun.
"Ya!!!" Pekik Jungkook sambil berjalan menghampiri mereka, "Bisa-bisanya selama ini kau mengomeliku!!"
"Hyung, kau ini bicara apa?" Tanya Taehyun karena dia tidak mengerti maksud Jungkook.
Jungkook merangkul leher Taehyun lalu berbisik, "Dia itu hantu!!!"
"Ya! Jangan bercanda, mana mungkin, aku saja bisa melihat dan bicara dengannya." Taehyun mengibaskan tangannya.
"Beomgyu, kau sengaja menampakkan diri padanya?" Tanya Jungkook pada hantu yang sejak tadi sibuk merokok itu.
"Untuk apa aku melakukannya? Hal itu hanya menghabiskan tenagaku saja." Balas Beomgyu.
"Taehyun, jadi selama ini kau bisa melihat mereka?"
"Hyung!! Mana mungkin! Ah, ada apa dengan mataku hari ini??"
Jungkook hanya menggeleng, "Sudahlah, masih syukur kau tidak pernah bertemu yang buruk rupa!" Jungkook meninggalkan pos keamanan itu, "Cepatlah, kita harus membeli perlengkapan untuk Eunha dan Soobin!"
"Memangnya kau punya uang?" Susul Taehyun.
Jungkook mengangkat tangannya yang memegang black card.
"Jangan meremehkanku!" Balasnya.
"Jadi selama ini kau punya black card??? Kau bahkan tidak mau membiayaiku dan membiarkan aku mencuri di mini market!!" Protes Taehyun.
Jungkook terbahak, "Bodoh! Kau kan tidak minta apa-apa, kau terlalu berpikir aku itu tidak punya uang, jadi ku biarkan saja!"
"Ya sudah, mulai sekarang kau harus memberiku uang untuk bertahan hidup!!"
"Ya, ya, bukanlah hal yang sulit."
Keduanya langsung masuk ke dalam mobil, kali ini Jungkook yang menyetir.
👻👻👻
"Bagaimana mungkin kau tidak tau dimana anak-anak? Kan aku sudah menyuruhmu menjemput mereka kemarin? Tanya Kimbum pada istrinya yang tengah dipasangkan kutik oleh seorang pelayan dirumah mereka.
"Mana aku tau, aku juga tak jadi menjemput mereka kemarin. Aku ada urusan dengan teman-temanku. Anak-anakmu itu sangat menyusahkan sejak awal. Aku lelah berpura-pura baik." Balas Sekyung, wanita itu menatap sang suami sinis.
"Sekyung, kau ini apa-apaan?"
"Kalau aku tau putrimu itu akan koma selama 5 tahun, aku tidak akan mau menikah denganmu dan menghabiskan waktu untuk mengurusnya!" Suara Sekyung mulai meninggi.
Pelayan yang sejak tadi diam, kini memilih pergi setelah menyelesaikan kutik di kuku jemari tangan Sekyung. Rahang Kimbum sudah mulai mengeras, lelaki itu mengepal jemarinya.
"Belum lagi putramu yang suka membuat masalah di sekolah. Kau pikir aku tidak lelah selalu di panggil oleh kepala sekolahnya?!"
"Cukup!"
"Kau pikir aku menikah denganmu untuk menjadi babysitter mereka?!!" Lanjut Sekyung lagi.
"Ku bilang cukup!!!!" Kini suara Kimbum yang meninggi, membuat Sekyung memilih diam. "Jangan pernah berkata macam-macam tentang anak-anakku lagi. Kau benar-benar keterlaluan, ku pikir kau tulus selama ini!"
Drrtttt....
Ponsel Kimbum bergetar, lelaki itu segera membuang napasnya agar sedikit tenang, kemudian mengangkat telepon dari Soobin itu.
"Appa, maaf baru memberitahu, aku dan Noona pergi liburan ke suatu tempat. Noona bilang dia sudah lama tidak melihat pemandangan indah."
Kimbum dapat bernapas lega setelah mendengar kabar dari anak-anaknya.
"Soobin-ah, lain lagi kabari Appa lebih cepat, ya? Appa khawatir sekali." Tutur Kimbum.
"Ah, maaf, Appa." Balas Soobin.
"Tidak apa-apa, kalian bersenang-senanglah. Jika uang kalian kurang bisa langsung hubungi Appa, ya?"
"Baik, Appa."
"Appa ingin mendengar suara Noona-mu."
Soobin segera menghampiri Eunha yang berdiri di sisi pagar balkon kamarnya. Lalu memberikan ponsel itu sambil berbisik "Appa." pada Eunha. Gadis itu meraih ponselnya dan menempelkannya ke telinga.
"Appa?"
"Eunha-ya, bersenang-senanglah, kau sudah lama tidak berlibur tapi jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatanmu." Tutur Kimbum.
"Iya, Appa. Eunha akan jaga kesehatan. Appa juga jangan lupa istirahat walau banyak pekerjaan." Balas gadis itu tulus.
"Jangan lupa untuk selalu menjaga satu sama lain. Kau harus menjaga adikmu, Soobin juga harus menjagamu." Pesan Kimbum lagi.
"Eummm, kami akan saling melindungi, Appa."
"Baiklah, Appa harus kembali bekerja. Appa sayang kalian."
"Eunha juga sayang, Appa." Balas Eunha, "Soobin juga sayang Appa!!" Terdengar suara Soobin setelahnya.
Hal itu membuat Kimbum terkekeh dan melupakan rasa emosinya karena Sekyung beberapa menit yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Speechless: Like The Sun And The Moon
Fanfiction[COMPLETED] I won't start to crumble Whenever they try 2019 © xjustfinex