Pelayan itu membukakan pintu mobil untuk Eunha, lagi-lagi beberapa orang dari jendala kantor Ayahnya itu memperhatikan dirinya dan lagi-lagi Eunha tidak akan peduli. Hari ini, gadis itu harus pergi keluar kota untuk melakukan perjalanan bisnis, gadis itu sudah beberapa kali membantu Ayahnya, karena lelaki itu harus melakukan pekerjaan lain di kantor perusahaan utamanya.
Gadis itu meraih ponselnya ketika mobil yang dia tumpangi sudah bergerak membelah jalanan di kota Seoul pagi itu. Eunha memilih menelpon Yerin, salah satu manusia yang ingin berteman dengannya, selain lelaki yang disebutnya sebagai Ayah.
"Yerin-ah, mau pergi menemaniku untuk perjalanan bisnis?"
"Maaf, eonni, aku tak bisa. Hari ini harus pergi ke rumah sakit untuk menemani Ibuku."
"Ada apa dengan Ibumu?"
"Ada masalah dengan sistem pencernaannya."
"Baiklah."
Eunha mematikan panggilannya, gadis itu menatap keluar jendela dengan pikiran kosong, karena tak ada hal berarti yang bisa dia pikirkan untuk saat ini.
Jungkook tersenyum dibalik helm fullface-nya, lelaki itu mengikuti mobil hitam yang ditumpangi Eunha, Jungkook harus terus melakukan pendekatan pada Eunha agar misinya berjalan dengan lancar.
👻👻👻
Mata Eunha tak sengaja menatap seorang pemuda yang sedang memarkirkan sepeda motornya saat gadis itu keluar dari mobil, namun setelahnya Eunha tak ambil pusing, dia segera memasuki hotel bintang lima tempat dirinya akan bertemu dengan klien besok. Maka malam ini dia akan bebas melakukan apapun. Eunha tidak butuh siapapun kecuali sekretaris yang dipilihkan Ayahnya untuk menemani dirinya, tapi sekretaris itu tidak pernah berharap untuk bisa bicara lebih dari urusan pekerjaan kepada Eunha karena Eunha tidak akan melakukan itu.
"Jangan ganggu aku malam ini." Pesan gadis itu pada si sekretaris sebelum mengikuti pelayan hotel yang akan menunjukkan kamarnya.
Jungkook harus tersenyum lagi, ketika mendapati Eunha berdiri di dekat jendela kamar hotelnya yang berada di lantai 6. Sedangkan Jungkook masih berjalan-jalan di area luar hotel dan tak sengaja menemukan gadis dengan topi besar yang bahkan belum dia buka itu padahal dia sudah berada di kamarnya.
Lelaki itu menatap Eunha lama sampai gadis itu menutup gordennya, Jungkook mengalihkan pandangannya pada laut dibelakangnya, lelaki itu memejamkan mata dan menghirup udara segar disana sebanyak mungkin. Rasanya sudah lama dia tidak merasakan ketenangan seperti saat ini.
"Sudah lama tidak berjumpa, Jeon Jungkook."
Jungkook membuka matanya, lelaki itu menoleh kesebelahnya dan menemukan lelaki lain berdiri disana sambil tersenyum padanya, sedangkan Jungkook justru menatap lelaki itu dengan tidak bersahabat.
"Apa yang sedang kau lakukan disini? Sepertinya kau sedang menikmati liburan?" tanya lelaki itu pada Jungkook.
"Bukan urusanmu." Balas Jungkook tak suka.
"Oh, tenanglah sedikit Jungkook. Tapi sepertinya aku salah, ya? Sepertinya kita memiliki tujuan yang sama sekarang."
Tanpa lelaki itu jelaskanpun, Jungkook sudah mengerti maksudnya.
"Kau sudah pasti akan pulang dengan kecewa, Eunwoo."
Lelaki bernama Eunwoo itu tersenyum, "Apa kau seyakin itu?"
Jungkook tidak menjawab pertanyaan lelaki itu, dia segera meninggalkan Eunwoo dan masuk ke dalam gedung hotel. Jungkook tidak akan membiarkan Eunwoo yang membunuh Eunha, tidak akan pernah. Dia sudah berusaha sejauh ini, tentu harus dirinya yang harus membunuh Eunha dan menguasai harta gadis itu.
Eunwoo terkekeh, dia memperhatikan jendela kamar Eunha, kemudian bergumam, "Sampai jumpa besok, Nona Eunha. Mulai besok kita akan menjadi rekan kerja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Speechless: Like The Sun And The Moon
Fanfiction[COMPLETED] I won't start to crumble Whenever they try 2019 © xjustfinex