14: te protéger

559 99 9
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Soobin dan Eunha yang sama sekali tidak pernah melihat gedung besar yang Jungkook sebut sebagai markasnya itu harus melebarkan mata mereka ketika mobil yang Taehyun kendarai memasuki halaman besar gedung itu, tempatnya cukup mencekam, terlihat sepi dan juga sunyi karena berada di tengah-tengah hutan lebat yang ada di Seoul.

Taehyun mematikan mesin mobilnya ketika sampai di depan gedung besar itu. Lelaki itu langsung keluar dari mobil diikuti Soobin, Jungkook dan Eunha yang berada di rangkulan Jungkook karena masih kesusahan untuk berjalan. Bagaimana tidak? Gadis itu sudah koma selama 5 tahun, tentu fungsi tubuhnya ikut beristirahat dan tidak digunakan selama 5 tahun pula. Lalu, sekarang dia harus mulai melatih sendi-sendinya agar kembali normal.

Jungkook membuka pintu gedung berbahan kayu itu, suaranya cukup melengking karena besi penghubungnya sudah berkarat. Soobin dan Taehyun yang berada di belakang mereka menganga karena kedatangan mereka disambut oleh banyak pasang mata yang tengah menoleh kearah pintu yang Jungkook buka itu. Eunha pun begitu, terkejut karena banyak sekali orang di dalam gedung itu, mata gadis itu juga tertuju pada seorang lelaki paruh baya yang berdiri di atas bagian lantai yang lebih tinggi beberapa meter dari lantai yang dia injak saat ini.

Keempatnya berjalan di tengah-tengah kerumunan yang memperhatikan mereka dari sisi kiri dan kanan. Tentu, keempatnya menyadari suara-suara berbisik dari orang-orang yang ada di sana, juga tatapan tajam Mr. Bang di depan mereka.

"Kenapa mereka semua memakai pakaian hitam?" Bisik Soobin pada Taehyun disebelahnya.

"Jungkook hyung juga hanya memiliki pakaian berwarna hitam. Ku pikir itu ciri khas mereka." Balas Taehyun dengan berbisik juga.

"Apa yang kau lakukan Jungkook?" Tanya Mr. Bang, lelaki itu menatap Eunha cukup lama.

"Aku membawanya kesini, karena kita harus melindunginya. Dia bukan lagi hantu, dia bukan lagi roh yang harus di incar. Tetapi, Jaehyun dan Mingyu masih mencari keberadaannya."

Penuturan Jungkook itu tentu membuat Eunha, Soobin dan Taehyun kebingungan.

"Jungkook-ah, kenapa kau ingin melindunginya? Ku pikir ini bukan urusan kita lagi." Balas Mr. Bang.

Jungkook maju selangkah untuk mendekati Mr. Bang. Lelaki itu sedikit memelankan suaranya.

"Mr. Bang, aku mohon. Kita harus harus melindunginya dari kelompok lain. Mereka akan membunuhnya jika kita tidak melindunginya. Aku yang membuatnya membunuh Eunwoo, maka dari itu aku ingin melindunginya." Jelas Jungkook.

"Jungkook-ah..."

"Mr. Bang, aku mohon, izinkan dia tinggal disini sampai keadaan di luar sana aman." Mohon Jungkook lagi.

"Baik. Karena dia sekarang bukan lagi hantu atau roh yang kita incar, maka aku bisa mengizinkan dia tinggal disini. Ini semua hanya karena kita sama-sama manusia. Aku tidak mungkin membiarkan dia dibunuh atas tindakan yang bahkan tidak dia lakukan dengan sadar." Balas Mr. Bang.

Jungkook membungkuknya tubuhnya sambil mengucapkan terimakasih pada Mr. Bang. Kini hatinya sedikit tenang.

"Eunha, ini Mr. Bang, dia bosku. Aku bekerja disini." Jelas Jungkook.

Eunha mengangguk, "T-tapi, kau ini siapa sebenarnya? Aku tidak mengenalmu."

Jungkook paham, maka lelaki itu hanya tersenyum, "Tidak apa-apa jika lupa. Kita mulai lagi dari awal." Tuturnya, "Aku Jeon Jungkook." Lelaki itu mengulurkan tangannya.

Eunha hanya tersenyum canggung, gadis itu meraih uluran tangan Jungkook, "Aku Jung Eunha." Gadis itu kini menatap Mr. Bang, "Mr. Bang, senang bertemu denganmu."

Mr. Bang hanya mengangguk.

"Eunha, mulai sekarang kau harus tetap disini bersama Soobin." Jelas Jungkook sambil melanjutkan perjalanan mereka untuk menaiki tangga menuju lantai kedua.

Taehyun dan Soobin masih mengikuti mereka sambil memperhatikan sekeliling dengan terheran-heran.

"Kenapa aku dan Soobin harus tinggal disini? Bagaimana dengan Eomma dan Appa?"

"Noona tenang saja, aku yang akan menjelaskan pada mereka." Balas Soobin yang mendengar pertanyaan saudaranya itu.

Jungkook membuka pintu besar itu ketika sampai di depan kamar yang akan Eunha tempati. Lagi, mata gadis itu melebar, dia memiliki kamar yang cukup besar dirumahnya, tetapi kamar ini bahkan lebih besar dengan nuansa warna merah dan emas.

"Ini kamarmu dan Soobin. Aku pilihkan kamar ini agar Soobin bisa terus menjagamu dari dekat. Aku juga akan menjagamu dari depan." Jelas Jungkook.

"B-baik..." Balas Eunha gagap karena agak ragu.

"Soobin," panggil Jungkook membuat lelaki yang sejak tadi sibuk memperhatikan kamar besar itu dengan Taehyun akhirnya menoleh, " Kita harus bicara."

Jungkook, Soobin dan Taehyun meninggalkan kamar itu. Jungkook berjalan agak jauh dari kamar Eunha dan menuju ke balkon yang ada di lantai dua.

"Taehyun, kau tunggulah di mobil. Nanti aku akan menyusul." Tutur Jungkook.

"Baik." Balas Taehyun, dia segera menuruni tangga dengan langkah cepat.

Jungkook menyandarkan punggungnya pada pagar balkon, lelaki itu menghidupkan rokoknya kemudian menghisapnya. Soobin masih disana, menunggu Jungkook untuk mulai bicara.

"Soobin, kita memang baru kenal dan kau pasti sulit untuk mempercayaiku, tapi mau tak mau kau harus percaya karena ini fakta yang terjadi." Kata Jungkook. "Selama koma, roh Eunha berkeliaran, dia hidup sebagai gadis kaya raya dari salah satu CEO furniture yang memiliki kemampuan yang sama sepertiku."

"Kemampuan? Kemampuan apa maksudnya?" Tanya Soobin, lelaki itu mengerutkan keningnya.

"Aku, orang-orang yang kau lihat di lantai satu tadi, kami semua bisa melihat yang tidak bisa kalian lihat." Jelas Jungkook. "Aku bisa melihat roh Eunha pada saat dia koma. Kami bahkan berteman, tapi ketika bangun dari komanya dia sudah lupa. Ada roh jahat yang menguasai roh Eunha saat itu, dia membunuh salah satu anggota kelompok lain yang juga bisa melihat hantu. Intinya, saat itu roh Eunha sudah membunuh manusia dan kelompoknya ingin membalas Eunha."

Soobin hanya dapat mengerjabkan matanya, otaknya tidak dapat menangkap penjelasan Jungkook dengan cepat.

"Sebenarnya aku bukanlah orang yang akan memaksa manusia biasa sepertimu untuk percaya, tapi kali ini masalahnya berbeda. Noona-mu dalam bahaya, mereka ingin membunuhnya untuk membalas dendam. Jadi, kita harus melindunginya."

Soobin mengangguk, "Baik. Aku percaya. Aku akan melindungi Noona, terimakasih atas bantuannya, Jungkook hyung."

Speechless: Like The Sun And The MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang