"Eunwoo sudah mati! Kalian tau ini perbuatan siapa?! Tentu hantu sialan itu!"
Lelaki berbadan tinggi dan berisi itu mengomel di depan semua anak buahnya.
"Aku bisa gila! Eunwoo adalah emas di kelompok ini! Bagaimana mungkin dia mati?! Kita harus secepatnya membunuh hantu sialan itu!!"
Suaranya bergema di ruangan besar itu, semua orang disana juga tidak percaya dengan kematian Eunwoo, salah satu pemusnah hantu terbaik di kelompok mereka.
"Dan, kalian juga harus membunuh Jungkook."
Semuanya tampak terkejut karena nyatanya mereka tidak pernah membunuh manusia.
"Dia sudah menghalangi pekerjaan Eunwoo, kalian harus menemukan Jungkook dan hantu sialan itu, lalu habisi keduanya! Kalian paham?!" Perintahnya.
"Paham, Bos!" Jawab semua anak buahnya walau mereka sebenarnya tak yakin bisa membunuh Jungkook.
"Apakah tidak terlalu berlebihan jika harus membunuh Jungkook?" Tanya Mingyu pada Jaehyun yang tengah menghisap rokoknya.
"Jika dia menghalangi kita, maka itulah yang harus kita lakukan." Balas Jaehyun.
"Tapi aku tidak pernah membunuh manusia." Keluh Mingyu. "Apa kau pernah?"
Jaehyun menatap Mingyu risih, "Kau terlalu banyak bertanya, lakukan saja perintah Bos."
"Ah, aku bisa gila!" Mingyu mengacak rambutnya kesal.
👻👻👻
Eunha mengerucutkan bibirnya, gadis itu duduk di sisi ranjang sambil menatap Jungkook yang tengah memasak nasi goreng kimchi di dalam penginapan sempit mereka itu.
"Lama sekali, aku sudah lapar." Keluh gadis itu.
"Kau terlalu banyak menguluh, kau bahkan tak bisa masak apapun." Balas Jungkook datar.
Gadis itu mendekati Jungkook, mengintip kedalam kuali dimana nasi goreng sudah setengah matang. Eunha tak sadar jika rambut panjangnya bisa saja masuk ke dalam kuali atau terbakar api kompor, hingga Jungkook melepaskan spatulanya dan mengumpulkan rambut panjang gadis itu, lalu mengikatnya dengan ikatan rambut yang hanya Eunha letakkan di pergelangan tangannya.
"Kau sedang apa?" Tanya Eunha.
"Mengikat rambutmu. Sangat mengganggu." Balas Jungkook.
Eunha hanya tersenyum tipis bahkan hampir tak terlihat kemudian mengaduk nasi goreng itu dengan spatula yang tadi Jungkook lepaskan.
"Sepertinya sudah bisa dimakan! Ya kan, Jungkook?" Gadis itu berbalik kemudian tersenyum pada lelaki itu, untuk pertama kalinya gadis itu tidak menahan senyum tulusnya didepan Jungkook.
Tentu Jungkook sedikit terkejut namun cepat-cepat menguasai dirinya.
"Iya, berikan padaku, biar aku yang mengangkatnya ke meja."
Eunha segera menepi dan membiarkan Jungkook membawa kuali itu ke atas meja di ujung tempat tidur mereka.
"Hah, sampai kapan kita harus seperti ini?" Tanya Eunha, "Aku ingin pulang ke Seoul."
"Pulang saja jika kau ingin masuk penjara." Balas Jungkook datar.
"Aku tidak ingin masuk penjara, tapi aku ingin pulang atau... apa aku musnah saja?"
Jungkook terdiam, ditatapnya gadis didepannya itu. Eunha bicara seolah itu bukan hal yang besar untuknya, gadis itu justru terus bicara sambil mengunyah makanannya.
"Kau tau Jungkook, kadang aku ingin musnah saja, tapi aku sangat penasaran akan sesuatu." Lanjut gadis itu, "Jungkook, kau pasti akan tertawa jika aku bilang kalau aku adalah hantu."
Gadis itu menatap Jungkook, lelaki itu justru tidak tertawa sama sekali.
"Kenapa kau tidak tertawa?"
"Tidak ada yang lucu untuk ditertawakan." Balas Jungkook.
"Huft, sepertinya aku harus benar-benar musnah. Apa kau mau membunuhku?"
Lagi, Jungkook dibuat terdiam akan kalimat-kalimat yang keluar dari mulut Eunha. Iya, Jungkook ingin membunuh Eunha. Itulah hal yang sangat ingin Jungkook katakan tetapi dia tidak mampu.
"Aku hanya bingung, kenapa kau mendekatiku. Biasanya tidak akan ada yang mau dekat denganku kecuali dia ingin membunuhku."
"Kau ini bicara apa? Aneh sekali. Cepat habiskan makananmu dan pergi tidur." Tutur Jungkook.
Drrrtt....drrrtt....
Ponsel lelaki itu begetar, Mr. Bang menelponnya. Lelaki itu segera keluar dari penginapannya dan mengangkat telpon dari Bosnya itu.
"Kau sudah membunuhnya?"
Itulah pertanyaan pertama yang keluar dari mulut Mr. Bang.
"Ah, belum. Tapi akan segera ku lakukan."
"Cepatlah, Jungkook. Kelompok Eunwoo yang sudah mati itu kini sedang mencari keberadaan hantu itu dan kau. Cepat lenyapkan hantu itu dan kembali ke markas."
"Baik."
Jungkook mematikan panggilan itu, dia kembali ke dalam penginapan dan mendapati Eunha sudah tertidur di ranjang. Jungkook segera mengambil pisau kecil yang selalu dia bawa, salah satu benda yang sudah diberikan mantra untuk membunuh hantu-hantu oleh Mr. Bang.
Lelaki itu mendekati Eunha yang sudah tertidur lelap, wajah polos itu tanpa sadar membuat kedua sudut bibir Jungkook tertarik keatas membentuk sebuah senyuman. Ketika sadar, lelaki itu menggelengkan kepalanya, menguatkan kembali tekatnya untuk membunuh gadis itu.
"Aku harus membunuhnya sesuai rencana awal." Gumam Jungkook.
BRAK!
Jungkook segera menjatuhkan pisaunya di lantai, ketika Eunha terbangun karena seseorang terdengar berusaha mendobrak pintu penginapan mereka.
"Jungkook? Siapa itu?" Tanya Eunha, gadis itu segera beranjak dari ranjangnya dan berdiri disisi Jungkook.
"Kita harus pergi dari sini." Tutur Jungkook.
"Kemana lagi?"
"Sembunyi lagi, mereka sudah tau keberadaan kita."
Jungkook segera mengambil tas mereka yang berisikan pakaian dan uang, lelaki itu menggenggam tangan Eunha erat menyuruh gadis itu untuk segera keluar dari jendela kamar mandi dan disusul oleh Jungkook, setelah berhasil, keduanya harus berlari lagi ke arah hutan yang ada di belakang penginapan. Mereka terus berlari hingga kehabisan tenaga dan mereka dapat bernapas lega untuk saat ini karena orang-orang itu tidak berhasil menemukan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Speechless: Like The Sun And The Moon
Fanfiction[COMPLETED] I won't start to crumble Whenever they try 2019 © xjustfinex