"Dia bukanlah hantu, rohnya dikuasai oleh roh jahat dan tidak bisa kembali ke tubuhnya, tapi ketika Jaehyun membunuhnya, yang lenyap adalah roh jahat itu, bukan roh gadis itu. Mungkin sekarang, rohnya sudah kembali ketubuh gadis itu. Orang-orang yang dulu mengenalnya kini sudah melupakannya, kecuali beberapa orang seperti kita dan yang peka."
Penjelasan Mr. Bang melalui panggilan telepon itu membuat Jungkook terdiam dan hanya bisa mematikan panggilan itu secara sepihak. Oleh karena itu, dia segera berkeliling rumah sakit, berharap dapat bertemu dengan gadis itu walau tentu saja hal itu mungkin takkan terjadi karena rumah sakit di Seoul bukan hanya tempat dirinya dirawat. Tetapi mengingat kata-kata Taehyung tadi siang, membuatnya jadi kepikiran. Apakah Taehyung termasuk kedalam orang-orang yang peka sehingga dia tidak bisa melupakan gadis itu? Tapi apa gadis itu Eunha?
Jungkook mengacak rambutnya kasar, penyesalannya masih saja tak bisa dia sembunyikan, walau dia tetap tak bisa menerimanya, dia tidak ingin mengakui perasaannya yang sudah terlalu dalam itu. Lelaki itu membuka jendela ruang inapnya, dia mengerutkan kening ketika mendapati Jaehyun dan Mingyu berada di halaman depan rumah sakit. Otaknya itu langsung menangkap apa yang akan dilakukan kedua lelaki itu.
Tanpa pikir panjang, Jungkook melepaskan infusnya, mengganti pakaian pasiennya dengan hoodie hitam dan celana ripped jeans. Jungkook segera meninggalkan kamarnya, lelaki itu menuju ke lantai dasar dan bertanya pada perawat disana.
"Apa disini ada pasien bernama Jung Eunha?"
"Tunggu sebentar, ya, saya cek dulu." Jawab perawat itu tenang.
Sedangkan Jungkook sudah sangat terburu-buru, "Bagaimana? Apa ada?"
"Ada banyak pasien bernama Jung Eunha, bisa lebih spesifik pasien dirawat karena apa?" Tanya perawat itu lagi.
Jungkook melirik dari sudut matanya, Jaehyun dan Mingyu sudah hampir sampai di pintu utama.
"Ah," Jungkook segera memutar otaknya, "Koma, dia sudah lama koma."
"Ah, Nona Jung Eunha, dia ada di lantai 5, ruangan Edelwies." Jelas perawat itu.
Jungkook segera berlari, awalnya dia ingin menaiki lift tetapi terlalu banyak orang yang menunggu di depannya, lelaki itu memilih menaiki tangga. Ternyata, lantai tempat Eunha di rawat sama dengan tempatnya tadi dirawat.
Brak...
Eunha dan Soobin yang ada di dalam ruangan itu terkejut karena Jungkook yang membuka pintu tiba-tiba.
"Oh? Jungkook-ssi?" Sapa Soobin, "Ada apa?"
Jungkook tak menghiraukannya, mata lelaki itu fokus pada Eunha yang kini menatapnya bingung.
"Kita harus pergi sekarang." Tuturnya pada gadis itu.
"Hah?" Eunha menatap Jungkook dan Soobin bergantian.
"Jungkook-ssi? Kau mengenal Noona-ku?"
Jungkook memhela napasnya karena lelah setelah menaiki tangga sambil berlari ke lantai lima.
"Iya. Soobin, aku tau kau anak yang baik. Kita harus sembunyikan Noona-mu. Dia dalam bahaya." Jelas Jungkook.
"Tapi-"
"Kita tidak punya banyak waktu." Potong Jungkook.
Soobin mencoba mengambil kursi roda, Jungkook yang melihat itu mengacak rambutnya gusar, tanpa izin dia langsung menggendong tubuh Eunha.
"Jungkook-ssi??" Tegur Soobin.
"Kita tidak punya banyak waktu, Soobin. Ayo cepat!" Perintahnya sambil berlari membawa Eunha di gendongannya.
Soobin mau tak mau harus mengikuti Jungkook karena membawa Kakaknya.
Baru saja Jungkook akan menuju lift, pintu benda persegi itu terbuka dan menampakkan Jaehyun dan Mingyu disana. Jungkook segera memutar arah.
"Soobin, ayo cepat!" Bisiknya dengan penekanan.
"Jungkook-ssi, sebenarnya ada apa? Siapa yang akan membahayakan Noona? Dia bahkan baru sadar dari komanya."
"Kau lihat? Dua laki-laki yang baru keluar dari lift?"
"Iya."
"Mereka yang mengincar Noona-mu. Kita harus melindunginya." Jelas Jungkook.
Mereka menuruni tangga dengan langkah cepat, Eunha masih kebingungan dalam gendongan Jungkook. Gadis itu menatap wajah Jungkook sejak tadi, tapi dia sama sekali tak mengenal lelaki itu.
"Lalu, sekarang kita mau kemana?" Tanya Soobin.
"Ke tempatku. Hanya ditempatku mereka akan kesulitan menemui Eunha. Kau boleh ikut, agar kau percaya."
Soobin hanya mengangguk.
"Tolong ambil ponselku di saku, telepon Taehyun." Perintah Jungkook pada Soobin.
Soobin segera mengambil ponsel Jungkook dan menelpon Taehyun.
"Ada apa lagi, Hyung?"
"Taehyun, ini aku Soobin, Jungkook-ssi ingin kau menjemput kami di basement rumah sakit secepatnya." Kata Soobin.
"Cepat datang atau kau akan menyesal!" Pekik Jungkook sebelum Soobin mematikan panggilannya.
Tak perlu waktu lama, lelaki berambut merah itu datang dengan mobil Jungkook. Soobin memilih duduk di depan karena Jungkook dan Eunha duduk di bagian tengah.
"Kenapa ramai sekali?" Tanya Taehyun sambil menyetir mobil. "Oh? Hyung???! Kenapa kau pulang, bukannya lukamu belum sembuh??" Taehyun terlambat menyadarinya.
"Ah, ini bukan apa-apa. Cepat bawa kami ke markas Mr. Bang." Jawab Jungkook dengan sisa tenaganya.
"Kau mau apa lagi? Astaga!!"
"Taehyun, untuk kali ini tolong jangan banyak bicara!"
Taehyun hanya berdecak dan mengendarai mobil dengan lebih cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Speechless: Like The Sun And The Moon
Fanfiction[COMPLETED] I won't start to crumble Whenever they try 2019 © xjustfinex