Sepertinya banyak yg salah paham dengan bagian ini, maksud dari bagian ini itu Yeonjun memiliki indra keenam sama seperti Jungkook, maka dia bisa menerima informasi dari hantu-hantu kepercayaan Mr. Bang. Jadi, Yeonjun bukan hantu, ya, teman-teman.
Eunha memperhatikan sekeliling sekolah tua itu, sangat gelap dan berdebu. Mereka hanya memanfaatkan senter dari ponsel masing-masing untuk menerangi penglihatan mereka. Soobin tetap berada di sisi Eunha, lelaki itu memeluk pinggang Eunha agar gadis itu tetap aman di sebelahnya. Sedangkan Yeonjun berjalan di depan mereka, sehingga jika ada bahaya di depan, Yeonjun bisa menghadapinya lebih dulu.
Yeonjun memincingkan matanya, lelaki itu menghentikan langkahnya sehingga membuat Soobin dan Eunha juga berhenti di belakangnya. Ketiganya baru bisa dengan jelas melihat seseorang di depan mereka ketika orang itu melangkah mendekat. Rahang Yeonjun mengeras, melihat Jaehyun di depannya yang sudah tersenyum meremehkan.
"Oh, ternyata bukan Jeon Jungkook yang ada disini." Tutur Jaehyun setelah itu terkekeh, "Padahal aku ingin sekali bertemu dengannya lagi."
"Diamlah! Jangan macam-macam atau aku akan membunuhmu!" Balas Yeonjun, membuat Jaehyun tertawa.
"Ya! Kau pikir kau siapa? Aku tau kau sering membunuh hantu. Tapi membunuh manusia? Haha, ku pikir gadis di belakangmu itu lebih berpengalaman." Kata Jaehyun lagi, membuat Soobin mengeratkan pelukannya pada Eunha.
"J-jangan macam-macam pada Noona-ku!!" Bentak Soobin disela-sela rasa cemasnya.
"Oh, ternyata kau adiknya? Berarti kau harus melindunginya lebih keras lagi."
Jaehyun mendekat, dia akan menghampiri Eunha namun Yeonjun cepat menarik kerah baju lelaki itu dan mendorongnya hingga menabrak dinding di lorong sekolah itu.
"Kau pikir aku tidak pernah membunuh manusia?" Kata Yeonjun datar, di tatapnya Jaehyun tajam.
"Ck! Keberanianmu ini cukup bisa ku acungi jempol."
"Kau terlalu banyak bicara, bajingan!" Balas Yeonjun.
Buk! Buk!
Yeonjun memukul wajah Jaehyun berkali kali, tentu Jaehyun tidak diam saja, lelaki itu mendorong tubuh Yeonjun kuat hingga lelaki itu terduduk di lantai. Soobin yang melihat itu melepaskan pelukannya pada Eunha.
"Noona, tunggu disini." Katanya, Soobin melangkah cepat lalu menendang Jaehyun yang berada di atas Yeonjun sambil membalas pukulan lelaki itu. Soobin menarik kerah Jaehyun kuat-kuat hingga lelaki itu hampir tak bisa bernapas karena terjepit kerah bajunya sendiri. "Jauhi Noona-ku!!! Atau kau akan lenyap!!!" Bentak Soobin, rahangnya mengeras, tangannya semakin kuat mencengkram kerah Jaehyun.
Jaehyun tersenyum sinis.
"Lepaskan!!!"
Pekikan Eunha membuat Soobin dan Yeonjun menoleh, gadis itu kini sudah berada di dalam rangkulan Mingyu, lelaki itu menarik Eunha dengan merangkul lehernya.
"Ya!!!" Pekik Yeonjun. Lelaki itu berusaha berdiri walau wajahnya lebam akibat pukulan Jaehyun.
Soobin yang sudah tidak fokus pada Jaehyun karena teriakan Eunha itu, membuatnya tidak bisa menghindari pukulan kuat Jaehyun pada punggungnya dengan sebuah kayu, lelaki itu terjatuh di lantai dan tak sadarkan diri. Jaehyun kembali berkelahi dengan Yeonjun yang menghalangi jalannya untuk menghampiri Eunha.
"Soobin-ah!!! Yeonjun-ahhh!!" Pekik Eunha, mata gadis itu sudah berair. "Ya!!! Bajingan!" Pekiknya pada Mingyu yang terus berusaha membawanya pergi dari sana, "Kau pikir aku akan diam saja?!!"
Eunha menggigit pergelangan tangan Mingyu yang merangkul lehernya dengan sekuat tenaga hingga terluka, darahnya bahkan tertinggal di sudut bibir Eunha. Hal itu membuat Mingyu mau tak mau melepaskan rangkulannya pada Eunha.
"Gadis sialan!!" Pekiknya sambil menahan sakit, darah lelaki itu menetesi lantai tanpa henti.
Eunha berlari sekuat tenaga, masih dengan Mingyu yang mengejarnya dengan langkah sempoyongan. Air mata Eunha sudah mengalir deras, dia khawatir dengan keadaan Soobin dan Yeonjun.
Bruk!
"Aaaaaakkkk!!!" Gadis itu berteriak memukul tubuh yang kini sedang memeluk tubuhnya, "Lepaskan aku, berengsekkkk!!!" Pekiknya, gadis itu berteriak seperti orang gila.
"Sttttt, Eunha, tenanglah, ini aku Jungkook!" Balas lelaki itu membuat Eunha terdiam dan mendongak menatapnya.
Gadis itu menangis kencang di dalam pelukan Jungkook yang berusaha menenangkan dengan mengelus punggung gadis itu lembut. Jungkook segera melepas pelukan itu dan membawa Eunha kebelakang tubuhnya ketika Mingyu datang dengan sebuah pistol di tangannya. Mingyu tersenyum sinis.
"Ternyata kau masih hidup setelah Jaehyun menusukmu?" Tuturnya, "Kau ternyata tidak jera, ya? Kenapa bodoh sekali membiarkan tubuhmu terluka demi gadis itu?"
"Bukan urusanmu!"
"Ck! Ku pikir kalian ada hubungan spesial, bagaimana kalau aku menonton drama romantis ini dulu sebelum membunuhnya? Kau bersedia bukan?" Kata Mingyu lagi, hal itu membuat Jungkook geram.
Jungkook akan melangkah untuk memukul Mingyu, namun Eunha menarik jaket jeansnya hingga Jungkook tak melanjutkan langkahnya.
"Jungkook-ah, bagaimana kalau dia menembakmu?" Lirih Eunha dengan suara bergetar.
"Itu tidak boleh terjadi sebelum aku berhasil membawamu ke tempat yang aman." Balas Jungkook.
Jungkook tersenyum ketika mendapati Yeonjun yang berjalan pelan di belakang Mingyu sambil membawa balok kayu yang tadi Jaehyun gunakan untuk memukul Soobin.
"Mingyu, ku pikir kau hanya membunuh hantu, tapi ternyata kau berusaha terlalu keras juga untuk membunuh manusia." Ejek Jungkook, "Sepertinya itu tidak terlalu cocok untukmu."
"Diamlah! Kau akan mat-"
Brak!
Mingyu terjatuh di lantai karena Yeonjun memukulnya dengan sangat kuat. Jungkook segera menarik pergelangan tangan Eunha, kedua berlari dengan sekuat tenaga untuk segera keluar dari sekolah itu. Sedangkan Yeonjun kembali menyusul Soobin yang tadi pingsan karena ulah Jaehyun untuk membawanya keluar dari sekolah itu, menyusul Jungkook dan Eunha dan Jaehyun yang tadi Yeonjun pukul hingga pingsan hanya di biarkannya tergeletak di lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Speechless: Like The Sun And The Moon
Fanfiction[COMPLETED] I won't start to crumble Whenever they try 2019 © xjustfinex