10: disparu

601 109 20
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Jungkook dan Eunha malam ini hanya bisa berbaring di atas rumput liar di hutan itu, sambil melihat pemandangan langit di malam hari. Tentu saja mereka tidak hanya berdua, tentu ada hantu-hantu lain yang sesekali penasaran dengan kehadiran mereka dan hanya bisa memperhatikan dari jauh karena Eunha sudah memberikan batas pada mereka. Untuk kali ini, Jungkook bisa bilang dia senang berada di dekat Eunha, karena hantu-hantu lain tidak akan menjailinya.

"Bagaimana mereka bisa tau keberadaan kita?" Tutur Eunha, matanya masih menatap bintang-bintang di langit.

"Entahlah, mungkin bertanya pada hantu." Jungkook sebenarnya bercanda karena polisi tidak akan melakukan itu, tetapi jika itu adalah kelompok Eunwoo, maka hal itu bisa saja terjadi.

"Apa polisi di Korea bisa melakukan itu? Mencari buronan dengan bantuan hantu?"

"Ck!"

"Ya! Aku bertanya!"

"Kau terlalu banyak bertanya. Awalnya aku pikir kau orang yang sangat pelit bicara, tapi ternyata kau cerewet sekali." Balas Jungkook.

"Ck! Bukannya menjawab pertanyaanku, kau justru mengomentariku!" Ucap Eunha, "Aku pikir kau orang yang menyebalkan, ternyata kau SANGAT menyebalkan."

Jungkook hanya memutar bola matanya jengah, lelaki yang sejak tadi berbaring itu kini memilih duduk dan bersandar pada pohon di belakangnya. Ternyata pikirannya tentang Eunha salah besar, gadis itu memang cukup sulit didekati diawal tapi ketika sudah bersamanya beberapa hari ternyata Eunha sangat banyak bicara, hingga kadang Jungkook lelah untuk menjawabnya.

"Ya!!" Gadis itu kini duduk di hadapan Jungkook, "Aku banyak bicara padamu karena memang hanya ada kau disini! Kalau ada orang lain, aku juga tidak akan mau bicara padamu!"

"Kalau begitu jangan bicara padaku mulai malam ini." Ucap Jungkook asal.

"Siapa kau berani mengaturku?" Eunha beranjak, gadis itu meninggalkan Jungkook dan berjalan-jalan ke dalam hutan.

Jungkook tidak begitu peduli karena dia pikir Eunha bisa menjaga dirinya sendiri, mau bagaimanapun Eunha tetaplah seorang hantu. Lelaki itu memilih memejamkan matanya, hari-harinya cukup tersiksa karena harus terus bersembunyi dan itu semua terjadi karena Eunha. Sejujurnya, Jungkook bukanlah tipe orang yang peduli atau ingin ikut campur urusan orang lain karena dia tidak ingin terlibat masalah. Tapi, kali ini dia justru repot-repot menyembunyikan Eunha dan bahkan belum membunuhnya seperti perintah Mr. Bang. Jungkook tidak percaya dengan dirinya sendiri.






👻👻👻







Eunha menatap sekeliling hutan, gadis itu merasa banyak yang sedang mengawasinya. Sebenarnya, dia sudah sadar sejak tadi tetapi memilih mengabaikannya.

"Ya! Siapa kalian? Cepat keluar! Jangan hanya bersembunyi untuk mengawasiku!" Pekik gadis itu, suaranya menggema di hutan luas.

Gadis itu menajamkan matanya ketika seorang lelaki berjalan menghampirinya, tentu bukan Jungkook. Lelaki itu tersenyum tipis kemudian menarik rambut bagian belakang Eunha yang terurai panjang, hingga gadis itu merintih dan mau tak mau mendongak.

"Brengsek!! Siapa kau?!!" Tanya gadis itu lagi, suaranya masih lantang, tidak ada rasa takut sedikitpun. "Kenapa kau bisa menyentuhku?!!! Aku tidak mengizinkanmu!!!"

"Ck! Kau tidak perlu tau siapa aku karena sebentar lagi kau juga akan mati untuk kedua kalinya." Tutur lelaki itu penuh penekanan.

"Kau pikir bisa membunuhku?! Kau justru akan mati seperti teman sialanmu itu, bajingan!!!" Balas Eunha geram.

"Benarkah?" Lelaki itu mengeluarkan pisau dari balik jaket kulitnya itu.

"JUNG JAEHYUN!!!"

Pekikan itu membuat Eunha dan lelaki yang tengah menarik rambutnya itu menoleh ke sumber suara.

"Jungkook..." Lirih Eunha.

"Lepaskan dia!!" Pekik Jungkook lagi.

"Hey, ayolah, kawan. Kau terlalu banyak membuang waktu, maka aku yang akan membunuhnya lebih dulu. Lupakan keuntunganmu setelah membunuhnya karena semua itu akan menjadi milikku." Tutur lelaki bernama Jung Jaehyun itu.

Jungkook menatap Eunha sekilas, entahlah, dia takut Eunha salah paham setelah mendengar perkataan Jaehyun.

"Apa maksudmu?" Tanya Eunha pada Jaehyun.

Lelaki itu melepaskan cengkramannya pada rambut Eunha, lalu memeluk leher gadis itu dari belakang.

"Apa yang sebenarnya ingin kau tanyakan Nona?" Balas Jaehyun.

"Apa maksudmu tentang Jungkook ingin membunuhku?"

Jaehyun terkekeh, "Oh, jadi kau berhasil menipunya Jungkook-ssi?" Tanya lelaki itu pada Jungkook, yang sejak tadi memikirkan cara untuk menyelamatkan Eunha. "Ternyata caramu masih seperti dulu, ya?"

"Tutup mulutmu!" Balas Jungkook.

"Jungkook-ah?" Mata Eunha berembun tanpa dia sadari, "Jadi, kau juga ingin membunuhku?"

"Tentu saja! Dia ingin membunuhmu agar semua hartamu itu bisa menjadi miliknya." Bukan Jungkook yang menjawab, justru Jaehyun.

"Jungkook-ah? Benarkah?" Tanya Eunha lagi.

Jungkook mengepal kedua tangannya, kemudian tersenyum miring, "Memang apa yang kau harapkan dariku Nona? Ck! Kau terlalu mudah di bodohi." Balas Jungkook, dia tidak benar-benar ketika mengatakan itu, diapun masih bimbang dengan segala hal yang akan dia lakukan pada Eunha.

Eunha tak habis pikir, dia mempercayai Jungkook dengan seluruh hatinya. Membiarkan lelaki itu masuk ke dalam hari-harinya, tapi ternyata lelaki itu tidak tulus.

"Jung Jaehyun, kau pikir bisa merebutnya dariku?" Ucap Jungkook, "Kau harus berhadapan dulu denganku, brengsek!"

"Maaf, Jungkook-ssi. Tapi aku tak punya waktu untuk menghadapimu."

Jaehyun mendekatkan pisaunya pada leher Eunha, tapi gadis itu tidak melawan atau meronta lagi, dia hanya diam, matanya yang tampak berkaca-kaca itu menatap tepat pada kedua iris milik Jungkook.

Jungkook berlari sekuat tenaganya, tetapi ketika sedikit lagi dia bisa meninju wajah Jaehyun, Eunha justru menarik pisau itu sendiri untuk melukai lehernya. Langkah Jungkook memelan, sedangkan Jaehyun tertawa karena berhasil menyingkirkan Eunha. Tubuh gadis itu perlahan-lahan menjadi samar, kemudian menghilang tanpa kata selamat tinggal. Tubuh Jungkook kaku, kakinya tak bisa melangkah lagi. Bahkan ketika Jaehyun menusuk perutnya dengan pisau yang sama, Jungkook hanya bisa terbaring di rerumputan dengan air matanya yang sudah mengalir deras.

"Eunha-ya..."

Speechless: Like The Sun And The MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang