_15 Crime on The Taxi

315 93 1
                                    

"Haah... kenapa kau malah tertawa sih?!"

Seungmin menggeleng sambil menyelesaikan sisa tawa, "Ayo pulang, bisnya sudah datang," ujarnya seraya menarik pergelangan tangan Seohwa, bahkan tanpa mempedulikan kalau gadis itu sedang menatapnya dengan kesal.

"Aku pulang sendiri saja!" Seohwa membuka ponselnya, mencari aplikasi untuk memesan transportasi online.

"Naik bis bersamaku."

"Tidak mau, kau menyebalkan! Lagi pula taksi-nya sudah menuju kemari," ujar Seohwa sambil menggoyang-goyangkan ponselnya setelah selesai memesan taksi online.

Seungmin menaikkan sebelah sudut bibirnya, "Kau tidak takut? Aku dengar, banyak penumpang taksi online yang jadi korban pelecehan atau pembunuhan, ahh tepatnya bukan taksi saja."

Seohwa mengulum bibirnya, "Aku tidak takut. Bisa langsung menghubungi ayah, ayahku polisi asal kau tahu!"

"Mau polisi atau bukan, kalau tidak tepat waktu, ya..kau akan tetap jadi korban."

"Perkataan itu adalah do'a, kenapa mendo'akanku seperti itu?!"

"Aku hanya mengingatkan," balas Seungmin dengan wajah yang kembali tanpa ekspresi, seperti biasanya.

Lelaki itu pergi meninggalkan Seohwa tanpa sepatah kata. Tapi sebelum itu, Seungmin sempat memproses data diri target barunya.

Kang Seo Hwa
Siswi Borra High School
Putri tunggal Kang Jaesuk dan Min Yoori
TARGET TERMINATED.

Seungmin yang sudah duduk di salah satu kursi, menyeringai tatkala melihat si gadis yang masih berdiam diri di trotoar. Sampai akhirnya bis dijalankan, dan ia benar-benar meninggalkan Seohwa sendirian.

---

Setelah beberapa menit kepergian Seungmin, taksi online yang di pesan akhirnya sampai. Gadis itu pun segera naik lalu sang supir mulai menjalankan mobilnya.

Awalnya Seohwa merasa biasa-biasa saja. Tapi mengingat perkataan Seungmin tadi, ia merinding seketika.

Apalagi saat matanya tanpa sengaja berselisih tatap dengan si supir yang mengenakan topi hitam dan jaket kulit berwarna senada sebagai lapisan luar baju khas supir taksi online. Ditambah rupanya sekarang sudah pukul sepuluh malam, jadi jalanan mulai sepi. Seohwa benar-benar merasa terancam.

"Ma-maaf pak, sa-saya harus turun di sini," ucapnya dengan nada bergetar karena mulai merasa ketakutan. Perasaanya pun tidak enak.

"Loh, kenapa mbak? Kan belum sampai," balas si supir.

"Saya harus mampir ke rumah saudara."

Bukannya berhenti, supir taksi tersebut malah melajukan kendaraannya ke jalanan yang lebih sepi dan gelap.

"Tolong berhenti," pinta Seohwa lagi, rasanya ia ingin sekali berteriak sekencang mungkin, tapi seolah ada yang mencekik, tenggorokannya kelu dan kaku.

Mobil tersebut berhenti saat terdapat beberapa orang berpakaian hitam dan tertutup menghadang di sekeliling, jumlah mereka mungkin ada belasan.

Supir taksi turun, lantas membuka pintu belakang, di mana Seohwa berada. Pria yang menjabat sebagi supir tersebut menarik paksa lengannya sampai keluar dari mobil.

Seohwa tidak menangis, air matanya juga takut untuk keluar. Sekarang ini yang ia butuhkan hanyalah pertolongan, kalaupun ia melawan tidak mungkin bisa. Sebab mereka semua laki-laki dengan jumlah banyak, sedangkan dirinya hanya seorang, perempuan pula.

Target Terminated [] SeungminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang