5||_Kecurigaan 2_

19 7 0
                                    

"Dan kini ku sadari, bahwa tuhan tidak mengambil apa yang kita miliki. Melainkan menukarnya dengan sesuatu yang belum kita miliki"
_wish_

Langsung aja baca 
Go go

.
.
.

WANITA, malaikat tak bersayap ini di ibaratkan gelas kaca.

Nabi shallallohu alaihi wasallam menyatakan bahwa wanita itu diibaratkan gelas kaca.. Bila sudah pecah, hampir mustahil bisa diperbaiki dan dikembalikan kebentuk yang semula. Berbeda dengan gelas dari aluminium atau gelas besi.

Untuk para suami maupun yang belum sah jadi suami seseorang. Perhatikanlah hal ini, janganlah engkau buat hatinya terluka. Karena, akan sulit dalam penyembuhannya walau hanya dengan resep obat dari dokter untuk apotek.

Seorang wanita takkan mengenal lelah. Satu pekan ia bisa menyelesaikan pekerjaan rumah dari mulai memasak, mencuci pakaian, menyapu, mengepel dan mengurus anaknya. Banyak yang mengatakan wanita itu lemah!. Coba dipikirkan kembali, laki-laki atau seorang suami yang dikatakan kekar hanya bisa mengendong anaknya. Itupun hanya satu jam lamanya.   
   
Sudah terbukti jelas wanita yang kuat dengan fisik. Namun, sekali bentakan seorang laki-laki bisa  membuatnya lemas tak berdaya seketika!. Ia hanya bisa menangis... Menangis... Dan menangis. Gelas kaca yang cantik itu pun pecah dan sulit untuk disatukan kembali sedia kala.

Covid 19 a.k.a Corona sedang berkeliaran sampai detik ini. Jadi, waspadalah. Karena, kata medis bilang lebih baik mencegah daripada mengobati. Semua dibatasi. Sekolah diliburin jadi daring, keluar pakai masker, sosial distancing, physical diatancing.

Apalagi bulan ramadhan. Harus ibadah shalat terawih, ngaji dan semua itu harus dirumah bagi yang zona merah. Namun, bagi zona aman boleh saja dilaksanakan di mesjid.

"Ayah, mau kemana lagi malem-malem gini?" tanya ku. Ayah yang berdiri diambang pintu pun menoleh kepada ku

"Mau ke posko de, ketemu temen-temen ayah. Biasa ngobrol gitu" balasnya dengan senyum yang terpampang jelas diwajahnya. Cukup mengenakan kaos bertulisan my father is hero berwarna hitam senada dengan celana pendek sebatas lutut.

"Ouh hati-hati yah"

"Hati-hati posko deket rumah juga de"

"Maksudnya jaga hati buat ibu yah" ledek ku. Sembari memakan cemilan yang berada diatas meja.

"Kamu ada-ada aja, ayah pergi ya bilangin sama ibu..." ucapnya bergegas keluar dan menutup pintu

"Ayah kamu pergi kemana naz?" tanya ibu yang datang dari arah dapur, dan langsung duduk di sofa

"Mau ke posko katanya bu" jawabku yang kini fokus pada layar tv

"Ouh... Eh naz ibu ngerasa akhir-akhir ini ibu curiga sama ayah kamu deh" tanya ibu tengah bersender dipunggung kursi

"Cu-curiga kenapa bu?" gelagap ku, tubuh ku langsung tegang dan kaku seketika

"Kayaknya ayah kamu punya..."

Deg deg

"Punya?... Apa bu?..." potong ku. Tahan jangan sampai ibu tahu kebenaranya batinku

"...punya hadiah buat ibu kali ya?" ujar ibu yang tersenyum bahagia, terlihat dari pancaran binar di dua bola matanya. Aku bernafas dengan lega.

"Mu-mungkin bu, ayah kan orangnya rahasian he he... Aku ke kamar ya bu" pamit ku dan langsung berlari menaiki anak tangga. Sementara ibu merebahkan diri sambil menonton sinetron di indosiar.

Ku menangis membayangkan kepergian dirimu dari sisi hidupku...

Suara nyanyian di tv itu terdengar jelas saat aku akan membuka pintu kamar. Mulai deh drama nya!.

Drett drett

Suara pesan WhatsApp masuk terdengar nyaring dikamar ku. Mungkin itu dari ainun atau pesan group. Ku buka pasword hp dan masuk ke Aplikasi WhatsApp. Ternyata itu pesan chat ayah dengan... Dia lagi?

Ayah kok terawihnya udah selesai sih? Pasti mau cepet" buat WA-an sama saekya ya

Ya iyalah

Ya ampun, bukannya aku baper chatting-an kaya gitu, yang ada malah pengen muntah. Apaan ayah! Bilangnya izin ini itu ternyata cari alasan buat bisa chatting-an sama dia!.

***

MALAM SELANJUTNYA. Setelah malam kemarin, tepatnya ayah pulang aku mencoba biasa saja. Tapi aku hanya liatin gerak gerik nya dari jauh. Aku pikir. Emang aku nggak tahu ayah semalam gitu?! watados banget!.

Malam ini aku dan ayah duduk diruang tv menonton drama ditrans tv, yang kebetulan lima belas detik yang lalu sudah iklan. Lebih tepatnya aku yang menonton, sedangkan ayah main hp. Tepatnya di samping ku, awalnya sih aku curi pandang gitu, tapi aku penasaran dari gerak geriknya. Aku merasa mencium bau... Kamu pasti tahu. Aku mencoba melirik sekilas ke ayah, tepat ke layar hp itu dan bener aja. Dia lagi chatting-an sama si perempuan!. emangnya aku enggak tau apa kalau ayah ada something sama wanita itu, pinter banget chatting an disamping aku!. Bukan malam saja hampir tiap waktu dia chatting-an sama perempuan.

Sepandai pandai nya tupai melompat pasti bakal jatuh juga
Sedalam-dalam bangkai ditutup rapat pasti bakal ketahuan bau nya juga.

Dan. Kejadian diatas itu ketika 3 bulan yang lalu, tepatnya bulan mei dibulan yang penuh berkah dan rahmat, yaitu bulan suci ramadhan.

Sejalan dengan covid 19 dari waktu ke waktu banyak korban positif, ODP (Orang Dalam Pengawasan), PDP (Pasien Dalam Pemantau-an) bahkan ada yang sudah dipanggil oleh sang maha kuasa. Sama hal nya dengan tanggal, hari, bulan dan tahun ini. Dia masih berkomunikasi dengan-nya.

____________________________________

Assalamualaikum readers

안녕하세요 chingus 👐 ada yang nungguin cerita ini?

Aku sengaja kasih part nya pendek-pendek. Karena, males berbelit dan panjang kalo intinya ya masih itu aja😁. Harap maklum ya.

Wattpad kesini-sini jadi eror ngerasa nggak sih? Waktu kemarin aku udah publish, eh barusan diliat belum. Jadi kesel sendiri😭. Astagfirullah😶



감사합니가 💙 (terima kasih)
Bye bye dipart selanjutnya🔜

wishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang