"Bisa jadi, ketika memutuskan untuk menyerah, keberhasilan yang kita tuju hanya tinggal selangkah. Dan bisa jadi, ketika kamu memutuskan untuk berhenti berdo'a, sesuatu yang kita pinta sudah hampir terlihat didepan mata ...,"
_ayatsuci_.
.
."Love Father, love Daughter"
Ah, musim hujan. Aku kurang menyukainya. Hujan yang membuat orang dilema. Hujan mencampurkan semua situasi antara sedih menemukan tempat untuk menyendiri, kekesalan yang dibungkam secara dengan sengaja, dan penantian cuaca terik. Hujan membawa semua sedih, kekecewaan dan penantian yang tanpa aba-aba dan lontaran kata mengguyur sesukanya. Seenak hati dan membrutal secara tiba-tiba."Nazwa, apa yang kamu pikirkan sadarlah dari mimpi buruk itu!"
Sekolebat pikiranku menuju sebuah keinginan sederhana yaitu menceritakan rahasia ini kepada kakak ketiga ku.Kak Sen. Aku merasa diriku tidak sanggup lagi menahan itu sendiri, apalagi hampir setiap harinya aku menangis, sebut saja aku cengeng.
Aku tak pernah menyangka bahwa pikiran tentang keluarga ini bisa hidup diruangan kecil yang tua dan berbau apak. Aku sudah tujuh belas tahun, sejak fakta itu. Ingatan ku sungguh kuat dan memutar, mengiang tertawa renyah. Masih aku ingat caranya menggendong dan begitu lengket suara yang menggelitik digendang telinga ku.
"Aku tidak akan benci kepadamu. Ayah! Tapi, aku marah dan terluka karena mu!"
Aku pernah bercerita tentang perjuangan ku, aku sering kali mencari-cari fakta dan bukti tentang ayah.
Kak Dinar berkata "doa-in aja, biar ayah dapet hidayah"
Kata guru BK "cepat atau lambat semuanya bakal ke bongkar, ibarat tikus mati yang tercium baunya, tapi, tubuhnya entah dimana"
Tunggu..., egois? Apa aku salah menutupi ini semua dari ibu dan kakak? Apa Allah memberikan ku seorang ayah yang seperti itu?.
"Sabar Naz, gue doa-in yang terbaik buat lo dan keluarga lo" Jawab setia kala itu.
"Allah pasti memberikan jalan yang terbaik bagi hambanya" Jawab Ainun teman sekelas ku.
Aku sangat berterimakasih kepada mereka. Terimakasih atas semuanya, kalian benar-benar ada dalam hidupku.
Diwaktu aku melihat kedua kakak ku. Cengengesan, ketawa renyah, tersenyum bahagia tercetak jelas disetiap pahatan sang maha pencipta beri. Sepertinya mereka selalu bahagia tidak memiliki beban. Tapi, takkan ada hamba yang tidak memiliki masalah. Semua pasti mendapatkannya.
Selama aku hidup dengan Kak Sen, dialah orang yang lebih dewasa dari kedua kakak ku. Sehingga aku sempat berpikir akan hal itu.
"Aku kasih tau jangan yah?"
"Reaksinya bakalan gimana?"
"Bilang nggak ya?"
"Ah, jangan deh"
Kegelisahan ku kini bercampur menjadi ketakutan. Aku takut jika aku memberitahu fakta ayah, Kak Sen akan memberontak atau segala macam. Aku takut dia khawatir akan hal ini.
"Aku nggak mau kakak banyak pikiran, ditambah pikiran dengan pelajaran kuliah"
Keberanian ku menjadi menciut layaknya permen harumanis yang tertiup angin. Dia masih kuliah dan belajar jika aku menceritakannya kemungkinan apa yang akan terjadi? Aku tidak mau mengganggunya. Tapi, aku yang harus aku lakukan?
"Ya Allah, akhiri hubungan mereka berdua, cara apapun aku terima asal mereka tidak bersama lagi ...,"
Lewat air mata putus asa, aku kembali ceritakan semua ini kepada Tuhan saat subuh yang tentram.
Entah bagaimana Allah merangkai semuanya. Tapi, hari demi hari yang terkumpul aku resah. Katakan lah aku bodoh. Aku telah membodohi diriku sendiri, rahasia ayah membuatku lebih dewasa dan sabar. Aku sadar bahwa jika aku memberitahuk semuanya dan ayah dibuat benci dan dimarahi ibu, entah..., entah aku yang jahat karena menutupinya atau tidak. Ayah berbohong, dan orang dirumah akan membencinya. Ia tetap ayahku, kan?
Tetesan-tetesan air diruangan ini menambah kengerian, menyadarkan aku pada lamunan ku.
Ah, tinggal menunggu waktu saja. Apakah itu lama atau sebentar, aku hanya ingin melihat akhir harapan ku ini. Aku akan sangat berbahagia jika ending yang ku peroleh adalah happy ending yang terukir dalam sejarah kisah ku.
Sepenggal quotes yang aku tulis dibuku keseharian ku
Maaf jika selama ini saya membuat anda lelah.
Anda harus terus berjuang untuk mendapatkan yang terbaik
Walaupun harus menerima rasa sakit.Saya berjanji kepada anda disuatu saat nanti.
Saya akan membuat anda berjalan di jalan yang berbunga
---
Assalamu'alaikum chingu deul.
Aku baru up lagi!Apa kabar sekarang? Sehat terus ya. Fighting
Dinext untuk judul yang akan mendatang, jangan nunggu nanti saqqit.
KAMU SEDANG MEMBACA
wish
Teenfikcewaktu mendewasakan kita? benar. Tetapi, kapan hari akan menjawabnya? keinginan nya yang istimewa namun sulit di gapai. apakah harus menunggu milyaran bulan? jutaan hari? ratusan jam? atau dengan sedetik saja waktu yang dilaluinya merubah kehidupan...