13

7 0 0
                                    

"Ketika kita sedang jatuh cinta kita akan tampak sangat berbeda dari kita sebelumnya." – Blaise Pascal

Ting nong.

Alva pun memencet bell rumah bella lalu menunggu tuan putri itu keluar.

Cekrek.

Bella membuka pintu rumahnya lalu menatap alva yang sedang mematung saat ini karna melihat bella begitu cantik dengan rambut yang dikepang dan memakai kacamata seperti biasa dengan balutan pakaian yang pas di tubuhnya, bella benar benar imut menurut alva.

"al?"-panggil bella menyadarkan alva dari keterkejutannya melihat kecantikan bella.

"ahh iya bell lo udah siap?"-tanya alva salah tingkah, Bella pun mengangguk sebagai jawaban. "lo cantik"-ucap alva tanpa sadar.

"hah?"-ucap bella bingung sambil menaikan sebelah alisnya.

"ah engga kok gpp ayo dah berangkat nyokap bokap gua udah nunggu"-ucap alva mengalih pembicaraan lalu ia pun pergi ke mobilnya. Kali ini ia memutuskan untuk memakai mobil.

Bella pun mengikuti langkah alva lalu masuk ke dalam mobil ia duduk disebelah alva. Mereka berdua Pun pergi meninggalkan perkarangan rumah bella.

Sesampainya mereka di perkarangan rumah alva, alva turun terlebih dahulu lalu membukaan pintu untuk bella dengan sukarela.

"thanks va"-ucap bella sambil tersenyum setelah turun dari mobil alva.

"yuk masuk bel"-ucap alva lalu berjalan ke arah pintu masuk.

Mereka berdua pun sampai di ruang makan disana sudah ada sasa, elvina dan juga rahendra, mereka yang menyadari kedatangan bella dan alva pun langsung berdiri menyambut keduanya dengan senyuman merekah.

"wahhh calon menantu mama akhirnya datang juga"-ucap elvina tanpa sadar yang mendapat tatapan tajam dari alva dna juga kekehan kecil dari rahendra dan sasa.

Bella pun hanya tersernyum lalu berjalan kearah elvina dan rahendra dan menyalami mereka berdua.

"nama kamu siapa sayang?"-tanya elvina sambil tersenyum lebar kearah bella.

"isabella tante"-ucap bella sambil tersenyum canggung.

"gausah canggung gitu bel anggap aja ini keluarga kamu ya panggilnya jangan tante mama aja kaya alva manggil mama"-ucap elvina sambil mengelus pelan rambut bella.

"iya tan--eh mama"-ucap bella masih dengan rasa canggungnya. Elvina pun hanya terkekeh geli melihat bella yang seperti itu.

"yaudah duduk yu langsung makan aja ya, makan yang banyak ya bell supaya kalo alva nyakitin kamu, kamu langsung tonjok dia aja oke?"-ucap rahendra lalu terkekeh begitu pun dengan yang lainnya terkecuali alva yang menatap datar kedua krang tuanya.

Mereka semua pun duduk di kursi masing masing lalu tiba tiba sasa berceletuk memperkenalkan dirinya. "hai kak nama gua sasa salam kenal ya gua adenya banga alva yang rese ini"-ucap sasa sambil mengaitkan tangannya di lengan kekar alva.

"kenapa jadi pada laknat semua gini?"-gumam alva yang masih didengar semua orang membuat mereka terkekeh geli karna sikap alva. Alva pun melepas kasar kaitan tangan sasa lalu berkata "jauh jauh lo"-ucap alva sinis lalu mulai memakan makannya lagi.

"hai sasa salam kenal ya semoga kita bisa temenan dengan baik ya"-ucap bella sambil tersenyum kearah sasa yang sedang manatap sinis balik kakanya itu.

"ah iya bell kenapa orang tua kamu ga kamu ajak makan malem disini? Apa alva ga ngundang? Kalo bener jangan mau sama alva bell"-ucap elvina kepada bella yang membuatnya seketika terdiam sebentar lalu menjawab.

"ayah aku uda meninggal karna tabrak lari ma terus mama aku kerja diluar kota makanya gabisa ikut makan malem"-ucap bella sambil tersenyum ke arah elvina.

"tabrak lari? Kapan? Kok bisa?"-tanya elvina penasaran.

"kalo diitung itung kejadiannya 3 tahun lalu pas aku kelas 2 smp, kita gabisa nangkep pelakunya karna semua bukti uda dihancurin sama pelaku"-jelas bella membuat elvina dan rahendra saling pandang.

"ah yang sabar ya, uda lanjut makan aja ya nanti keburu malem lagi"-ucap elvina sambil tersenyum canggung.

ISABELLA [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang