22

6 0 0
                                    

"celahmu akan dianggap sempurna oleh hati yang memang ditakdirkan untukmu"

Bella lagi lagi menatap takjub isi dari villa mikik alva. Mereka berdua pun memasuki ruang tamu yang berada ditengah tengah ruangan.

"gimana? Suka ga?"-tanya alva sambil menatap bella lembut.

"ah gua berasa beneran abis nikah sama lo va"-jawab bella dengan muka yang sudah memerah seperti tomat.

"ciee mukanya merah ciee sini sini peluk lucu banget si kamu pengen aku bawa pulang"-ucap alva gemas lalu memeluk bella erat.

"jangann gituu alvaaa"-ucap bella kesal lalu menelungkupkan wajahnya didada bidang alva.

"eh iya ada satu lagi yang mau gua tunjukin sama Lo"-ucap alva saat ia mengingat tujuannya kesini.

"apa?"

Alva pun menggenggam tangan bella lalu membawanya ke arah balkon belakang villanya.

"gua buatin pohon impian"-ucap alva saat mereka berdua berada di bawah pohon besar itu, alva pun menuntun bella untuk duduk disebelahnya.

"aaaa bagus banget vaa lo kenapa sweet banget si jadi cowo"-ucap bella gemas lalu mencubit kedua pipi alva.

"karna gua ganteng kasian kalo kegantengan gua ini ga dimanfaatin bel"-ucap alva percaya diri, bella lupa bahwa cowo yang saat ini berada disebelahnya memiliki otak yang sangat sengklek.

"sumpah lo sengklek banget gemes banget, pengen rasanya gua karungin terus buang kerawa rawa"-ucap bella gemas dengan sikap alva yang selalu percaya diri.

"jangan buang ade kerawa rawa mas"-ucap alva memelas membuat bella memutar bola matanya malas

"eh iya gua tadi bawa ini"-ucap bella lalu mengeluarkan setoples burung bangau yang ia buat dari kertas warna.

"oh jadi tadi lo balik ngambil ini? Lucu gila,  gimana kalo kita gantungin inu disini kayanya bagus"-ucap alva lalu berdiri.

"tapi belum 1000 gua mau bikin seribu"-ucap bella sambil menatap alva.

"gpp nanti gua bantu sampe seribu kita buat bareng bareng oke?"-ucap alva lalu mulai menghias pohon itu dengan burung bangau buatan bella membuat sang empu yang membuatnya tersenyum lalu melakukan hal yang sama.

Alva pun duduk kembali dibawah pohon itu lalu menepuk ruang sebelahnya yang kosong menyuruh bella untuk duduk disebelahnya.

"bell pacaran yuk?"-tanya alva sambil menatap pohon yang mulai dipenuhi oleh burung bangau buatan bella.

"lo ngajak pacaran apa ngajak beli gorengan si?"-tanya bella heran karna ajakan alva untuk berpacaran seperti mengajaknya membeli gorengan.

"owhh lo ngode gua beliin gorengan? Lo ngidam? Astaga padahal kita belum nikah bell!!! Ayo deh ke kua!"-ucap alva lalu berdiri menarik bella untuk ikut dengannya.

"heh kalo ngomong suka gapake otak"-ucap bella kesal saat ini bella ingin sekali membuang alva ke rawa rawa.

"otaknya gua buang ke rawa rawa jadi rada bego maap ya! Ayo ke kua!"-ucap alva lalu menarik pelan lagi bella.

"mau ngapain tablo?"-tanya bella kesal.

"mau minta surat cerai, ya nikah lah! Gimana sih gitu aja gatau"-ucap alva gemas.

"yang mau nikah sama lo siapa?gua kan tadi cuma bilang kalo lo nembak gua kek gada niat alva"-ucap bella kesal sekaligus gemas dengan sikap alva.

"oh bilang dong bilang! Yaudah deh lo mau ga jadi pacar gua? Udah lama gua jatuh cinta sama lo, gua juga ga tau kenapa gua jatuh cinta sama lo tapi setau gua jatuh cinta itu gabutuh alesan karna kalo ada ketika gua kehilangan alasan itu gua gaakan bisa jatuh cinta sama lo"-ucap alva sambil menatap bella dalam lalu mengeluarkan kalung yang sedari tadi ada disaku celananya.

"jadi lo mau ga jadi alasan gua tersenyum? Kalo lo gabisa bales rasa suka gua gpp asal lo udah tau kalo gua selalu suka sama lo selalu dari dulu, sekarang dan nanti"-ucap alva lagi.

Bella pun menangguk membuat alva senang bukan kepalang ia pun langsung memakaikan kalungnya pada bella lalu memeluk bella erat.

ISABELLA [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang