1

49 1 1
                                    

Anda mungkin bisa menunda, tapi waktu tidak akan menunggu” - Benjamin Franklin

"alva bangun sayang"-ujar elvina mama alva.

"satu jam lagi mahhhh"-ucap alva pelan.

"heh mana ada satu jam lagi ayo cepet bangun hari ini kan hari pertama kamu sekolah di sekolah baru"-ucap elvina kesal.

"iya iya satu jam lagi ya mahhh"-ucap alva memohon.

"gada gada masa murid baru datang telat mau malu maluin mama sama papa kamu?"-tanya elvina geram.

"iyadahh iya mama elvina yang paling cantik sedunia"-ucap alva lalu ia pun bangun dari tempat tidur dan mencium pipi mamanya.

Cupp

"ngalus mulu kerjaannya cepet mandi abis itu turun buat sarapan"-ucap elvina sambil mendorong pelan tubuh alva lalu pergi dari kamar. Sedangkan alva ia pun langsung bergegas mandi lalu bersiap siap untuk pergi ke sekolah.

Setelah selesai bersiap siap ia pun turun ke bawah untuk sarapan disana sudah ada adik, papa dan mamanya.

"hola epribadeh alva yang ganteng kek dewa yunani datang"-sapa alva sambil tersenyum.

"pah emang bang alva ganteng ya? Sasa pikir bang alva itu cowo paling jelek sedunia loh"-bisik sasa yang masih terdengar oleh alva.

"papa pikir juga gitu sa"-bisik rahendra papa alva.

"ternyata bener ya buah gaakan jatuh jauh dari pohonnya, lagian nih ya sasa yang cantiknya ga seberapa seharusnya lo itu bersyukur punya abang kaya gua."-ucap alva mencoba sabar.

"kenapa harus bersyukur? Lo kan jelek seharusnya gua malu dong punya abang kaya lo"-ucap sasa santai.

"untung ade kalo bukan uda gua mutilasi lo"-ucap alva kesal.

"berani kamu?"-tantang elvina garang.

"engga mah engga jadi"-ucap alva takut.

"sukurinn wkwk"-ledek sasa lalu mrnjulurkan lidahnya.

Saat ini alva sangat ingin menceburkan adiknya ke rawa rawa tapi ia tak bisa melakukan itu karna kalo sampai orang tua nya tau tamatlah riwayat alva bisa bisa ia dicoret dari kartu keluarga ah alva tak ingin membayangkan hal mengerikan itu. Alva pun memilih pamit untuk pergi kesekolah barunya

"pah mah alva mau berangkat sekolah dulu ya"-pamit alva.

"yang rajin bang belajarnya"-ucap sasa sambil tersenyum meledek.

"abang mah uda pinter gaperlu belajar"-ucap alva santai yang ditanggapi tatapan sinis dari orang tuanya.

"kartu kredit kamu mau papa sita?"-ancam rahendra.

"kamu mau tidur diluar atau sekalian mama usir aja kali ya?"-timpal elvina santai.

"engga paa maaa alva bercanda doang kok alva kan anak baik baik"-ucap alva sambil tersenyum manis berharap papa dan mamanya menarik kembali ucapannya itu.

"udah sana berangkat pulang sekolah langsung pulang jangan main"-ucap elvina.

"siap mahmud"-ucap alva sebelum ia berlari kencang keluar untuk menghindar dari pukulan mamanya.

"ALVA MULUTNYA MINTA MAMA SUMPEL YA!"-teriak elvina kesal sedangkan diluar alva tertawa terbahak bahak.

Alva pun pergi meninggalkan perkarangan rumahnya yang besar ini menggunakan motor kesayangannya.

Saat sampai disekolah alva pun memarkirkan motornya dengan rapih lalu mengubah mukanya menjadi sedatar mungkin, alva pun langsung ke kelasnya karna ia sudah tau kelasnya dimana jadi ia tak perlu ke ruang kepala sekolah lagi.

Saat di koridor ia melihat seorang anak cupu sedang di bully alva pastikan itu sudah menjadi kebiasaan mereka, alva pun hanya menghedikan bahunya acuh lalu mencari kelasnya.

ISABELLA [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang