23

5 0 0
                                    

"saat seseorang mencintaimu mereka tak harus mengatakannya. Kamu akan tahu dari cara mereka memperlakukanmu"

Pagi ini jam pelajaran dikelas alva dan bella adalah olahraga membuat bella dan juga alva sama sama harus mengganti baju mereka.

"bel cepet ganti baju gih nanti gua tunggu dilapangan ya"-ucap alva lalu mengelus pelan rambut bella.

"woi anjing pagi pagi bikin jomblo iri aja"-ucap fahri membuat semua yang ada disana menatap bella dan alva.

"emang mereka pacaran?"-tanya salah satu teman sekelas alva membuat alva mengangguk polos.

"kok bisa?!"

"anjing pengen berkata kasar tapi takut dosa"

"kalo ada niat selingkuh sama gua aja ya va!"

"bibit bibit pelakor bermunculan sialan"

"list cogan gua berkurang dong bangsat"

Begitulah teriakan histeris siswi siswi saat mendengar berita jadian alva dan bella membuat alva terkekeh mendengarnya.

"tenang gays cowo masih banyak meski yang ganteng kek gua gada tapi tetep bersyukur ye"-ucap alva percaya diri membuat bella memandangnya jiji.

Bella pun pergi dari kelas untuk berganti baju begitu pun dengan alva.

Beberapa jam berlalu jam pelajaran olahraga pun selesai bella pun bergegas pergi ke arah lokernya untuk mengambil baju seragamnya.

Bella membuka lokernya seperti biasa tapi ada kotak yang membuat pandangannya menjadi bingung, ia pun mengambilnya lalu membukanya perlahan.

Brukkk.

Darah mulai merambat keluar dari kotak tersebut saat kotak itu terjatuh dari tangan bella. Bella diam mematung ditempat membuat semua mata tertuju padanya.

Alva dan fahri yang kebetulan lewat langsung berlari menghampiri bella yang masih menegang.

"lo gapapa?"-tanya alva khawatir.

Bella tak menjawab ia lebih memilih diam lalu memeluk alva dengan erat, ia sangat syok saat ini.

Fahri pun berjongkok lalu memperhatikan apa isi dari kotak tersebut, isinya sama persis seperti apa yang kemarin rara dapatkan membuat fahri kebingungan.

"isinya sama kaya yang rara terima kemaren"-ucap fahri sambil berdiri.

"halah paling lo emang gamau ketauan aja lo bersikap seakan lo juga korban ia ga bel?"-ucap rara sarkas lalu ia pun pergi begitu saja.

"lo bakal baik baik aja bell tenang aja"-ucap alva sambil mengelus rambut panjang bella.

"biar gua yang beresin ini lo bawa bella ke kelas atau ke uks aja"-ucap fahri lalu mengambil kotak tersebut.

Alva pun mengangguk lalu membawa bella ke kelasnya, bella hanya diam saat ia sudah duduk di kursinya.

"lo tenang aja oke gua bakal nyelidikin ini semua"-ucap alva berusaha menenangkan bella, bella pun mengangguk lalu tersenyum ke arah alva.

"thanks va"-ucap bella sambil menatap alva.

------

Alva berjalan kearah ruangan pusat kontrol cctv lalu memasuki ruangan itu, disana sudah ada fahri yang sedang sibuk memperhatikan layar besar didepannya.

"gimana ada hasil?"-tanya alva sambil menepuk bahu fahri.

"gada va rekamannya ilang dan ada lagi pas bella ngambil kotak itu di lokernya"-ucap fahri.

"mustahil, disini ada yang jaga kan gamungkin mereka galiat orang mencurigakan disini"-ucap alva kesal.
"mereka semua dari tadi ada disini tapi gatau kenapa rekaman itu ilang"-ucap fahri.

"mulai sekarang kita harus perhatiin bella sama rara gua takut terjadi apa apa sama mereka berdua, lo jagain rara gua jagain bella"-ucap alva final membuat fahri mengangguk lalu mereka berdua pun pergi dari pusat kontrol cctv itu.

ISABELLA [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang