28

5 0 0
                                    

"pembalasan tercantik untuk dia yang menghianati cintamu, adalah menkadi pribadi yang diinginkan oleh orang orang yang lebih baik dari padanya"-mario teguh

Rara bergegas berniat pergi setelah membereskan semua barang barangnya.

"mau kemana?"-tanya alva sambil menahan tangan rara membuat rara gemetar ketakutan.

"gua... Gua mau balik nyokap nyuruh balik cepet"-ujar rara sambil menghadap alva tanpa menatap mata alva.

"lo harus jelasin dulu depan anak anak baru balik"-ucap Fahri sambil menatap sinis rara.

"kenapa sih?"-tanya rama yang baru datang dengan regan,angel dan alvi.

"kaya nya rara--"-ucapan fahri terpotong dengan bentakan rara.

"bukan gua!"-ucap rara kesal lalu menghentakan tangan yang sedari tadi di tahan oleh alva.

"terus siapa? Lo tadi tuh mau naro kotak itu kan dimeja bella tapi gajadi karna kita keburu dateng? Jujur aja deh lo segala bilang bella yang neror punya otak gapernah dipake dasar dugong"-ucap fahri kesal.

"balik, omongin dirumah rara"-ucap regan final membuat semua orang menatapnya.

"gimana?"-tanya alvi meminta persetujuan rara, ia pun mengangguk sebagai jawaban.

Mereka semua pun pergi kerumah rara menggunakan kendaraan masing masing.

Beberapa menit berlalu mereka pun sampai dirumah mewah milik rara. Mereka pun masuk ke rumah rara dengan santai lalu menemui mama rara untuk meminta izin.

"mah kenalin ini sahabat aku mereka mau kerja kelompok"-ucap rara kepada mamanya sedangkan mamanya menatapnya heran.

"ah rara gapernah bawa temen jadinya tante kaget kirain rara emang gapunya temen"-ucap mama rara sambil tersenyum membuat mereka semua tersenyum canggung begitu pun rara.

"yaudah rara sama temen rara ke atas dulu ya mah"-ucap rara lalu berjalan duluan kearah kamarny yang berada dilantai atas.

Mereka semua pun mengikuti rara dari belakang, saat mereka sampai mereka pun duduk di sofa kamar rara.

Suasana menjadi canggung karna masalah ini, alva pun berinisiatif untuk memulai pembicaraan.

"jadi lo mau ngejelasin apa?"-tanya alva sambil menatap rara begitupun dengan yang lain.

"gua tadi emang mau ke toilet abis dari toilet gua langsung kekelas karna mikir kalian udah di kelas pas nyampe sana ternyata kosong karna pada ke aula buat pengumuman"

"awalnya gua mau pergi tapi kotak itu ada gua curiga dan mau liat isinya tapi kalian keburu dateng gua takut kalo kalian nyangkanya gua yang ngelakuin semua ini kaya sekarang ini"jelas rara membuat semua orang mengangguk mengerti.

"mungkin yang diomongin rara bener kalo gua jadi dia pun gua bakal ngelakuin hal yang sama"-ucap bella.

"tapi kita gabisa percaya sepenuhnya sama lo ada kemungkinan besar lo pelakunya"-ucap alvi membuat semua orang mengangguk termasuk rara.

"yaudah lah ya sebenrnya insiden ini ada sisi baiknya juga"-ucap angel membuat mereka semua menatapnya heran.

"yakita jadi akur gini gada yang bully bullyan gada yang berantem kaya biasa"-ucap angel membuat mereka semua terkekeh.

"tapi gaseru gua gabisa ngebully bella lagi"-ucap rama membuat alva menatapnya tajam sedangkan bella mentapnya sinis.

"berani lo?"-tanya alva dingin.

"gua uda ada dekingan jadi gatakut wlee"-ucap bella sambil menjulurkan lidahnya mengejek rama.

Mereka semua pun terkekeh karna tingkah mereka, ternyata benar dibalik kejadian buruk ada sisi baiknya mereka menjadi lebih akrab sekarang.

"gimana kalo kita refreshing?"-usul fahri membuat mereka semua mengangguk setuju.

"bagus tuh nanti kita nginep di villa keluarga gua aja"-ucap alvi.

ISABELLA [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang