33

5 0 0
                                    

"seseorang tak akan pernah tahu betapa dalam kadar cintanya sampai terjadi sebuah perpisahan"-Kahlil Gibran

"hai gays?"-ucap regan saat sambungan telponnya tersambung dengan ponsel rama.

"lo dimana kita mau diskusi soal peneroran lagi, kita harus cepet cepet ngurus masalah ini"-ucap rama saat ini mereka semua kecuali regan, fahri dan alva sedang berkumpul di sebuah kafe milik keluarga rama.

Regan melirik kamar mandi, fahri rupanya sedang mandi karna ia mendengar suara air. "gua lagi di apartemen fahri lo pada kesini aja mager gua ke kafe, enakan diomongin dirumah"-ucap regan santai sambil sesekali melirik kamar mandi.

"oke nan--"-ucapan rama terpotong karna erangan kencang dari sebrang sana.

"arghhhhh"-erang regan tapi tak bisa didengar oleh fahri yang memang tengah mandi.

"lo kenapa gan?"-ucap rama panik membuat semua orang ikut bingung karna wajah panik rama.

Tut.

Sambungan telpon terputus begitu saja rama pun bergegas tanpa menghiraukan mereka yang kebingungan tapi berusaha berfikir positif sambil mengikuti arah rama yang mulai melajukan motornya.

----

Saat mereka sampai di apartemen fahri, rama dengan tergesa gesa memencet bel apartemen fahri tapi nihil tak ada yang membuka.

"weh anjing ada yang tau kata sandi ini ga?"-ucap rama kesal lalu dijawab anggukan oleh angel lalu menekan sandinya dan rama pun membuka pintunya dengan kasar.

"lo ngapain sih anjing?! Lo mau mati?!"-bentak fahri membuat rama dan yang lainnya terdiam mematung saat mendengar bentakan fahri, bella pun berlari kearah kamar fahri.

Disana ada regan yang sudah babak belur dengan kerah yang di cengkram oleh fahri yang bersiap memukul regan.

"FAHRI!!!"-teriak bella panik lalu segera menghampiri mereka berdua, teriakan bella membuat fahri mematung lalu perlahan menjauh dari regan yang sudah oleng karna lemas.

"lo apa apaan sih bangsat!"-bentak rama tiba tiba saat melihat regan tak berdaya.

"gua...gua... Tadi dia... Dia.. "-ucap fahri terbata bata membuat amarah rama memuncak lalu memukul pipi fahri dengan sangat keras membuat sudut bibirnya berdarah.

"fah....ri...pela... Kunya"-ucap regan terbata bata sambil menunjuk ke arah lemari milik fahri membuat angel langsung memeriksa lemari itu.

Angel terdiam saat melihat begitu banyak kotak yang sama persis dengan yang diterima mereka di dalam lemari itu. Angel pun membuka lemari itu lebih lebar agar semua orang melihat itu.

"fahri yang neror kita selama ini, gua baru tau tadi mungkin karna takut kebongkar fahri berusaha ngebunuh gua"-ucap regan dengan lemas membuat mereka semua menatap fahri tak percaya.

"bukan gua, regan sengaja ngejebak gua"-ucap fahri tapi mereka semua masih tak percaya.

"semua udah terbukti lo gabisa ngelak lagi, lo ikut gua ke kantor polisi"-ucap rama lalu membawa fahri pergi.

Sedangkan regan yang mulai hilang sadar pun langsung mereka Bawa kerumah sakit untuk diperiksa lebih lanjut sedangkan angel masih terdiam dan masih tak percaya apa yang sebenarnya terjadi.

"gua harus gimana?"-gumam angel lalu memilih pergi mengikuti bella dan yang lainnya.

Regan pun dirawat dirumah sakit terdekat sedangkan fahri dinyatakan bersalah karna bukti yang sudah ada.

Tapi angel masih tak percaya semua ini, ada yang harus ia pastikan disini, entah itu kebenarannya atau apapun yang bersangkutan dengan ini, angel yakin ada yang salah disini.

ISABELLA [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang