26

5 0 0
                                    

"kita sering kecewa kerana mencintai harapan kita tentang seseorang, bukan karna betul betul mencintai orangnya"-mario teguh.

Teror kepada bella cs dan regan cs pun terus berlanjut, dari rara bella dan fahri yang selalu ditelfon oleh nomor tak dikenal disetiap tengah malam dan begitupun juga regan, angel, alva dan alvi mereka setiap hari selalu mendapatkan kotak misterius.

"ri gua masih bingung siapa sih yang neror kita?"-ucap alva sambil membuka lokernya.

"gua juga ga tau siapa ya gada kerjaan banget tuh orang lama lama gua tawarin jadi supir peribadi gua juga tuh orang"-ucap fahri kesal.

"gua sih gatakut cuma kasian bella rara sama angel aja"-ucap regan yap! Mereka semua menjadi lebih dekat karna kejadian ini.

Arghhhhh

"lo kenapa bego?"-tanya fahri bingung karna alva tiba tiba menggerang kesakitan.

Brukkkk

Tempat pensil alva terjatuh dan pecahan kaca yang entah dari mana itu ada didalamnya membuat fahri dan regan saling pandang.

"lo gapapa?"-tanya regan sedikit khawatir karna tangan alva mulai mengeluarkan darah.

Semua orang menatap mereka bertiga mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.

"alva lo gapapa?"-tanya bunga salah satu cabe cabean yang selalu caper kepada alva cs.

Bunga pun meraih tangan alva dan melihat tangan alva yang tergores pecahan kaca tadi.

Bella cs pun tak sengaja melewati loker tempat alva cs berada membuat mereka bertiga menghentikan langkahnya lalu melangkah lagi menghampiri alva.

"alva kenapa?"-tanya rara panik.

"bellaa huaa tangann gua berdarah obatin dong ayo"-ucap alva lalu menghambur kearah bella meninggalkan bunga yang menatap bella sinis.

"apasi lo lebay banget"-ucap bella asal lalu menatap tempat pensil dan pecahan kaca yang berserakan dilantai.

"aduhh keknya gua mau mati nih gara gara kehabisan darah aduhh bell duhh lemas banget belll"-ucap alva mendramatis lalu berakting terjatuh membuat bella mengalihkan pandangannya ke arah alva.

"temen lo ri gawarasnya berlebihan"-ucap bella lalu pergi dari loker begitu saja membuat alva terbengong sedangkan yang lain menahan tawanya.

"gua ma kit ati da"-ucap fahri.

"aduhhh enek banget gua mah da digituin"-timpal angel.

Lalu mereka semua pun menertawakan alva namun tiba tiba bella kembali lagi dengan membawa plester dan betadine.

Bella pun menarik pelan tangan alva keluar dari kerumunan itu sedangkan alva memeletkan lidahnya mengejek semua orang.

"makanya kalo apa apa tuh liat liat jangan langsung punya otak bukannya dipake bego"-ucap bella sambil mengobati tangan alva.

"gasengaja bel lagian kan gua gatau kalo kaca iru ada di tempat pensil gua"-ucap alva.

"makanya hati hati"-ucap bella setelah selesai membalut luka alva.

Bella pun berdiri lalu berniat pergi mengembalikan kotak p3k yang ia bawa tapi sebuah tangan kekar menahan pergelanganya pelan.

"anterin ke kantin gua laper tapi gabisa makan kan tangan gua lagi sakit"-ucap alva sambio menunjukan tangannya yang tadi dibalut perban oleh bella.

"lo bisa sendiri va gua lagi banyak kerjaan"-ujar bella.

"ayolah"-ucap alva memohon sambil menatap bella lembut agar bella bisa luluh.

Bella pun mengangguk lalu alva pun berdiri dan menarik pelan tangan bella kearah kantin.

"karna darah gua kebuang banyak gua juga harus makan yang banyak ya bel?"-ucap alva sambil memikirkan makanan apa yang akan ia makan untuk siang ini.

"terserah lo dah"-ucap bella jengah lalu mengikuti langkah alva.

ISABELLA [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang