46 🔪Bimbang? 🔪

932 61 3
                                    

Sebelum baca jangan lupa vote and komen zeyenggg

Happy reading

Dua hari telah berlalu dengan cepatnya, Mila mengemasi barang barangnya tepat pada pukul 6 pagi. Lomba akan di laksanakan satu jam lagi tepat jam 7 pagi.

Setelah semuanya selesai Mila melangkah keluar dan mengetuk pintu kamar Kenath.

Belum sempat terketuk sang pemilik sudah lebih dulu membuka pintu kamarnya.

"Ngapain?" tanya Kenath.

"Ngajak lo kebawah. Yok!" ajak Mila. Keduanya berjalan beriringan menuju lift.

"Lo mau makan dimana?" tanya Kenath. Mila berpikir sejenak.

"Dibawah aja deh" ujarnya. Kenath mengangguk dan berjalan menuju para siswa yang mengikuti olimpiade. Hanya tersisa 10 orang lagi dan akan tereliminasi 7 di antara mereka pergi sesi pria dan wanita.

Kenath duduk satu meja bersama Mila, di sebelahnya ada Geral. Dan sebisa mungkin Mila berdoa agar Geral tidak menegurnya.

"Mila!" sapa Geral bergabung satu meja dengan dirinya. Mila berdecak sebal.

"Semalem gue liat cowok keluar dari kamar lo pake hoddie itam" kata Geral dengan santai dan mampu mengalihkan seluruh atensi.

"Ka kapan?" tanya Mila gugup. Yang di maksudnya adalah Bara.

"Semalem, gue lupa jam berapa nya. Tapi, lo bawa orang luar masuk?" tanya Geral lagi.

"Itu gue" jawab Kenath mendahului Mila. Geral mengangguk kecil.

"Ooohh, kirain siapa"

Mila menghela nafas selamat.

"Untuk peserta olimpiade silahkan menuju tempat perlombaan" ujar Seorang resepsionis dan melangkah pergi. Mila berdiri dan di susul oleh Kenath.

"Gue tunggu di tempat biasa" ujar Kenath. Mila mengangguk.

.
.

Jam menunjukkan pukul 11 siang. Perlombaan telah selesai dan Mila berdiri dengan Piala ditangannya. Seorang lelaki berjalan menuju kearahnya dengan Piala yang sama.

"Yah sama" ujar keduanya bersamaan.

"Gue kira lo juara dua" ujar Mila terkekeh. Kenath memutar bola matanya malas.

"Gue kira malah lo juara 3" balas Kenath membuat Mila melotot kesal.

"Kampret lo!" kesalnya.

"Bu Widia ada ngasih lo ijin keluar?" tanya Kenath. Mila mengangguk antusias.

"Iya. Yok shoping, lo yang bayar" kata Mila melangkah santai menuju gedung hotel. Kenath menggeleng heran dengan tingkah gadis itu.

.
.

Mila menarik Kenath kesemua tempat yang dia inginkan, dan Kenath hanya pasrah tanpa perlawanan.

"Kenath! Hoddie biru atau merah?" tanya Mila memperlihatkan kedua hoddie yang di pegangnya.

"Merah" saran Kenath. Mila memperhatikan hoddie merah di tangan kirinya.

"Oke! Gue ambil Biru". Dengan santainya Mila meletakkan hoddie merahnya dan mengambil hoddie Biru lalu memberikan kepada Kenath.

"ngapain lo nanya kalo gitu" kesal Kenath. Mila terkekeh.

"Suka suka gue" jawabnya dan melangkah menuju sepatu yang berjejer.

Mila mengambil semua yang menurutnya bagus dan membawanya menuju kasir.

"Semuanya ****** mbak" ujar mbak kasir.

My Sweet Boyfriend (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang