43🔪 Olimpiade🔪

906 60 0
                                    

Jan lupa vote and komen. Follow author juga yauuu

.
.

Di taman. Kenath berdiri menatap pohon besar dengan daunnya yang berguguran. Tatapannya menrawang kedepan. Memikirkan kekasihnya yang entah sedang apa. Kenath tersenyum tipis saat berbagai memori kebersamaan mereka tereka ulang dalam pikirannya. Memikirkan saat wajah itu tersenyum untuknya. Kenath tersenyum kecil.

Kenath terus melirik arlojinya, waktu perlombaan telah selesai satu jam yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kenath terus melirik arlojinya, waktu perlombaan telah selesai satu jam yang lalu. Namun orang yang di tunggunya tak kunjung datang. Kenath berdiri dan berjalan menuju aula tempat pengumuman siswa yang ter eliminasi.

Dalam aula besar. Kursi berjejer rapi serta suasana yang gelap. Seorang gadis terduduk dengan mata terpejam. Tidak ada satupun orang lagi selain dirinya.

Kenath menghela nafas lega. Ternyata orang yang di tunggunya sedang tidur. Kenath menghampiri Mila.

"Mil?" Panggilnya namun tak ada respon. "Mila?" Panggilnya lagi. "Ck" kenath berdecak kesal

Di tatapnya wajah kelelahan gadis itu. Mungkin karena belajar terlalu keras untuk hari ini.

Tanpa babibu Kenath menggendong gadis itu ala bridal style dan membawanya keluar dari aula. Bagaimanapun juga Kenath harus menepati janjinya kepada Bara untuk menjaga pacarnya.

.
.

Mila mengerjapkan matanya. Secara perlahan membuka matanya dan mendapati kamarnya yang gelap. Mencari jam waker dan menekan lampu untuk melihat jam sekarang.

05:00

Mila menghela nafas berat. Sudah berapa lama dirinya tertidur?.

Mila duduk dan melihat sekitar. Perasaan tadi dia sedang olimpiade dan dia tidak ter eliminasi. Mila bangun dan merenggangkan otot otot tangannya.

Mila berdiri dan menuju kamar mandi. Setelah bebenah Mila keluar dari kamar hotelnya.

"Woiii! Sini gabung!"

Mila melirik ke kiri dan kanan mencari sumber suara yang berteriak. Dan tatapannya bertemu dengan segerombolan orang yang sedang berkumpul. Di lihatnya demua orang itu menatap dirinya.

"Sini! Gabung!"

Mila menunjuk dirinya sendiri.

"Iya lo! Sini"

Mila menggaruk tengkuknya yang tak gatal dan melangkah perlahan menuju mereka.

"Duduk sini"

Mila duduk tepat di sebelah mereka.

"Nama lo siapa?"

"Gue Mila. Lo?"

"Gue Geral"

"Dari mana?" Tanya Pria tinggi dan putih di sebelahnya.

My Sweet Boyfriend (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang