🔪Extra part 1🔪

2.6K 130 0
                                    


                        8 tahun kemudian

Seorang gadis cantik turun dari mobil setelah di bukakan pintu. Red carpet terbentang dan dia berdiri di atasnya. Setiap sisi kanan dan kiri di penuhi seluruh orang dengan Jaz putih kebanggan Dr. Dan dia.

Prof. Dr. Kamila Arzilan Pradipta.

Seluruh tepuk tangan mengiringi langkahnya memasuki gedung Rumah Sakit Terbaik.

Mila tersenyum kearah semua orang yang menemani langkahnya sampai Mila berhenti di depan CEO rumah sakit. Jacy.

"Selamat datang Profesor Dokter Spesialis Bedah Jantung Muda Terbaik seAsia!!" Jacy berujar kencang membuat semua orang bertepuk tangan. Mila tersenyum sopan.

"Apa kabar?" tanya Jacy mengulurkan tangan. Mila menerimanya.

"Baik banget". Jawabnya.

"Ayo masuk". Jacy mempersilahkan Mila masuk dan kedunya berjalan beriringan dengan banyaknya dokter mengikuti di belakang.

"Sekarang nama lo ngelejit banget". Jelas Jacy.

"Gimana ya. Bukan mau gue juga, gue nerima operasi Presiden ya karena gue Dokter, gue merasa harus". Jelas Mila tanpa ada niatan lain. Jacy mengangguk paham.

"Jadi lo yakin nih kerja sama gue?". Tanya Jacy lagi. Mila menoleh.

"Yakin lo mau nolak gue?". Tanya Mila balik. Jacy tertawa.

"Rumah sakit bodoh mana sih yang bakalan nolak Dokter kayak lo. Apalagi kemarin lo Operasi pimpinan satu negara". Jelas Jacy membanggakan. Mila tertawa kecil.

"Banyak sebernarnya Rumah Sakit besar yang nawarin gue. Tapi gue mau netep di Indonesia aja. And Than gue mau gabung di Rumah Sakit pusat trauma ini. Lebih menantang, gue gak cuma bisa Operasi jantung doang, tapi yang lain juga bisa". Jelas Mila panjang lebar.

"Bagus deh. Untung lo tunangan Bara, jadi gampang gue bisa komunikasi sama lo. Soalnya Rumah Sakit sebelah mau ngajak lo kerja sama". Jelas Jacy berbisik. Mila terkekeh.

"Santai. Gue bakalan stay disini kok".

"Tapi apa lo nggak capek?" tanya Jacy.

"Cakep kenapa?" tanya Mila heran.

"Yah lo kan orang sibuk, kemarin baru nyelesain penelitian Gelar Prof. Lo terus lo juga harus mimpin perusahaan Bokap Nyokap lo". Jelas Jacy. Serakah sekali semua di pegang.

"Capek sih jelas gue capek banget. But untuk perusahaan sendiri gue dateng pas emang gue di butuhin banget. Karena Bokap Nyokap gue masih stay di perusahaan kok. So kalo ada waktu luang baru gue ngurus Company".

"Ck. Beda ya orang yang udah lama di negara orang. Bahasanya setengah setengah". Keluh Jacy membuat Mila terkekeh.

.
.

Seorang Hakim yang telah selesai melakukan proses pengadilan panjang dan memvonis  pelaku atas kejahatannya. Kini ia membuka Jubah hitam kebanggaanya dan menggntungnya. Merenggangkan otot otot dan jantungnya yang masih berdegup kencang karena kasus tadi. Dia..

Kamaya Christin Pradipta M.H

Seorang Hakim dengan gelar Magister Hukum. Baru kembali dari mendapatkan gelar Magister. Maya duduk di meja kebesarannya dengan banyaknya kertas kasus disana. Dan di setiap sudutnya terdapat banyak buku bersusun rapi yang siapa saja melihatnya akan muak.

Ruanganya terbilang sangat besar untuk ukuran seorang Hakim muda sepertinya. Dan Maya merasa bangga atas fasilitas yang di berikan.

Cklek...

My Sweet Boyfriend (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang