Extra Chap 4
My Sweet Boyfriend
7 tahun kemudian...Minggu pagi yang berisik, Dalam rumah mewah bertingkat dua yang diisi oleh empat anggota keluarga dimana sang Ayah yang membaca E-mail perusahaan, sang istri yang berkacak pinggang dengan spatula di tangan, anak pertama yang sedang membaca buku Ensiklopedia, anak kedua yang terus merusuh sang ibu dan Kakak.
"Raka!!! Pakai baju nya!! Nanti masuk angin!!". Sang Mama berteriak heboh melihat anak laki lakinya berlarian hanya menggunakan celana pendek.
"Gak mau!! Laka mau berlenang pokoknya!" bantah nya melawan dengan suara cadel. Mila mengusap dada sabar.
"Mau tenggelem di kolam? Raka masih kecil, nanti kalo udah besar baru berenang di kolam". Bujuk Mila agar Raka tidak kekeuh dengan keinginannya itu. Namun Raka menggeleng.
"Gak! Laka mau belenang Mama". Pinta nya dengan mata berkaca kaca.
"Raka gak nyampe! Air dalem sayang, kalo udah besar baru berenang ya? Jangan sekarang". Bujuk Mila lagi.
"Lakaaa mau belenang!!". Rengeknya menghentakkan kakinya.
"Raka, denger kata Mama". Intruksi suara dingin. Bara menatap anaknya itu.
"Pakai baju". Titah Bara. Raka tetap menggeleng.
"Mau belenang papa!!" rengeknya dengan suara bergetar hampir menangis. Raila menatap kembaran nya itu dingin.
"Ngomong dulu yang bener baru ngelawan!". Sarkas Raila tajam. Raila yang memang memiliki kemampuan otak yang sangat cepat dari Raka. Bahkan di usianya sekarang keinginannya hanya ingin menghabiskan satu buku Ensiklopedia untuk di baca.
"Laila gak paham! Coba Laila mau sesuatu tapi Laila gak di kasih. Gimana lasanya? Sakit kan? Nah gitu pun Laka!" jelasnya panjang lebar.
"Makanya kalo minta sesuatu sesuaiin sama kemampuan, air kolam dalam. Kalo tenggelem siapa yang susah?". Kata Kata Raila mempu membuat Raka terdiam dan menunduk dalam.
"HUWAAA!! Laila jahat! Laila jahat! Mama gak sayang Laka! Papa juga!! Padahal Laka gak minta aneh aneh cuma mau belenang!" teriak bocah cadel itu dan menangis kencang.
Mila panik seketika.
"Aduh gak gitu sayang!! Raka minta yang lain deh, mau apa hm? Jangan berenang ya? Airnya dalem, nanti Mama bikinin kolam deh yang gak sedalem itu biar Raka berenang ya?". Bujuk Mila mengusap air mata anaknya. Raka terdiam.
"Benelan nanti Mama bikinin kolam untuk Laka?" tanyanya memastikan. Mila mengangguk cepat.
"Benelan Pa?" tanya Raka pada Bara.
"Iya nanti Papa bikinin Kolam. Sekalian ruang belajar khusus untuk Raila". Jelas Bara. Raila berbinar.
"Beneran pa? Ruang yang besar kan? Yang isinya buku Ensiklopedia semua kayak di perpustakaan besar itu?" tanya Raila beruntun. Bara mengangguk dan mengusap sayang putrinya itu.
"Asik!!!" seru Raka dan Raila. Keduanya berlari menuju Bara dan memeluk Papanya itu.
Mila menghela nafas lega dan tersenyum tipis melihat pemandangan di depannya itu.
"Udah udah. Raka pakai baju Raila simpen Buku ayo Makan sama sama". Ajak Mila berjalan menuju dapur.
***
Andromeda house
"Kenzie Kenzou udah!!!". Mama muda itu berteriak kesal melihat kedua anaknya yang memperebutkan sisir.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Boyfriend (END)
Novela Juvenil*PART MASIH LENGKAP* *SUDAH REVISI* Entah kesialan apa yang menimpa kedua sepupu berbeda agama ini dipertemukan dengan pria dingin yang tanpa mereka tau seorang psikopat. Posesif dan romantis, begitulah cara mereka memperlakukan kedua gadis itu. Me...