27🔪Mila Marah, suit?🔪

1.6K 94 0
                                    


Sebelum baca jangan lupa vote and komen guysss
.
.

Mila terbangun dari pingsan nya, dan pandangan pertama yang tertangkap objek matanya adalah Bara.

"Hei? Ada yang sakit?" Tanya Bara lembut. Mila hanya diam tak menjawab. Bara menghela nafas. Dia tau dia salah.

"Aku minta maaf?" Bara memegang tangan Mila namun di tepis oleh sang empu. Bara harus sabar.

"Ngapain disini? Sana pergi" usir Mila.

"Aku Disni temenin kamu" ujar Bara.

"Gak perlu, udah sana pergi, aku gak butuh kamu" ucap Mila dengan marah. Bara Tak bergeming dan tetap pada posisi nya. Sekarang jam menunjukkan pukul 3 sore yang artinya sebentar lagi bel pulang berbunyi.

"Maaf" ujar Bara sekali lagi. Mila menatap Bara sinis.

"Terus menurut kamu dengan Maaf bisa selesaikan semua nya?" Tanya Mila sinis.

"Jadi aku harus apa?"

"Pikir sendiri! Punya otak kan?" Mila berujar sinis namun terkesan lucu di mata Bara.

"Maaf Mila, Bara minta maaf" ujar Bara.

"Jangan minta maaf sama aku, minta maaf sama Iqbaal, kalo Iqbaal udah maafin kamu baru aku juga maafin kamu" jelas Mila. Bara cengo, minta maaf? Sama Iqbaal? Mimpi apa Bara semalam?!.

"Itu nggak mungkin" ujar Bara dingin. Mila mengangguk mengerti.

"Yaudah berarti aku maafin kamu juga gak mungkin" balas Mila sengit. Bara frustasi.

"Aku minta maaf sama kamu, bukan sama dia" ujar Bara memelas. Mila acuh.

Tring!!!!!

Bel pulang berbunyi. Kini siswa siswi berhamburan keluar kelas bagai semut. Semua menuju parkiran untuk mengambil kendaraan masing masing dan ada juga yang menunggu jemputan.

"Udah bel, aku antar kamu pulang" ujar Bara berdiri. Tadi dia sudah mengechat Kenath untuk membawakan tas nya dan Mila.

"Aku pulang sendiri" tegas Mila. Bara menghela nafas sabar.

"Dengan keadaan gini? Kamu waras?" Kesal Bara dengan gadis kerasa kepala ini.

"Aku bisa sendiri! Ada Maya juga"

"Maya tadi bareng Kenath, lalu kamu mau naik apa?" Tanya Bara. Mila terdiam. Dia lupa.

"Ada taksi, ada ojek, ada angkot" balas Mila berusaha agar tak bersama Bara.

"Nggak! Kamu bareng aku" tegas Bara. Mila tersenyum sinis.

"Kamu udah ngecewain aku" ujar Mila. Bara membisu.

"Lupa sama janji kamu? Gak akan mau ngecewain aku kan? See? Now you're disappointed! Aku kecewa banget" ujar Mila lirih.

"Aku marah" ujar Bara menatap mata yang kini menatap nya lirih.

"Aku gak suka kamu sama dia" lanjut Bara. Mila menatap dalam mata biru legam itu.

"Tapi cara kamu salah, semua masalah bisa di bicarakan baik-baik, aku gak akan maafin kamu sebelum kamu minta maaf ke Iqbaal" jelas Mila dan berdiri dari brankar.

Cklek!

Pintu terbuka dan terpampang lah wajah khawatir Maya dan wajah dingin Kenath.

"Gimana keadaan Lo?" Tanya Maya khawatir. Mila mengangguk.

"Gue bareng Lo May, pokoknya Lo harus bareng gue naik taksi!" Tegas Mila. Maya ingin menolak namun mengetahui keadaan Bara dan Mila yang sedang tidak baik baik saja membuat Maya mengangguk patuh. Kenath mengerutkan dahinya.

My Sweet Boyfriend (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang