Kini jam menunjukkan pukul 12 malam. Mila Maya dan Tiwi kini bersitatap dengan tanda permusuhan. Sebab mereka tengah memperebutkan kamar yang akan di tempati Tiwi.
"Pokoknya lo tidur di kamar tamu!" Ujar Mila.
"Nggak! Kata Papa gue boleh milih tidur di mana aja! Dan karna kamar lo warna pink berarti kamar lo milik gue Sekarang!" Ujarnya tersenyum menyebalkan. Maya mengepalkan tangannya kuat.
"Konsep darimana lo pake?" Tanya Maya tajam. Tiwi terkekeh.
"Gue suka warna kamar lo! Dan sekarang kamar lo milik gue, upss gue hampir lupa. Gini! Lo harus sadar posisi!" Tiwi mengangkat tangan kanannya.
"Bye bye!"
"Jangan tahan gue May! Jangan! Gue mau cakar mukanya!!!" Ujar Mila dengan wajah memerah.
"Gue gak ada nahan lo btw" ujar Maya polos. Mila terdiam seketika.
"O-oo gue kira lo nahan gue tadi, yaudah deh yuk tidur bareng gue" Mila putar badan dan bergegas pergi sambil merutuki kebodohan nya.
Maya meringis pelan. "Kenapa sih dia?"
***
Kedua manusia cantik itu tidur dan berbagi kasur berdua.
Kring!!!! Kring!!!!
Alarm berbunyi dengan kerasnya mengganggu tidur nyenyak gadis yang tidur dengan gaya elegan nya, Mila membuka matanya perlahan dan mencoba membalikkan badanya. Tapi! Tunggu, kenapa terasa berat?. Mila mencoba bergerak dalan selimut hitam tebal miliknya. Dia pun membuka paksa matanya dan melirik kebawah. Yaa disana terdapat kaki panjang yang melintang di perutnya.
"Ini kaki apaan anjir! Aah sesek nafas gue!" Mila melempar kaki itu menjauh. Naas hal tak terduga terjadi, kaki itu melayang dan sang pemilik terguling jatuh ke lantai. Mila membola.
"Mati gue!" Ringisnya pelan.
"Sshhh" gadis yang tersungkur itu mengusap wajahnya. Masih dalam keadaan setengah sadar dan tidak. Mila menggigit bibir bawahnya dan bergegas tidur kembali.
"Ck! Siapa sih! Mila bangun lo!!, Lo yang buat gue jatoh kan!!" Teriak Maya menggelegar di pagi hari seperti hari Normal biasanya. Mila menahan tawa dan tetap meneruskan kepura-puraan nya.
"Mila kampret! Setan! Iblis! Devil! Dedemit! Bangun lo bagong!!!" Maya memukuli Mila dengan bantalnya.
"Anak setan! Dajjal! Ferguso! Selihun! Sakit baedah!!" Mila menahan bantal yang mendarat indah di kepalanya.
"Lo yang buat gue nyium lantai kan?!" Tanya Maya ngeggas. Mila menguap lebar.
"Anda punya bukti? Tidak? Yaudah jangan nuduh saya!"
Maya mencubit paha gadis itu kesal. "Besok gue pasang cctv! Setiap gue bangun pasti karena nyium lantai!"
Mila mengangkat bahunya acuh. "Itu karma! Why? Karena lo udah pernah ciuman sama Kenath kan? So itu hukum alam" ujarnya santai. Maya menarik nafas dalam.
"Yatuhan kuatkan Maya dengan segala cobaan ini, Amin" doa Maya mengusap dadanya sabar.
"Yaallah maafkan segala dosa hamba, ampuni hamba dan jauhkan lah hamba dari manusia terkutuk jadi jadian yang mukanya mirip Mimi Peri ini, Aminn" doa Mila balik.
"Doa lo setan!!" Maya memukuli gadis itu dengan brutal. Mila hanya pasrah.
"Yaallah sekali lagi dia mukul hamba tolong cabut nyawanya sekarang"
Seketika Maya berhenti dan berdiri lalu mengambil bantal.
"Anak setan!!" Teriaknya melempari wajah Mila yang sudah sangat pasrah. Maya melangkah keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Boyfriend (END)
Fiksi Remaja*PART MASIH LENGKAP* *SUDAH REVISI* Entah kesialan apa yang menimpa kedua sepupu berbeda agama ini dipertemukan dengan pria dingin yang tanpa mereka tau seorang psikopat. Posesif dan romantis, begitulah cara mereka memperlakukan kedua gadis itu. Me...