Setelah suara mobil seulgi tak terdengar, irene pun memutuskan keluar dari kamar, ia kemudian menuruni anak tanggaBosan karena hanya duduk duduk saja, irene pun memutuskan untuk keluar dan berjalan jalan
Irene menimbang nimbang terlebih dahulu, jika ingin pergi keluar apa dia punya tujuan untuk pergi kemana? Mungkin ia akan pergi kerumah mamahnya, jujur selama enam bulan ini irene sama sekali belum mengunjungi mamanya
Irene pun beranjak menuju kamarnya dan mengambil kardigan untuk di kenakan kemudian setelah itu ia pun mengambil beberapa lembar uang tunai bila nanti ia butuhkan
Tangan irene tiba tiba terhenti ketika melihat celengan berbentuk B4B1 pink miliknya yang sengaja di tempeli foto bayi kecil yang lucu. Irene memang rajin mengisi celengan B4B1 nya dengan sisa uang belanjaannya, karena ia berfikir siapa tau esok atau kapan pun ia membutuhkan itu ketika tak ada uang
Bahkan irene menempelinya dengan foto bayi lucu agar ia tambah semangat untuk mengisi celengan itu. Irene menyeka sudut matanya yang meneteskan air mata. Rongga pernapasannya sesak. Apa seulgi tidak menginginkan anak darinya?
Seulgi selalu sibuk bekerja, apalagi akhir akhir ini seulgi membuka cabang baru, kesibukannya hingga tak ingat waktu. Terlebih selalu pulang malam bahkan pernah juga seulgi tidak pulang
Irene menutup lemarinya dengan kasar, jujur ia lelah dengan sikap seulgi. Irene pun menghela nafas dari pada ia memikirkan hal itu, lebih baik ia segera pergi keluar
Ketika di dalam mobil, irene melihat jari manisnya yang dihiasi cincin permata, cincin pernikahannya. Irene tersenyum getir. Jujur ia bisa bersabar menunggu seulgi mencintainya lagi, bahkan ia juga bisa bersabar untuk menahan semua cacian mertuanya, tapi bagaimanapun kesabaran juga ada batasnya bukan?
Irene sudah memantapkan hatinya, jika satu bulan kedepan seulgi masih kukuh pada pendiriannya yang tidak mau menyentuhnya, maka irene akan melepaskan cincin itu.
Tangan irene merogoh saku celananya untuk mengambil benda kotak persegi, ia berniat untuk menghubungi seulgi kalau dia akan keluar rumah
Me: Gi aku izin kerumah mama, mungkin nanti sore atau mal|
Irene menggeleng, buru buru ia hapus kembali pesan itu. Buat apa dia minta izin? Seulgi saja mungkin tidak peduli lagi terhadapnya
Setelah beberapa menit akhirnya irene pun sampai di kediaman rumahnya dulu, tanpa berlama lama ia pun memutuskan masuk
"mama?"
"eh anak kesayangan mama pulang juga" kata Mrs. Bae sambil menciumi kedua pipi irene. Irene memeluk mamanya erat, ia rindu sekali dengan mamanya
Mrs. Bae pun mengajak irene untuk masuk kedalam
"kamu mau dibikinin apa sama mama? Mau minum? Atau makan? Suami kamu mana?"
"irene mau minum aja ma. Eumm seulgi lagi sibuk ma" jawab irene dengan tenang
"kamu kenapa mukanya kok kaya muram? Lagi ada masalah ya sama suami kamu?"
"enggak kok ma, irene lagi cape aja"
"kamu gak bohongkan? Soalnya mama akhir akhir ini sering banget mimpi buruk tentang kamu"
Irene memaksakan senyum di kedua bibirnya, memang ikatan batin antara ibu dan anak itu sangat kuat, buktinya ibunya merasakan hal yang benar tentang pernikahannya
"mama lupa kali engga baca doa kalo mau tidur, aku sama seulgi baik baik aja ma, kemarin aja seulgi ngajak aku buat makan malam ditempat yang romantis banget, ma" kata irene mengarang ngarang cerita, senyum Mrs. Bae mengembang begitu lebar, sangat bahagia mendengar hal barusan
KAMU SEDANG MEMBACA
BETRAYAL & REGRET(√)
RomanceSemua berawal dari sebuah KEBOHONGAN yang di balas dengan PENGKHIANATAN dan di akhiri dengan PENYESALAN Akan kah mereka bertahan walau dalam pernikahannya sudah terpampang jelas benang merah? Pernikahan yang baru berjalan seumur biji jagung Diwajib...