Cerai?

1.1K 112 21
                                    


"Aku mau kita cerai....

Irene menggeleng tanda ia tak mau, ia tak percaya pernikahannya hanya berjalan dalam waktu kurang dari satu hari

"enggak Gi, aku gak mau cerai"

"aku gak punya pilihan lain, aku bener bener kecewa"

Seulgi pun berjalan menuju lemari dan langsung memakai pakaiaannya, setelah itu seulgi pun hendak keluar dari kamar itu tapi irene segera bangkit dan memeluk seulgi dari belakang

"Gi jangan ceraiin aku, aku gak mau mama aku kecewa kalo kita sampe cerai" Ujar irene sambil memeluk seulgi dengan erat, benar benar tak ingin kehilangannya

"Aku gak bakal kaya gini kalo kamu waktu itu jujur sama aku"

Seulgi pun mencoba melepaskan tangan irene yang melingkar di perutnya, Namun irene semakin mengencangkannya

"Gi aku mohon gi jangan ceraiin aku, aku sayang kamu gi aku gak mau kehilangan kamu"

Seulgi menghela nafas sebentar berusaha menetralkan emosinya

"Aku butuh waktu"

"A-aku bakal kasih kamu waktu gi sampe kapanpun"

"walau selamanya?" Tanya seulgi membuat irene terdiam, dan seulgi yang tahu irene terdiam pun memanfaatkan untuk melepaskan diri. Setelah itu seulgi keluar dari kamar mereka berdua

Tubuh irene melorot ke lantai, ia menangis tersedu sedu, ketakutan untuk kehilangan seulgi itu sangat mengusai dirinya. Andai waktu itu irene berani berkata jujur semuanya pasti tidak akan seperti ini

Irene benar benar tak ada pilihan lain waktu itu, bayangkan saja ketika kita mencintai seseorang dengan tulus dan tak mau kehilangannya, lalu seorang itu melamar kamu, kemudian kamu ditanyakan apakah kamu masih Virgin atau tidak, Kalian pasti akan susah untuk menjawabnya, terlebih jika kalian yang sudah tak Virgin, apakah kalian akan jujur?

Selain itu juga seseorang itu sudah menyiapkan segalanya

Irene kemudian bangkit dan langsung meringkuk di kasur, Ia menangis dengan tersedu sedu dengan tubuhnya yang masih Full naked

***

Keesokan harinya....

Irene terbangun di pagi hari, kepalanya benar benar pusing karena menangis semalaman, ia kemudian menelusuri ruang kosong disebelahnya berharap seulgi ada. Tapi sayang seulgi sama sekali tak ada di sampingnya

Ia kemudian memutuskan mandi dan turun kebawah untuk menyiapkan sarapan











Irene turun dari lantai atas, Ia melihat seulgi di ruang makan bersama mertuanya, Ia rindu seulgi saat ini, tak ada sapaan, tak ada morning kiss dan tak ada hal yang berbau romantis dari seulgi.

Irene kemudian mendekat dan duduk untuk bergabung, bisa irene lihat ketika ia duduk disamping seulgi, Seulgi sempat berhenti dari gerakan makannya

"Wah, Gi istri kamu kok enak banget, bangun pagi langsung makan, bukannya siapin sarapan buat suami" Ujar Mrs. Kang, kata katanya terdengar sangat pedas di telinga irene

"Orang miskin si kebiasaannya bangun siang dan males cari uang" Lanjut Mrs. Kang. Irene berusaha kuat dan tak menangis, karena saat ini tak ada tiang kokoh yang melindunginya, tiang kokoh itu hilang, tak ada sama sekali belaan dari tiang kokoh itu

"Maaf ma, Irene tadi kesiangan"

"Alah alesan, Ngomong aja kamu itu males nyiapin sarapan buat suami kamu. Aduh Gi, nyari istri kok yang males banget gini"

Irene hanya tersenyum miris, Seulgi tak membelanya sama sekali, berbeda ketika tiga hari lalu saat Irene mendapatkan cemoohan dari mamanya, Seulgi langsung membela

"Udah lah Gi ceraiin aja kenapa, udah jelas banget dia tu gak pantes buat kamu"

Irene menunduk mendengar kata cerai, ia benar benar takut seulgi menceraikannya. Irene melirik ke seulgi, ekspresi seulgi banyak yang tak dapat ia pahami, yang ia pahami hanya ada kecewa, pedih, sakit dan sedih

Seulgi menghela nafas kasar, Bagaimana pun Irene sekarang adalah istrinya, ia paham Irene pasti sedang berusaha untuk tidak menangis

"Udah mah, Seulgi gak mau debat sama mama, urusan rumah tangga seulgi biar seulgi yang urus"

"Kamu tuh ya di kasih tahu yang bener malah nolak!" Mrs. Kang pun meninggalkan mereka berdua

Kemudian hening tak ada pembicaraan antara mereka, yang ada hanya suara dentuman sendok yang membentur permukaan piring

Irene menggigit bibir bawahnya, ini adalah kesempatan untuk berbicara. Tak lama ia pun mencoba menggenggam tangan seulgi, tapi dengan cepat seulgi menghindarinya

"Gi maafin aku, aku gak mau kita cerai"

Tak ada jawaban dari seulgi, ia masih sibuk makan

"Gi, dengerin aku. Aku waktu itu bener bener gak ada pili....

"aku udah selesai" Potong seulgi dan langsung beranjak dari posisinya, tapi dengan cepat irene menahan lengan seulgi

"Gi aku mohon gi, jangan kaya gini"

"udah aku bilang semalam, aku gak bakal kaya gini kalo kamu jujur waktu itu"

"Tapi aku takut gi, Aku takut kamu ninggalin aku"

"Dulu kalo kamu jujur aku gak bakal ninggalin kamu, karena mungkin waktu itu aku masih bisa nerima, tapi sekarang kita udah nikah, aku juga udah ngomong sama kamu jangan ada kebohongan antara kita tapi nyatanya baru satu hari kita nikah kamu udah berani bohongin aku. Bohong kamu fatal banget tau gak!"

"Kamu gak paham gi sama keadaan ku waktu itu. Kamu udah nyiapin segalanya dan aku juga gak mau mama aku kecewa"

"Aku butuh waktu" Ujar seulgi dan langsung menarik lengannya sedikit kasar dan langsung beranjak meninggalkan irene

"tapi kamu gak bakal ceraiin aku kan Gi?"

Langkah seulgi terhenti. Jujur ia sangat mencintai irene, tapi untuk sekarang cinta itu seolah hilang dengan rasa kecewa

"Aku butuh waktu, kemungkinan aku bisa ceraiin kamu kalo pikiran aku gak berubah"

Setelah itu seulgi benar benar meninggalkan irene. Irene terduduk, matanya kembali mengeluarkan air mata, Semuanya tidak akan seperti ini jika ia berani berkata jujur


TBC

Besok atau lusa kira kira mau update lagi gak? Atau gantian update Ff yang lain?

Mian kalo ada typo

Komen ya, biar update nya kaya dulu lagi

BETRAYAL & REGRET(√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang