"aku jijik sama kamu rene"Bibir irene bergetar, matanya berkaca kaca, tetapi kali ini ia tidak mau lagi menangis di depan seulgi, meski hatinya begitu sakit mendengar hal itu
"Tiap kali aku coba ngebangun rasa lagi sama kamu. Aku selalu enggak bisa karena aku selalu kebayang berapa cowok yang udah tidur sama kamu, berapa orang yang udah nyicipin tubuh kamu" kata seulgi dengan sangat pelan. Irene memalingkan wajahnya tanpa mau menatap seulgi sama sekali, hatinya begitu sakit
"Kamu bisa minta apa aja asal jangan kayak gini lagi, karena aku bener bener enggak bisa rene"
Dan hari inilah terjadi pertengkaran hebat antara irene dan seulgi setelah lima bulan pernikahan
Irene berjalan ke arah lemari untuk mengambil bajunya, mengabaikan seulgi yang masih berdiri di dekat ranjang
"Kalau gitu, kamu suruh mama kamu buat nutup mulutnya dan berhenti minta cucu sama aku. Aku enggak mau emosi aku sampai meledak dan ngasih tau mama kamu kalau aku enggak bakalan ngasih cucu, karena suami aku jijik dan enggak mau nyentuh aku selama ini"
Setitik air mata lolos dari mata irene, untunglah seulgi tak melihatnya, karena posisi irene yang membelakangi seulgi
"aku emang menjijikan Gi. Tapi itu semua masa lalu aku. Aku udah enggak pernah kaya gitu lagi semenjak lulus SMA. Kamu harus tau gi semua orang pasti punya salah dan punya masa lalu" kata irene untuk terakhir kali. Setelah itu irene pun menutup pintu lemari
Sebelum irene memasuki kamar mandi untuk memakai baju, seulgi menghampirinya sekaligus memegang lengannya. Irene membuang muka, tidak ingin seulgi melihat matanya yang sudah berkaca kaca
"rene.." Seulgi menggantungkan ucapannya dan irene mencoba melepaskan cengkraman seulgi pada lengannya
"rene, dengerin aku. Bukan kayak gitu maksud aku. Please, aku cuma butuh waktu sampai aku bisa nerima kamu apa adanya"
Irene menarik lengannya ketika seulgi hendak mencoba menyentuh lengannya kembali
"enggak perlu gi, aku janji enggak bakalan kaya gitu lagi ke kamu. Maaf tadi aku keliatan murahan banget ke kamu, pasti kamu tadi jijik banget" kata irene sambil tersenyum getir dan tanpa mau memandang wajah seulgi sama sekali. Ia tidak mau semakin terlihat menyedihkan di mata seulgi
"aku butuh waktu buat nenangin diri dulu. Kata kata kamu tadi bener bener nyakitin hati aku Gi"
Irene hendak berjalan menuju kamar mandi untuk memakai baju, tetapi seulgi menarik lengannya kembali dan menangkup pipi irene dengan kedua tangannya
Mata irene membulat penuh, tubuhnya terasa kaku seolah mati rasa, detik jam seolah berhenti bergerak. Irene bahkan tidak percaya dengan apa yang saat ini sedang terjadi
Seulgi mencium bibirnya
Irene hanya mampu terdiam bisu. Setelah itu seulgi melepaskan ciumannya, matanya mengerjab beberapa kali mengamati manik hitam milik irene secara bergantian. Irene tidak dapat menebak isi hati seulgi dari mata monolid kesukaannya itu
Namun setelah itu seulgi mundur satu langkah, pandangannya menatap ke arah bawah. Kemudian seulgi berbalik badan keluar dari dalam kamar itu menyisakan irene yang mematung sendirian dan memegang bibirnya yang terdapat bekas ciuman seulgi
Apa maksud ini semua? Kenapa seulgi menciumnya padahal sebelumnya dia mengatakan kepadanya jika dia jijik dengannya
***
Enam bulan pernikahan...
Setelah kejadian itu, dimana tepatnya ketika seulgi mencium bibir irene, selama satu bulan itu, tidak ada lagi pembahasan tentang hubungan biologis suami istri ataupun pembahasan mengenai anak antara Irene dan Seulgi. Mereka menjalani rutinitas seperti biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BETRAYAL & REGRET(√)
RomansaSemua berawal dari sebuah KEBOHONGAN yang di balas dengan PENGKHIANATAN dan di akhiri dengan PENYESALAN Akan kah mereka bertahan walau dalam pernikahannya sudah terpampang jelas benang merah? Pernikahan yang baru berjalan seumur biji jagung Diwajib...