"Hamil??""Ya ampun! Iya! Pasti kamu hamil. Akhirnya mama bakalan punya cucu juga! Senengnya!" ujar Mrs. Kang dengan sangat bahagia.
Irene mengeryit. Hamil dari hongkong! Berhubungan intim saja belum lalu mana mungkin ia bisa hamil? Hamil anak jin maksudnya? Pikir irene
Padahal ia tadi muntah muntah karena udang buatan Sri yang terlalu amis.
Irene benar benar pusing sekarang, bagaimana ia keluar dari posisi sulut ini. Haruskah ia menjelaskannya pada Mrs. Kang bahwa ini semua adalah kesalah pahaman?
Irene pun menengok ke arah seulgi, ia melemparkan kode pada seulgi harus menjawab apa? Namun seulgi hanya menggeleng pelan dan mengendikkan bahunya, seulgi juga sama bingungnya harus menjawab apa.
"akhirnya mama bakalan punya cucu juga!!" ujar Mrs. Kang sembari mengusap perut rata irene.
SINTING!
Terpaksa irene hanya mendiamkannya, lagi pula ia juga sedang malas berdebat dengan Mrs. Kang.
Sikap Mrs. Kang seolah berubah. Kali ini Mrs. Kang menggandeng lengan irene sekaligus menuntunnya.
"Besok kita ke dokter kandungan, ya. Buat meriksain kandungan kamu. Mama seneng banget!"
Mulut irene terbuka, benar benar mertua yang gila!
Irene menatap seulgi yang kini juga tampak menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan hanya mampu terdiam bingung menghadapi situasi saat ini.
"Cepet anterin istri kamu ke atas Gi! Biarin dia istirahat di kamarnya" perintah Mrs. Kang pada seulgi. Seulgi mengangguk kemudian memegang lengan irene.
"Gimana ini, Gi?" bisik irene dengan sangat pelan karena Mrs. Kang ternyata mengekori mereka berdua, dengan wajah yang begitu bahagia seperti menang undian lotre.
"Sstts,,,udah biarin aja, besok kita jelasin pelan pelan ke mama. Aku capek banget buat ngeladeni mama malem ini"
Irene tertawa kecil mendengar perkataan seulgi. Memang jam juga sudah menunjukan pukul delapan malam. Irene juga malas dimaki maki melulu oleh Mrs. Kang.
"Hati hati, Gi" ujar Mrs. Kang ketika seulgi membantu irene duduk di ranjang. Kemudian Mrs. Kang pun duduk di samping irene dengan mata berbinar.
"Akhirnya kamu ngasih cucu juga buat mama! Mama seneng banget! Kan, kalau kaya gini mama enggak perlu marah marah dan nagih cucu sama kamu."
Irene hanya tersenyum miris mendengar itu. Entah setan apa yang sedang merasuki Mrs. Kang ini sehingga membuat Mrs. Kang berubah seperti ibu peri yang baik hati. Tanpa irene duga Mrs. Kang mengambil minyak kayu putih dari dalam tasnya dan membalurkannya pada perut irene. Setelah itu Mrs. Kang memijit kaki irene, mulut irene terbuka tak percaya, Mak lampir yang dulunya jahat kini sedang memijat kakinya dengan senyum mengembang.
Dan sialnya, suaminya saat ini sedang berdiri di belakang Mrs. Kang sambil menutup mulutnya menahan tawa seolah dia menikmati sekali hiburan gratis ini.
"pokoknya sekarang kamu enggak boleh kecapean demi cucu mama yang saat ini ada di dalam perutmu ini. Urusan masak biar Sri san ayu aja yang pegang. Kamu tiduran sama olah raga aja di kamar." ujar Mrs. Kang yang masih sibuk memijat kaki irene.
"Nanti kamu sering sering juga baca buku tentang parenting sama tips tips seputar kehamilan. Mama enggak sabar mau borong semua mainan bayi buat cucu mama"
Mrs. Kang mencubit pipi irene dengan gemas. Rahang irene terjatuh, matanya mengerjab tidak percaya dengan siapa sosok disampingnya ini. Dan suaminya malah tertawa kelepasan. Irene memicingkan matanya pada seulgi dengan kesal.
"pokoknya kamu harus ngasih anak laki laki buat mama, ngerti?"
Dahi irene mengerut, memang kenapa jika dirinya melahirkan anak perempuan?
"Pokoknya mama enggak mau cucu perempuan! Kamu harus ngelahirin anak laki laki biar nantinya cucu mama bisa nerusin usaha seulgi dan biar bisa jadi pewaris untuk keluarga kami. Anak cewek enggak ada gunanya"
Ucapan Mrs. Kang itu membuat tawa seulgi seketika menghilang. Tampak kesedihan mendalam di sorot mata seulgi. Mungkin seulgi teringat Yeji, adik perempuannya yang tak diharapkan.
Seulgi menundukan kepalanya, ekspresinya berubah drastis, irene mengerti seulgi tidak ingin terlihat sedih dihadapannya. Irene menggigit bibir bawahnya, ia dapat merasakan tatapan penuh kesedihan dimata monolid itu.
Sekarang irene paham mengapa yeji benci sekali dengan seulgi dan Mrs. Kang. Tentu karena Yeji terlahir sebagai anak perempuan yang tak diharapkan oleh Mrs. Kang karena tidak dapat menjadi pewaris kekayaan dari kakek seulgi. Bagaimana irene tahu seulgi mempunyai seorang adik? Jawabannya, dulu ketika acara perpisahan seulgi sempat mabuk dan tanpa sadar seulgi menceritakan masalahnya pada irene. Di pagi harinya ketika seulgi terbangun, irene menceritakan hal itu pada seulgi dan meminta penjelasan lebih jelas akan masalahnya.
Sekarang irene juga paham mengapa Papa seulgi dan Mrs. Kang bercerai. Pasti karena dulunya Papa seulgi juga dihina dan direndahkan seperti ketika Mrs. Kang merendahkannya. Dan hal itu tentu saja membuat seulgi menjadi korban akan keegoisan Mrs. Kang.
Irene melihat seulgi berjalan pelan menuju lemari di sudut kamar ini, seulgi berdiri agak lama disana. Sudah dipastikan ia begitu sedih.
"Besok mama bakalan beliin box bayi yang paling mahal buat calon cucu mama dan mama juga bakalan borong semua baju bayi laki laki buat cucu mama yang saat ini ada di dalam perut ka..." ucapan Mrs. Kang terhenti ketika irene tiba tiba menekuk lututnya sehingga pijatan Mrs. Kang terhenti.
"eumm.... Irene ngerasa agak pusing ma. Kayaknya irene butuh istirahat" ujar irene berbohong
"iya, kamu harus banyak istirahat biar kehamilan kamu enggak terganggu. Mama pulang dulu" ujar Mrs. Kang sembari mencium pelipis irene, kemudian mengambilkan selimut yang berada di tengah ranjang pada irene.
TBC
#Monster1StWin
#Monster1StWinMian kalo ada typo😘
KAMU SEDANG MEMBACA
BETRAYAL & REGRET(√)
RomansaSemua berawal dari sebuah KEBOHONGAN yang di balas dengan PENGKHIANATAN dan di akhiri dengan PENYESALAN Akan kah mereka bertahan walau dalam pernikahannya sudah terpampang jelas benang merah? Pernikahan yang baru berjalan seumur biji jagung Diwajib...