Sudah satu bulan semenjak seulgi mengatakan cerai tapi sampai sekarang keduanya masih benar benar belum bercerai, itu di karenakan irene yang tetap bersikekeh untuk tidak diceraikan. Meski sikap seulgi yang dingin dan cuek dengannya tapi irene tak mau menyerah, ia akan mengembalikan rumah tangganyaKeduanya juga tidur dengan terpisah, biasanya seulgi tidur di ruang kerjanya yang bersebelahan dengan ruang tidur irene
"Gi, aku udah siapin sarapan buat kamu"
"Hmm"
Irene tersemyum miris, sudah beberapa pekerjaan rumah tangga yang ia lakukan untuk mendapatkan hati seulgi kembali, tapi dengan biasa seulgi menjawabnya dengan cuek
Kemudian irene pun menyusul seulgi di meja makan
"Kamu ada acara reuni SMA ya? Eumm jangan pulang kemalaman ya"
"hhmm"
"Aku bakal nungguin kamu ya"
"gak usah"
"gak papa, sebagai istri aku memang harus nungguin kamu pulang"
"Bisa gak si jangan banyak ngomong?! Kamu bikin ilang nafsu makan aku tau gak!"
Prang!!
Irene tersentak kaget, Seulgi pasti benar benar marah, tidak biasanya seulgi membanting sendok makannya seperti itu
Seulgi kemudian meninggalkan irene menuju kamarnya untuk mengambil peralatan kerja kantornya
"aku gak akan nyerah gitu aja Gi, Aku tau kamu masih cinta aku tapi mungkin sekarang cinta kamu ketutup sama rasa kecewa kamu ke aku. Aku akan buat kamu cinta lagi sama aku, Ini hanya masalah waktu"
Irene tersenyum, hatinya selalu berkata tentang Analogi Batu yang keras akan tetap terkikis jika lambat laun terus terkena tetesan air. Batu keras itu ibarat hati seulgi dan tetesan air itu ibarat dirinya, meski sebenarnya irene juga tak tahu apakah Analogi tersebut bisa diterapkan di dunia nyata.
Ding..dong..
Kemudian aktivas irene terganggu dengan suara bel pintu rumah, lalu ia pun beranjak dan membukakan pintu. Irene tersenyum akhirnya foto pernikahan yang di lapisi pigura berukukan 1 x 1 meter datang. Terlihat disana ada dua orang kurir yang mengantarnya
"mari masuk pak" suruh irene ramah
"Baik bu. Kira kira piguranya mau di pasang di mana ya bu"
"Di sana pak" ujar irene sembari menunjuk ruang kosong di dinding
"Baik lah"
Kemudian kedua kurir itu pun melaksanakan tugasnya untuk memasang pigura itu di dinding, tapi kemudian seseorang menghentikannya
"Jangan di pasang, Lebih baik kalian bawa kembali pigura itu"
Irene dan kedua kurir itu pun reflek menoleh, terlihat dari arah loteng seseorang yang sedang menatap tajam. Irene yang tak mau kedua kurir itu berpikiran aneh pun memutuskan untuk menutupi kejanggalan tsb
"ah enggak papa pak lanjutkan"
"Saya bilang bawa kembali! Kalau tidak menuruti lebih baik kalian keluar!!"
Ujar seulgi dengan tatapan matanya yang masih tajam. Irene menggigit bibirnya, ia bisa menangkap nada amarah dari kata kata seulgi. Kedua kurir yang tak tau apapun saling menyenggol satu sama lain
"Umm...maaf ya pak, maksud kami biar kami aja yang pasang nya nanti"
"Oh baiklah bu, kalau begitu kami pamit"
Kedua kurir itu pun tersenyum dan pergi. Setelah itu irene pun memutuskan mengambil pigura itu dan membawanya ke kamar, karena ia paham seulgi pasti tidak suka akan foto pernikahan itu. ketika irene akan melewati seulgi dengan cepat seulgi merebut pigura tsb dan langsung membantingnya
PRANG...
Pigura itu hancur, kacanya pecah berkeping keping
"PERSETAN SAMA PERNIKAHAN SIALAN INI!!" Teriak seulgi sembari menendang pigura itu
Tubuh irene terasa kaku tidak dapat digerakan sama sekali ketika seulgi melakukan hal itu. Sangat terlihat jelas kalau seulgi marah dan hal itu membuat irene merasa takut.
Irene menunduk ke bawah menatap pecahan kaca yang berceceran dilantai, Bibirnya bergetar dan mencoba untuk menahan tangis. Kemudian irene pun menekuk lututnya dan mencoba memunguti pecahan kaca di lantai, Untung lah para pembantu sedang keluar untuk belanja stok rumah. Ya di rumah mereka terdapat 3 pembantu
Irene memekik kecil ketika merasakan perih di jari telunjuk akibat tergores pecahan kaca dari pigura itu, ia mencoba mengkibaskan jari telunjuknya yang mulai mengeluarkan darah. Terlihat disana lukanya yang cukup lebar. Irene terus menahan sakit dengan mengisap jari telunjuknya dan membungkusnya dengan ujung baju
"Bukannya itu mirip sama kamu?" kata seulgi yang dari tadi masih berdiri di dekat irene. Irene meringis dalam hati, bahkan seulgi tak peduli padanya. Kenyataannya itu lebih menyakitkan di banding tergores kaca pigura. Tapi lagi lagi irene selalu ingat akan Analoginya
"kaca yang udah pecah enggak akan bisa dibenerin kebentuk semula lagi rene. Sekeras apapun kamu mencobanya tetep gak akan bisa. Kamu bisa simpulan itu ibarat pernikahan kita, Dan kamu juga gak bakal paham kalau saat ini kamu lagi nyakitin orang terdekat kamu"
Hati Irene benar benar tersayat sekarang
"kamu cuma buat aku menderita, bayang bayang masa lalu kamu gak bisa aku tepis. Kamu seenaknya kasih harga diri kamu sama mantan pacar kamu yang jelas jelas enggak pasti bakal jadi suami kamu, Aku masih gak nyangka aja kamu yang aku selalu dambakan tapi bener bener bejad!!"
Irene menarik nafas dan berdiri untuk menghadap seulgi
"Gi, Kamu kenapa malah jadi gini?"
"kamu masih nanya? Ya ini jelas jelas karena kamu sama masa lalu kamu"
"Gi itu masa lalu! Harusnya kamu tau masa lalu itu gak bakal balik lagi!! Aku juga dulu gak tau kalau bakal kaya gini! Dulu aku kasih semua itu sama mantan aku karena dia udah janji sama aku buat nikahin aku. Tapi waktu kita udah lakuin itu semua dia malah ninggalin aku. Udah dua kali aku di bohongin sampai akhirnya aku gak mau ngulangin lagi. Berhari hari aku coba berubah hingga akhirnya aku ketemu kamu."
Seulgi terdiam, baru kali ini Irene berbicara seperti itu padanya karena biasanya selama satu bulan ini irene akan selalu diam
"Aku tau aku salah, aku juga udah nyesel lakuin itu semua. Gi selain Jujur juga, dalam pernikahan itu harus saling menerima, mempercayai dan terbuka satu sama lain! Tapi kita gak gitu, di pernikahan kita itu seolah olah kamu yang merasa tersakiti aja! Aku juga tersakiti Gi! Yang kamu harus tau itu semua adalah masa lalu yang gak mungkin bisa balik lagi!!"
Irene pun berlari meninggalkan seulgi menuju kamarnya, ia menangis tersedu sedu sembari mengobati lukanya itu dengan peralatan P3K, Setelah itu ia memutuskan untuk tertidur, karena itu satu satunya jalan untuk melupakan kejadian tadi walaupun hal itu akan diingat jika ia bangun nanti, tapi setidaknya sementara waktu ia bisa melupakan itu
TBC
Kuat banget irene di FF ini😂😂
Mian kalo ada typo
KAMU SEDANG MEMBACA
BETRAYAL & REGRET(√)
RomansaSemua berawal dari sebuah KEBOHONGAN yang di balas dengan PENGKHIANATAN dan di akhiri dengan PENYESALAN Akan kah mereka bertahan walau dalam pernikahannya sudah terpampang jelas benang merah? Pernikahan yang baru berjalan seumur biji jagung Diwajib...