"maksud kamu?"Seulgi menggelengkan kepalanya pelan. Sebenarnya Irene sedikit ganjil akan sikap seulgi akhir akhir ini, mulai dari seulgi yang memeluknya dan meminta maaf padanya, kemudian sifat seulgi yang dingin tiba tiba berubah jadi manis dan lembut padanya.
"enggak papa. Aku cuma kangen aja sweet talk kaya gini sama kamu" jawab seulgi. Kemudian tangannya bergerak menelusuri tangan irene dan menyatukan jemari mereka. Pipi irene lagi lagi memerah mendengar penuturan seulgi. Sungguh irene sangat mencintai laki laki ini.
"udah, sana kamu mandi dulu! Bau kecut tau" ujar irene. Irene menggeliat mencoba memisahkan dirinya dari posisi ini. Ia bisa gagal jantung jika terus berada di posisi ini.
Seulgi cemberut protes pada irene. Dan irene hanya bisa tertawa kecil melihat ekpresi seulgi yang mirip seperti beruang
"kecut kecut tapi kamu doyan kan?" ujar seulgi sembari menarik ujung kemejanya ke atas dan memperlihatkan ABS nya yang seksi. Seulgi tersenyum miring melihat irene yang susah untuk menelan salivanya
Seulgi tertawa dan dengan gemas mengacak rambut irene sampai berantakan.
"Gemesss" ujar seulgi, kemudian dihadiahi pukulan pelan di pahanya oleh irene.
"Rambut aku jadi berantakan tau, Gi!"
Seulgi semakin tertawa melihat ekpresi irene yang sedang kesal ini
"makan dulu, yuk. Aku pengen ngerasain masakan istri aku yang pasti enak banget"
Seulgi berdiri kemudian berjalan menuju meja makan dan diekori oleh irene dari belakang. Setelah itu irene menyiapkan dan mengambilkan makanan
"Kamu masak udang juga?" tanya seulgi ketika dirinya melihat udang crispy yang tersaji di meja makan
"Kayaknya yang buat sri, deh. Aku tadi cuma megang bagian masak sup sama nasi aja"
Seulgi mengangguk kemudian mengambil beberapa udang crispy tersebut. Irene mengeryit, memang enak jika makan udang dengan sayur sup? Irene menggeleng, selera makan seulgi memang aneh.
"Masih enak masakan kamu" puji seulgi sembari mengulurkan puring meminta satu centong nasi lagi pada irene. Irene tersenyum malu mendengar pujian dari seulgi.
"kenapa, si? Kamu masih repot repot masakin aku makanan. Di rumag kan udah ada ART. Kamu makan tidur aja juga gak papa, kok. Kasihan kalau kamu nanti kecapean."
"enggak, ah. Aku pernah nonton serial TV tentang suami yang selingkuh sama pembantu atau sekretarisnya. Ya, sekretaris atau pembantunya lebih perhatian gitu sama si suaminya itu karena selalu disiapin keperluannya dan lain lain. Aku juga enggak mau kalau kamu lebih muji masakan ART atau masakan orang lain dari pada aku, hehehe"
Gerakan makan seulgi terhenti sesaat setelah mendengar ucapan panjang irene
"eh, kenapa Gi?" tanya irene ketika melihat seulgi yang tiba tiba saja terdiam. Seulgi kemudian menggaruk tengkuknya dan menggelengkan kepala. Setelah itu seulgi melanjutkan kembali kegiatan makannya.
"Aku cuma takut kamu kecapean aja"
"enggak, kok. Kalau aku enggak gerak malahan aku bingung mau ngapain aja. Lagian enggak enak juga sama mama kamu kalau aku di rumah cuma makan sama tidur doang. Nanti dikira kerjaan aku di rumah cuma ngabisin duit suami aku aja" ucap irene disertai sindiran halus. Seulgi mengerti makna yang tersirat didalam perkataan irene.
"Maafin mama aku, ya. Besok aku bakalan ngomong ke mama supaya enggak ngomong yang bakal nyakitin hati kamu lagi"
Tangan kiri seulgi bergerak terulur menggenggam jemari irene. Irene tersenyum dan mengangguk.
"Makasih"
Disaat keduanya larut dalam dunianya, sialnya bagai sebuah jelangkung yang datang tak diundang dan pulang tak diantar. Mrs. Kang mengetuk pintu rumah dan langsung membukanya menerobos masuk dan menghampiri kedua makhluk yang masih sibuk dengan dunianya.
"Khhmm!!" deheman Mrs. Kang berhasil menyadarkan mereka, kedua makhluk itu otomatis menoleh ke arah sumber suara
"eh mama? Mau ngapain? Mau ikut makan juga?" tanya seulgi kepada Mrs. Kang. Mrs. Kang mengangguk dan langsung duduk, irene otomatis berdiri untuk mengambil piring di atas meja dan mulai mengambilkan nasih, sayur sup dan ayam goreng untuk Mrs. Kang.
Dosa tidak sih, jika irene ingin sekali menambahkan sianida di piring Mrs. Kang?
"kamu itu, loh. Sesekali masakin anak saya masakan yang elit dikit, kaya steak atau masakan luar negeri lainnya. Masa, sih, anak saya yang statusnya owner sukses ini kamu kasih makan sayur sup lah, sayur bayam lah. Kan, kampungan banget" Cibir Mrs. Kang sambil membangga banggakan anaknya tapi anehnya Mrs. Kang masih saja menikmati masakan irene.
Irene memutar bola matanya malas. Sebenarnya Mrs. Kang ini terbuat dari apa? Tidak ada sifat bagusnya sama sekali.
"Gimana kerjaan kamu? Gimana perkembangan usaha kamu? Dua hari lagi kamu bakalan terbang ke Bandung, kan?" tanya Mrs. Kang dengan nada lembut pada Seulgi.
"Iya, ma. Dua hari lagi seulgi positif le Bandung. Emangnya kenapa Ma?"
"enggak papa. Jangan lupa aja buat transfer uang ke tabungan mama. Mama mau bayar arisan"
"Iya. Nanti seulgi bakalan transfer"
Kemudian setelah itu lenggang diantara mereka. Namun tak lama kemudian, Mrs. Kang bersuara yang membuat Irene badmood dadakan.
"Kamu kapan ngasih cucu ke Mama?" tanya Mrs. Kang pada seulgi tapi matanya menatap sinis pada irene.
Irene menghela nafas kasar. Sekarang sudah ke Dua puluh dua kalinya Mrs. Kang menagih cucu.
Irene pun mengambil udang buatan Sri karena penasaran kenapa dengan rasanya, terlihat juga tadi seulgi yang sepertinya menyukai udang crispy tersebut.
Tanpa irene sadari seulgi menggenggam tangannya yang berada di atas paha. Seulgi tersenyum pada irene seolah mengatakan bahwa saat ini dirinya dipihak irene.
"Doain, ya, Ma. Semoga dipercepa...." ucapan seulgi terhenti ketika irene tiba tiba berdiri sehingga tautan tangan mereka terlepas. Irene menutup mulutnya dan berlari menuju wastafel.
Perut irene terasa mual, ia memuntahkan makanannya di wastafel. Semua isi perutnya seolah keluar. Udang buatan Sri terasa amis sehingga membuat irene muntah muntah. Irene memang tidak tahan dengan amisnya seafood.
Irene merasakan seseorang memegang bahunya membuatnya menengok ke arah belakang, awalnya irene kira itu seulgi, tapi ternyata dia salah! Justru yang saat ini memegang bahunya adalah Mrs. Kang.
"Jangan janga kamu hamil ya?" Tanya Mrs. Kang dengan senyuman yang mengembang.
"Hamil??"
TBC
#Monster1StWin
Mian kalo ada typo😘

KAMU SEDANG MEMBACA
BETRAYAL & REGRET(√)
RomanceSemua berawal dari sebuah KEBOHONGAN yang di balas dengan PENGKHIANATAN dan di akhiri dengan PENYESALAN Akan kah mereka bertahan walau dalam pernikahannya sudah terpampang jelas benang merah? Pernikahan yang baru berjalan seumur biji jagung Diwajib...