twenty'kejadian'

8.3K 490 78
                                    

Pesta akhir pekan yang digelar besar besaran oleh keluarga atmaja yang bertujuan untuk mengenalkan Sabrina pada publik, tentu tidak dihadiri oleh sembarang orang

Pesta seperti ini tentu bukan hanya untuk perkenalan ataupun ajang pamer, tetapi bermaksud pula untuk memperkuat mitra bisnis maupun mencari koneksi sesama pembisnis

Para elite berkumpul, perkumpulan kelas ataspun tentu tak kehabisan bahasan, basa basi yang lebih kepada saling mengintimidasi yang lemah dan menyanjung yang kuat tentu tak heran dan aneh lagi dilihat dari kalangan atas yang angkuh dan mempunyai gengsi tinggi

Berjalan di karpet merah dengan pakaian yang sempurna, berlengak lengok didepan kamera dan berpose seperti macam selebritis kelas dunia

Semua orang telah berkumpul tetapi sang empunya pesta tak sedikitpun terlihat

Seorang pemuda yang datang dengan pria paruhbaya menjadi perhatian ketika masuk gedung tersebut

Bukan pakaiannya yang salah tetapi karena lebam yang hampir memenuhi seluruh bagian mukanya

Walaupun sudah diobati tapi tetap saja lebamnya masih terlihat jelas, doni sempat menyesal mengikuti ayahnya kesebuah pesta besar keluarga konglomerat dengan muka penuh lebam, tetapi itu semua tergantikan dengan rasa penasaran yang membuncah begitu hebat juga ketakutan yang baru pertama kali ia rasakan saat melihat sebuah karangan bunga indah bertuliskan SABRINA ATHENA MINERVA ATMAJA didepan gedung

Ia meneliti setiap dekorasi yang tertata begitu apik dan cantik, berdecak yang entah keberapa kalinya mengagumi sebuah ruangan luas nan indah ini

Perhatian semua orang teralihkan pada dua pasang paruh baya yang tetap cantik dan gagah diusianya yang bisa dibilang tidak muda lagi

Tak begitu lama datang pula yang ditunggu tunggu, tokoh utama dari pesta ini, Sabrina yang diikuti oleh septian, Abian dan yang lainnya

Berjalan bagai dewi bulan dalam balutan gaun indah berwarna silver juga tatanan rambut yang dikepang lalu ditata sedemikian rupa itu nampak indah melekat pada sabrina

Berjalan dengan diiringi para pangeran atmaja tentu menimbulkan ilusi indah untuk penonton yang tak berkedip melihat ketampanan dan kecantikan keturunan atmaja

Acara yang digelar besar besaran itu berjalan dengan lancar, acara pengenalan sabrina pada publikpun disambut beragam

Sabrina yang merasa sedikit tidak nyaman ijin pada keluarganya untuk keluar sebentar, tentu itu ditanggapi secara berlebihan oleh sang abang dan yang lainnya yang merasa khawatir terjadi sesuatu pada sabrina, tetapi dengan sedikit merengek dan bujuk rayu sabrinapun diijinkan keluar asalkan didampingi oleh harry, sabrinapun mengiyakan karena iapun tidak masalah bila harry ikut

Sabrina naik ke lantai paling atas gedung dengan didampingi oleh harry

Angin malam menyambutnya saat ia sampai diatap gedung, menciptakan ilusi indah tentang dewi yang turun dari langit pada malam gelap

Berdiri diujung pagar, menutup mata dan merasakan angin malam yang membelai kulit halus yang tak terbungkus oleh kain

"Jadi apa yang terjadi?" Tanya sabrina tiba tiba tanpa membuka matanya

"Ada yang memberikan ini pada nonya ima" jawab harry sembari menyodorkan sebuah kertas yang nampak sudah lusuh akibat diremas terlalu kuat

Sabrina membuka matanya lalu menoleh pada harry dan mengambil kertas tersebut, membacanya lalu sebuah senyum tipis terbentuk dibibir ranumnya

"Adakan penyelidikan secara menyeluruh pada endru adijaya" perintah sabrina dengan acuh

Harry mengerutkan dahinya bingung

FAMILY PROTECTION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang