Matahari masih belum terbit saat max mengetuk pintu besar bercat coklat gelap didepannya tiga kali, lalu ia membuka lebar pintu tersebut dengan pelan
"Tuan" sapanya hormat pada pemuda yang tengah membelakanginya, ia melihat tuannya tengah melakukan pull-up pada alat yang telah disediakan disudut ruangan dengan keadaan bertenjang dada
Pemuda yang disebut tuan itu menghentikan kegiatannya, mengambil handuk di meja yang terletak tak jauh darinya dan mengusap wajahnya, berbalik badan sembari mengambil botol minum ditempat yang sama
Max meneguk ludah melihat pemandangan itu, ia memang laki laki tapi bila melihat tubuh sesempurna tuannya ia merasakan ada rasa iri disudut hatinya, hey ia juga olahraga rutin tapi mengapa sampai sekarang ia masih tidak bisa menyamai bahkan setengah dari kesesempurnaan tuannya, sial ini tidak adil
Max berdehem menghilangkan pemikiran yang setiap pagi pasti akan mampir dibenaknya bila melihat penampakan tuannya saat olahraga
"Nona sabrina menemui seseorang tuan"
Pemuda tersebut mengangkat sebelah alisnya sembari meneguk airnya, jakunnya nampak bergerak naik turun dengan sebagian air yang mengalir ke dada bidangnya yang telanjang membuat kesan bajingan yang seksi, julukan yang pas untuknya sekarang
"Sendiri?"
Max menggeleng "dengan harry, walau harry nampak datang terlambat"
Pemuda tersebut mengangguk paham lalu melambaikan tangannya
Max meletakkan sebuah amplop coklat dimeja kerja ditengah ruangan, membungkuk hormat lalu keluar sembari menutup pintu dengan perlahan
Pemuda tersebut mengambil amplop tersebut, membukanya dan terlihatlah lembaran lembaran kertas tebal
Ia menghadap jendela besar dihadapannya yang nampak semburat kemerahan mulai muncul menghiasi langit kota Krung Thep Maha Nakhon atau biasa disebut Kota Bangkok
Terlihat senyum kecil terbit saat menatap foto seorang perempuan tinggi berambut silver yang tengah berjalan dikeramaian, mungkin perempuan itu bermaksud agar tidak ingin ada orang yang mengenalinya, memang benar tidak ada yang mengenalnya sebagai putri bungsu Atmaja tapi ia malah menarik perhatian orang dengan gaya busananya yang terbilang berbeda dari yang lain
Pemuda tersebut menggeleng tak berdaya masih dengan senyum kecil yang membuat raut wajahnya menjadi lebih lembut dari biasanya
Ia cukup salut pada gadis itu menangani masalahnya, sekarang tak ada lagi yang mencibirnya sebagai anak yang kasar dan pembuat masalah, gadis itu mengakhiri permainannya dengan cantik, memberikan pelajaran pada semut dengan keangkuhan seorang dewi, ia menunjukan pada musuhnya dimana posisi meraka yang sebenarnya dengan gaya yang indah, gadis itu memberikan peringantan pada musuhnya dengan cerdik
Senyum bangga tercetak jelas pada wajar rupawan sang pemuda saat lagi lagi melihat foto sang putri bungsu Atmaja berjalan dengan angkuh sembari membenarkan kacamata hitamnya
Pemuda itu terkekeh geli dengan perbuatannya, sejak kapan Eldelard castino wallter menjadi penguntit? Walau tidak langsung tapi tetap mengamatikan?
Gadisnya bisa membuat dirinya memjadi seperti orang lain ternyata,
Ia harus segera menyelesaikan urusannya dan menemui ratu lebahnya_《》_
Sabrina menatap punggung septian dengan putus asa lalu menoleh kebelakang pada kaka kakanya yang lain yang baru saja beberapa saat lalu memaafkannya karena tidak ijin akan memginap ditempat temannya yang bahkan sampai saat ini sabrina belum tau namanya, bagaimana tau nama temannya bila ia mempunyai teman saja belum
![](https://img.wattpad.com/cover/175334371-288-k744599.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FAMILY PROTECTION
Novela JuvenilJUDUL AWAL TE ECONTRE (Aku Menemukanmu) Ketika takdir memainkan perannya,kita haya bisa mengikuti alurnya. Sejauh mana kita berandai selama bukan takdirnya kita hanya bisa pasrah dan berusaha semampukita. Hidup nya penuh dengan luka sebelum ia bert...