Satu minggu kemudian, Renjun sudah pulih sepenuhnya. Dia kembali memasuki kuliah nya secara rutin. Jeno juga turut bahagia mengetahui keadaan soulmate nya yang sudah pulih. Tetapi Jeno juga harus menahan kecemburuannya karena Dejun yang berkali-kali memperlakukan Renjun seperti kekasihnya sendiri. Dan Renjun yang sepertinya tidak mengetahui kecemburuan Jeno, malah memberikan feedback kepada Dejun.
"Kamu pulang duluan aja, aku mau ke suatu tempat," Renjun berjalan sambil merapikan coatnya. Saat ini jam kuliah telah selesai.
"Kemana?"
"Rahasia," Renjun melirik Jeno yang saat ini memandang nya garang.
"I leave," Tanpa kata, Renjun berjalan menuju gedung belakang kampus dan melesat menuju tempat yang akan ia datangi hari ini.
Saat sebelum melesat tadi, Renjun sempat melihat Jaemin yang berciuman dengan seorang perempuan di tangga dekat laboratorium. Renjun hanya melihat sekilas dan melesat dengan cepat.
"Elio," Renjun mengangguk karena disapa oleh seseorang dihadapannya ini.
"Ada keperluan apa?"
"Tell me everything, about you and my father, Tuan Lee," Renjun berdiri angkuh didepan Lee Taeyong yang saat ini baru saja mendudukkan dirinya di kursi kebesarannya. Renjun sengaja ingin mengorek informasi penyebab utama mengapa Ayahnya sangat membenci Jeno dan keluarganya.
Paras rupawan Taeyong langsung diliputi mendung. Tentu saja hal itu tak luput dari penglihatan tajam Elio. Membuat Taeyong akhirnya mengangguk setuju.
Renjun pun mulai duduk di sofa dekat dengan jendela ruangan Taeyong. Berkebalikan dengan Taeyong, dirinya malah beranjak dari kursinya dan berdiri membelakangi Renjun, menghadap ke luar jendela. Memperhatikan kebun mawar yang benihnya diberikan oleh seseorang, dulu.
"Just for us Elio."
"Ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
ETERNITY ✔
Fanfic"We and this eternity." big thanks to my support system @2ndprintemps ©injeolmiiiiiiiiii, 2020