ETERNITY - 21

8.3K 1.4K 176
                                    

"Ayo bawa Elio ke istana," Jeff berkata dengan nada panik yang sudah tidak bisa di sembunyikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ayo bawa Elio ke istana," Jeff berkata dengan nada panik yang sudah tidak bisa di sembunyikan. Mereka yang ada disana memandang Jeno yang langsung tanggap. Menggendong tubuh Renjun yang saat ini masih tertanam anak panah di punggungnya. Suasana kali ini berhasil mengoyak seluruh vampir yang ada disana.

Dengan segera mereka semua melesat menuju istana.

Di sepanjang perjalanan, Jeno merasa sangat bersalah. Andai saja dia tidak terlalu fokus membunuh vampir yang sudah membunuh Ibunya, maka kejadian ini pasti tidak akan pernah terjadi. Jeno terus menyalahkan dirinya.

"Please, don't leave me, Elio," Jeno berbisik lirih, tepat di depan telinga Renjun. Seakan-akan Renjun akan mendengarnya.

Mereka semua melesat dengan kecepatan yang tidak main-main. Jeno yang akhirnya sampai duluan di istana. Dia berusaha secepat mungkin mencari tempat untuk menidurkan Renjun, dan pandangan nya jatuh pada salah satu meja lumayan panjang yang terletak di sayap kiri aula istana milik Jeff. Jeno langsung membuang semua benda-benda yang berada di atas meja tersebut.  Dia mulai memposisikan tubuh Renjun diatas meja.

Semua vampir akhirnya tiba. Jennie langsung melepas coatnya untuk dijadikan sebagai pelindung guna memegang anak panah itu. Dia pun mulai memposisikan diri untuk mencabut panah yang masih bertengger di pundak Renjun. Pemandangan Jennie yang melepas anak panah itu ternyata tidak luput dari penglihatan Rosé.

"ELIO!!!!!!!!!!" Melesat dengan cepatnya menuruni tangga, Rosé langsung berdiri dihadapan Jeno yang memeluk tubuh anaknya. Renjun setengah terduduk di meja karena Jennie baru saja melepas anak panah itu.

Jeff tak tinggal diam. Dia langsung menghampiri Rosé dan memeluknya dengan paksa. Jeff sudah tidak bisa berkata-kata lagi karena melihat tubuh anaknya yang sudah begitu pucat.

"Please handle yourself, Rosé. For our son, please," Rosé yang tadinya memberontak, perlahan-lahan kembali tenang karena perkataan Jeff. Dia sungguh sangat terkejut saat tau ada anak panah yang menancap di punggung anaknya.

"Elio will be safe, right?" Rosé bertanya dengan lemah. Dia hanya diam sambil menangis setelah mengatakan kalimat yang tidak mendapat jawaban itu.

 Dia hanya diam sambil menangis setelah mengatakan kalimat yang tidak mendapat jawaban itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ETERNITY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang