ETERNITY - 02

14.3K 2.1K 276
                                    

Renjun baru saja selesai mandi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Renjun baru saja selesai mandi. Dirinya memilih untuk tinggal di rumah sederhana, pinggiran Seoul. Rumah itu memiliki konsep lampu yang tidak terlalu terang membuat lighting nya tampak sangat aesthetic, ditambah hawa dingin alami dari pepohonan hutan yang mengelilingi rumah itu, membuat Renjun tidak menyesal membeli rumah ini jauh-jauh hari yang lalu.

Saat ini pun Renjun sudah berpakaian rapi, memakai baju khas bangsawan yang hampir menjadi style nya setiap hari sewaktu di Italy. Renjun terlihat sangat berwibawa memakai pakaian bangsawannya saat ini, meskipun hanya suit hitam yang dipadukan dengan dasi sederhana yang berenda, ditambah sentuhan terakhir yaitu sebuah pin yang menjadi ciri khas seorang Jung Renjun.

"Enaknya kemana ya," Renjun mulai keluar rumah. Dia berjalan santai menyusuri jalan setapak yang sudah ia request saat deal kemarin.

"Hmm, menarik sekali. Aku bisa merasakan banyak darah yang lezat," Renjun masih berjalan sambil mengendus aroma surgawi untuknya.

Renjun berjalan di kegelapan, mengundang hawa dingin yang menusuk bagi siapa saja yang berpapasan dengannya. Untung wilayah ini lebat akan daun-daun pepohonan. Jadi tidak akan ada manusia yang berani menerobos masuk ke dalam hutan tempat dimana rumah Renjun berada.

 Jadi tidak akan ada manusia yang berani menerobos masuk ke dalam hutan tempat dimana rumah Renjun berada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampainya di pinggiran kota, Renjun menemukan bar yang lumayan menarik perhatiannya. Bar itu tidak terlalu mencolok, tetapi aksen Yunani Kuno sangat terasa pada bangunan itu. Tanpa ragu Renjun memasuki bar itu, dia menunjukkan tanda pengenal sebagai manusia yang berumur 23 tahun. Tetapi justru tatapan mengintimidasi yang ia dapat dari penjaga pintu bar itu.

"Kau tidak memalsukan tanda pengenal ini kan?"

"Untuk apa memalsukan? Seperti kurang kerjaan saja," penjaga bar itu terdiam. Orang didepannya ini tidak terlihat seperti lelaki berumur 23 tahun.

"Tapi wajahmu sangat tidak cocok dengan usiamu, manis," Renjun hanya diam sambil memandangi pemuda dihadapannya. Mungkin dia ingin merasakan sedikit permainannya?

"Mau ikut aku tidak? Akan ku buktikan jika usiaku sudah lebih dari legal untuk memasuki bar ini," Renjun tersenyum nakal pada pemuda yang ia ketahui bernama Na Jaemin itu. Tidak tau saja jika umur Renjun sudah lebih dari 500 tahun. Akhirnya Renjun menggoda Jaemin hingga saat ini mereka berdua sudah di belakang bar.

"Jadi kau ingin menunjukkan apa manis?"

"Umurku 523 tahun," Jaemin mengangkat alisnya karena tidak paham.

"Sudah satu abad lebih, jadi apakah aku boleh memasuki bar itu?"

"Jangan main-main kamu," Jaemin sedikit kesal karena pemuda kecil dihadapannya malah terkekeh karena candaan yang ia buat sendiri, yang sayangnya sangat tidak lucu sama sekali.

"Sayangnya aku tidak main-main," Renjun menyeringai, menampakkan gigi taring yang mengintip dari belahan bibirnya. Jaemin yang melihat itu kontan terbelalak.

Entah kejadian itu yang terlampau cepat, atau memang Jaemin tidak menyadarinya, saat ini Renjun sudah memblokade tubuhnya. Dia duduk diatas perut Jaemin sambil mengelus pergelangan tangan kiri Jaemin.

"A-apa yang akan kamu lakukan?!" Jaemin berteriak, untung saja suasana di dalam bar ramai, jadi suara si brengsek ini tidak akan terdengar.

"Ingin merasakan sesuatu yang menggairahkan?" Renjun menyeringai, sebelum sempat menjawab, gigi taring Renjun sudah berhasil menembus kulit pergelangan tangan Jaemin.

"ARRRRGGHHH!"

Renjun yang merasa jika darah manusia satu ini manis, menyedot secara tidak aturan. Membuat Jaemin meronta-ronta karena rasanya sangat sakit. Belum sempat menghabiskan semua stok darah di tubuh Jaemin, tiba-tiba dadanya di dorong oleh seseorang. Membuat Renjun terpental menabrak dinding.

"Oh shit!" Renjun memegang dadanya yang sangat kotor akan lumpur. Ia menggeram. Siapa yang sudah berani menganggu acara makan malamnya?!

Begitu mendongak, Renjun membeku. Orang yang di pandang Renjun juga ikut membeku. Mereka berdua seakan terkunci oleh pandangan satu sama lain. Mengabaikan rintihan Jaemin yang saat ini merasa jika paru-paru nya terbakar dari dalam. Jaemin merasa bahwa sebentar lagi ajal akan menjemputnya. Karena saluran pernafasannya sekarang benar-benar tersumbat. Dia mengais sebanyak mungkin oksigen untuk ia hirup. Tetapi itu sia-sia saat dirinya merasa jika semua organnya tidak lagi berfungsi. Jantungnya berhenti berdetak, tetapi anehnya Jaemin masih bisa merasakan indahnya langit malam ini. Dan well,

Jaemin resmi menjadi vampir newborn akibat ulah pemuda yang menganggu acara makan malam Renjun tadi. Jika pemuda tersebut tidak menggangu proses makan malam Renjun tadi, mungkin pria brengsek ini sudah tak bernyawa. Dan saat ini pun Renjun masih bertatapan dengan pemuda bersurai sehitam malam itu.

Hingga suara langkah kaki Jaemin yang akan kabur mengalihkan perhatian Renjun. Begitu melihat Jaemin yang baru saja akan berlari, Renjun langsung menatap tajam sambil memfokuskan dirinya agar bisa menelusup masuk kedalam pikiran Jaemin. Dan berhasil, Jaemin berteriak kesakitan hingga akhirnya pingsan saking tidak kuatnya menahan rasa sakit yang Renjun berikan untuknya tadi.




TBC

Renjun's outfit :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Renjun's outfit :

Renjun's outfit :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Renjun's house :

Renjun's house :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ETERNITY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang