Selepas jam kuliah selesai, Renjun segera bergegas menuju rooftop kampus. Hari ini Krystal akan menjelaskan semua kejadian yang semalam terjadi di istana. Renjun berlari karena Krystal berkata bahwa tidak bisa berlama-lama, karena akan mengundang kecurigaan Jeff.
"Aunty," Renjun memanggil Krystal yang saat ini memandangi lukisannya yang sengaja ia tinggal di rooftop. Krystal membalikkan tubuhnya, dia langsung berlari dan memeluk Renjun.
"Elio," Renjun juga memeluk balik tubuh Krystal. Bibinya itu pasti sangat sedih dengan keputusan yang sudah dia buat.
"I'm sorry for everything, aunty."
Krystal yang tadinya hampir meneteskan air mata, mencoba untuk menahannya agar tidak terjatuh. Dia harus segera memberi tahukan pada Elio tentang kejadian semalam. Karena Jeff pasti akan segera mengetahui jika dirinya tidak terlihat di tempatnya.
"Elio dengarkan aunty," Krystal menangkup kedua pipi Renjun dan mengelusnya pelan.
"Ibumu... dia kehilangan penglihatannya," Renjun terdiam, tetapi dirinya sangat shock mendengar perkataan Krystal.
"Rosé dilempari garam suci oleh penyihir itu, dan matanya... She is blind Elio," Renjun mengepalkan tangannya karena kemarahan sudah menyelimutinya.
"Lalu, kemana penyihir itu?"
"Setelah melempar Rosé, dia kabur. Dia masuk ke dalam fog forest, Dejun yang melihatnya saat dia sedang berada di menara istana."
"Do you know who that witch is?"
"Shannon. She is Shannon. Dia sangat terobsesi dengan Jeff. Sedari dulu dia selalu menghalalkan segala cara agar Jeff mau memperistri dia. Bahkan dulu, sebelum kamu lahir, dia meracuni darah yang akan Ibumu minum. Untung saja saat itu Jeff menyimpan beberapa penawar racun, jadi kau dan Rosé bisa selamat."
Renjun mengangguk dan menggenggam kedua tangan Krystal yang menangkup pipinya.
"Temukan dia Elio, karena hanya Shannon yang tau, cara agar Ibumu kembali mendapatkan penglihatannya."
Renjun kemudian memeluk Krystal dan berbisik,
"I'll find her."
KAMU SEDANG MEMBACA
ETERNITY ✔
Fanfiction"We and this eternity." big thanks to my support system @2ndprintemps ©injeolmiiiiiiiiii, 2020