ETERNITY - 11

12.3K 1.8K 278
                                    

18+

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

18+


Selepas jam kuliah selesai, Renjun bergegas untuk kembali ke rumah. Tanpa menunggu Jeno, Renjun saat ini sudah berada di rumahnya sendiri setelah melesat. Tubuhnya sangat lemas. Dia melihat dari balik kaca rumahnya, sebentar lagi malam datang. Renjun bergegas menuju ke dapur untuk meminum darah. Saat menuangkan darah pada gelas, tiba-tiba suara pintu terbuka mengalihkan atensi Renjun. Itu Jeno.

"Oh hai," Jeno tersenyum kikuk karena melihat wajah Renjun yang terlihat sangat datar.

"Jeno... tolong kunci semua pintu rumah," Renjun berkata lirih pada Jeno, membuat Jeno langsung mengangguk dan menjalankan permintaan Renjun.

Saat kegiatan mengunci pintu selesai, Jeno berniat untuk kembali ke kamar. Dia berjalan santai menaiki tangga, sebelum suara dari arah daput membuatnya panik.

PYARR!!

"ARRGGHHHHH!!"

Itu suara milik Renjun. Jeno secepat kilat menuju kedapur. Dilihatnya Renjun jatuh terduduk disamping pecahan gelas yang berisikan darah tadi. Renjun terduduk dengan kepala yang menunduk. Jeno berjalan mendekat, ia memberanikan diri untuk menyentuh pundak Renjun. Saat sudah tersentuh, tiba-tiba terdengar suara geraman. Itu ulah Renjun.

Renjun mendongak, terlihat urat-urat bermunculan di wajahnya yang sekarang memucat. Mata merahnya sudah berganti menjadi mata bercahaya, sama persis seperti tempo hari saat kejadian Jaemin yang ingin melarikan diri.

"Ren?" Yang dipanggil terus menggeram sambil memandangi Jeno.

"You okay?" Jeno masih menunduk, memegangi pundak soulmatenya itu.

Renjun hanya diam, tetapi saat ini dia sudah berdiri. Berhadapan dengan Jeno.

"Jen... Gerhana!" Tepat setelah mengatakan itu, tangan Renjun yang semula pucat berubah menjadi hitam. Hanya setengah, tidak sampai pada lengannya. Kuku panjangnya juga mulai tumbuh. Jeno terdiam melihat keadaan soulmate nya yang menyeramkan tetapi juga menawan ini.

"Jeno... Maafkan aku jika nanti membuatmu terluka, arrgghh!!!" Renjun menumpukan tubuhnya pada pantry, karena benar-benar lemas. Jeno tak tinggal diam. Dia mulai mendekat kembali pada Renjun dan mendudukkan tubuh soulmatenya pada pantry dengan Jeno didepannya.

 Dia mulai mendekat kembali pada Renjun dan mendudukkan tubuh soulmatenya pada pantry dengan Jeno didepannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ETERNITY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang