Sore ini, sewaktu pulang kuliah, Jeno berjalan santai menuju kelas Saeron. Dia ingin menjemput teman perempuannya tersebut karena akan melakukan berbagai kegiatan di apartemen Saeron nanti malam.
Kalau kalian mau tau siapa Saeron, Saeron hanya teman untuk Jeno. Tetapi mereka berdua terlibat hubungan friend with benefits. Sudah tiga bulan ini mereka menjalin hubungan tersebut. Jeno menyukai karakter Saeron yang sangat kalem. Tidak banyak berbicara seperti kebanyakan manusia berjenis kelamin perempuan. Saeron cenderung lemah lembut dan juga sangat perhatian. Karena itulah Jeno suka berada di dekat Saeron.
Saat sampai di kelas Saeron, terlihat banyak sekali kertas-kertas yang bertumpuk di meja Saeron. Kelihatannya seperti kertas laporan yang masih belum selesai. Jeno menyunggingkan senyumnya. Saeron tertidur pulas dengan berbantalkan lengannya. Dia terlihat sangat cantik saat ini. Dengan begitu, Jeno langsung menggendong tubuh kecil Saeron setelah merapikan kertas laporan itu dan memasukkannya pada tas ransel milik Saeron.
Secepat kilat, dia sampai di apartemen milik teman perempuannya itu.
Menidurkan tubuh kecil itu pada ranjang, akhirnya Jeno mendaratkan kecupan singkat di kening Saeron.
Renjun hanya memandang dari jauh kelakuan Jeno dua hari ini. Entah Jeno yang pura-pura tidak tau atau memang dirinya benar-benar bodoh, bukannya soulmate nya adalah Renjun? Tetapi mengapa Jeno belum juga membicarakan ini langsung dengannya? Entahlah, Renjun juga tidak berharap sebanyak itu pada Jeno.
"Kenapa aku melukis bintang dan langit lagi sih," Renjun meletakkan kanvasnya, dia berdiri dan memandangi suasana sunset kali ini. Matahari sudah perlahan tertutup oleh awan. Cahaya oranye yang tidak terlalu menyilaukan berhasil menyinari seluruh wajah Renjun. Kulitnya yang pucat, terlihat sangat menyilaukan saat tersinari oleh cahaya orange tersebut.
"Hm, sunset hari ini benar-benar indah."
"Memang benar," Renjun langsung membalikkan tubuhnya karena perkataan nya disahut oleh seseorang.
"Hari ini menjadi sunset terhangat di sepanjang bulan Juni," seseorang itu menerbitkan senyumnya saat mengetahui jika sang bangsawan didepannya terlihat tidak nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
ETERNITY ✔
Fanfiction"We and this eternity." big thanks to my support system @2ndprintemps ©injeolmiiiiiiiiii, 2020