Jeno masih mengelus rambut Renjun yang sangat halus. Dia tidak mengetahui jika soulmate nya tersebut tengah sekarat dalam tidurnya. Renjun memang tertidur, tetapi di alam bawah sadarnya dia merasakan panas yang amat sangat di sekujur tubuhnya. Jeno mengelus rambut Renjun bermaksud agar soulmate nya tersebut lebih tertidur dengan nyenyak.
"Have a great dream, Elio," Jeno mengecup kening Renjun. Lalu ia bawa tubuh Renjun yang suhunya terlihat tidak stabil itu menuju kamar mereka. Jeno yang merasakan panas saat menggendong Renjun tadi langsung membuka atasan Renjun yang berlengan panjang.
Ternyata tangan Renjun sudah berubah menjadi hitam separuhnya. Semuanya terasa begitu cepat saat kulit Renjun yang sudah pucat, kian memucat. Membuat Jeno membelalakkan matanya. Cepat-cepat ia mengelus kedua tangan soulmate nya yang sudah menghitam sepenuhnya itu. Bukannya meredup, warna hitam tersebut semakin pekat.
Jeno yang kebingungan lantas ikut duduk diatas ranjang dan mendudukkan Renjun untuk ia peluk. Tangannya tak henti mengecek suhu tubuh Renjun mulai dari kening, leher hingga dada. Jeno melepas atasannya kemudian memeluk erat tubuh Renjun agar suhu tubuh mereka berdua tercampur.
"Elio!" Jeno terkejut saat teriakan perempuan terdengar menggema di ruangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ETERNITY ✔
Fanfiction"We and this eternity." big thanks to my support system @2ndprintemps ©injeolmiiiiiiiiii, 2020