Happy Reading:)••
Hening menyelimuti tiga orang laki-laki yang tengah menempati meja di sudut kafe yang lumayan rame ini. Satu-satunya yang memecahkan keheningan diantara mereka adalah ulah tangan Bambam yang mengetukan kunci mobilnya ke atas meja, senada dengan detik jarum jam.
Suasana seperti itu sudah cukup memberikan tanda kalau mereka sudah bosan duduk disana, namun orang yang ditunggu belum juga datang.
Helaan napas panjang keluar dari deru napas Jaebum. Laki-laki itu membenarkan kembali posisi duduknya agar lebih nyaman.
"Mana sih Mark? Lama banget," gerutunya mulai tidak sabar.
"Tau nih, ditelpon dari tadi juga nggak diangkat," sahut Bambam. "Sok ngartis bener, heran."
Lagi-lagi Jaebum mendengus. "Dia sendiri yang nyuruh kita dateng, tapi malah dia sediri yang nggak dateng-dateng," cercanya.
"...membuang waktu berharga ku aja. Mana ada janji buat anter Egi pulang lagi," lanjut cowok itu yang tidak berhenti mengeluh.
"Egi teross! Pacar teross!! Bucin teross!" sewot Bambam jengkel.
Sontak Jaebum mendelik dengan tatapan mengejek ke arah Bambam. "Jomblo can't relate," cibirnya.
"Lo berdua bisa nggak usah berisik nggak sih?!" sungut Jae tiba-tiba.
Hal itu berhasil membuat Jaebum dan Bambam sama-sama tergelak kaget. Padahal tadi Jae nampak tenang diam saja, kenapa tiba-tiba menjadi emosi.
"Dahlah, kita pulang aja. Besok lagi kita kumpul disini buat beresin taruhannya," usul Bambam yang sudah menyerah karena lelah.
Sudah dua jam lebih mereka menunggu disana dan Mark tidak datang juga. Padahal dia yang memiliki urusan dengan taruhan ini. Dia juga yang meminta mereka untuk datang ke kafe ini. Tapi malah dia sendiri yang tidak datang dan menghilang bagai ditelan bumi.
"Iya bagus. Gitu aja!" timpal Jaebum langsung setuju.
Sementara itu Jae hanya bisa menghembuskan napas panjang. Dia yang paling ingin taruhan ini cepat berakhir. Tapi nyatanya yang ditunggu-tunggunya malah ditunda.
Lantas cowok itu ikut bangkit dari duduknya setelah Jaebum dan Bambam juga bangun.
"Biar gue yang coba dateng ke rumah Mark," ujar Jae sebelum melangkah pergi lebih dulu meninggalkan Bambam dan Jaebum.
Keduanya kemudian menyusul pergi meninggalkan tempat tersebut.
"Lo ada rencana kemana setelah ini?" tanya Bambam ketika dia dan Jaebum sudah ada diparkiran.
Jaebum yang sudah membuka pintu mobil dan hendak masuk, jadi mengurungkan niat karena pertanyaan Bambam.
"Kan gue udah bilang tadi. Gue mau jemput Egi," jawab Jaebum.
Mendengar itu Bambam berdecak malas. "Ah, nggak asik lo! Cewek mulu," cercanya.
Jaebum memalingkan muka acuh. "Serah! Gue duluan," pamitnya masuk ke dalam mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
When You Love Someone[✔️]
Teen FictionAda tiga hati yang jatuh cinta. Namun salah satunya harus terluka. [Completed] ©2019 ©2020 i n d a s h a a