Happy Reading:)....
Laki-laki berambut coklat terang itu berdiri gelisah di depan pintu rumah sepetak yang keadannya masih gelap. Lampu di rumah tersebut belum dinyalakan. Yang itu artinya sang pemilik rumah belum pulang.
Sebelum ke rumah ini, Jae sudah memeriksa Kafe tempat Wendy bekerja. Namun hasilnya sama saja. Gadis itu tidak ada disana. Dan sampai sekarang ponselnya masih belum aktif.
Jae merasa sangat kesal pada dirinya sendiri. Seharusnya dia tidak terlibat taruhan konyol ini. Jika tidak, maka Wendy tidak akan marah padanya. Dan hal seperti ini juga tidak akan terjadi.
"Arrghh!!"
Jae menggeram emosi. Mengusap rambutnya yang acak-acakan dengan frustasi. Ini sudah hampir larut malam, tapi Wendy belum juga pulang. Dia tidak tau harus menunggu Wendy sampai kapan.
Berkali-kali dia tetap berusaha menghubungi nomor Wendy meskipun dia tau hasilnya nomor itu masih tetap tidak aktif. Bodohnya Jae tidak mempunyai nomor Seulgi yang bisa saja dia hubungi.
Karena ini Jae jadi semakin marah dan kesal. Dia tidak bisa membayangkan kalau sampai Wendy tidak mau memaafkannya. Atau bahkan bisa saja Wendy jadi sangat membencinya.
"Wen, lo dimana sih? Jangan bikin gue khawatir.." gumamnya cemas.
"Gue bisa gila!"
Jae kembali mengacak rambutnya. Berdiri gelisah di depan rumah Wendy tanpa tau apa yang harus dia lakukan.
##
Jaebum:
Gi, please maafin aku.
Aku bisa jelasin sama kamu.Jaebum:
Aku nggak punya maksud buat permainin perasaan wendy.
Kamu tau sendiri kan, aku udah anggep wendy sahabat aku juga.Jaebum:
Gi, bales dong.
Kamu harus dengerin penjelasan aku.
Maafin aku ya.Jaebum:
Gi, please:((((Jaebum:
Ini masalah percintaan orang lain, jangan libatin hubungan kita juga:((
Kamu tau aku sayang banget sama kamu.Jaebum:
:(((
Jangan gini dong, Gi:((Rentetan pesan itu terus masuk hingga membuat ponsel Seulgi sangat berisik. Gadis itu hanya membaca sekilas tanpa berniat untuk membalasnya.
Dia merasa sangat marah pada Jaebum. Dengan seenaknya laki-laki itu bilang jangan libatkan hubungan mereka. Rasanya Seulgi ingin sekali menjambak rambut Jaebum sampai habis.
Seulgi menggeram tertahan. Melempar asal ponsel yang terus berbunyi itu ke meja belajar. Wajahnya yang merah menunjukkan kalau dia masih sangat marah dan tidak akan mudah untuk dibujuk.
Apalagi saat suara tangisan Wendy masih saja terdengar diindra pendengarannya seperti ini. Dia semakin marah dan ingin menghabisi laki-laki brengsek itu.
Seulgi yang duduk di kursi belajarnya memutar badan memandang ke arah Wendy yang duduk di tepi tempat tidur. Gadis itu masih saja menangis hingga membuatnya terlihat sangat berantakan. Pundaknya bergetar hebat. Dia jadi tidak tega melihat Wendy menangis seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
When You Love Someone[✔️]
Teen FictionAda tiga hati yang jatuh cinta. Namun salah satunya harus terluka. [Completed] ©2019 ©2020 i n d a s h a a