Sarada Pov On
Aku terbangun dan segera melihat sekitar ini bukanlah kamarku, semuanya berwarna merah darah membuat ku teringat tentang kejadian tadi malam.
Aku segera bangkit dan pergi dari sini, namun saat aku akan menyentuh knop pintu tiba-tiba aku di tarik dan akhirnya aku bersandar di dada bidang.
Tunggu dada bidang jangan bilang !?
Aku segera mendongak ke atas dan benar pria yang kemarin menemuiku tadi malam.
" kau tidak dapat kabur dari sini nona," ucap nya dengan seringainya membuatku menrinding. Aku kaget ketika ia menggendus-endus pepotongan leherku dan mrnjilatnya, tunggu ia tidak mesumkan.
" HENTAI !!!!! " teriakku lumayan kencang sambil menjauhkan wajahnya.
" eh, kakak ada apa ?" tanya seorang gadis bersurai indigo di amabang pintu.
" tidak, cuman gadis ini saja yang tiba-tiba terbangun," ucapnya dengan santai. Di kira aku mayat apa tiba-tiba bangun (¬_¬).
" Jangan lupa rencana kita ya," ucap gadia itu seraya menutup pintu kamar. Tunggu rencana !? Jangan bilang mereka...
" Kau ingin memakan darah ku ya," ucap ku dengan lantang tanpa dosa.
" tentu saja tidak, hanya tunggu waktunya saja," ucapnya.
Author Pov On
Sarada memperhatikan sekitarnya lalu berakhir menatap Boruto.
" Apa kau seorang bangsawan ?" tanya Sarada dengan penasaran.
" kalo iya, memang kenapa ?" jawab dan tanya Boruto.
" Tidak, bukan apa-apa lalu..." ucapan Sarada mengantung.
" Lalu apa ?" tanya Boruto.
" Di kerajaan ini apakah cuman aku seorang gadis di sini ?" tanya Sarada dengan lesu.
" Tidak, ada Himawari adikku, gadis yang barusan datang dan Sumire kekasihnya Mitsuki," ucap Boruto.
" heh, vampir seperti dia mempunyai seorang adik ?" tanya Sarada dalam hati.
" memang kau pikir vampir tidak bisa memiliki seorang adik," Ujar Boruto dan membuat Sarada kaget.
" heh, kau bisa membaca pikiranku," ucap Sarada dengan penekanan.
" ya, aku bisa membaca pikiranmu. Jadi percuma saja kau bicara dalam hati," ucap Boruto.
" sudah sana ganti baju dulu," perintah Boruto seraya menunjuk gaun berwarna hitam dan merah darah.
" ya, pergi sana, Awas ngintip !!!" ucap Sarada sambil berjalan menuju kamar mandi dan mengambil gaun itu.
" Aku ini masih punya harga diri tahu. Setelah selesai cepat turun, awas kabur nanti ku hisap darahmu," ujar Boruto seraya mengancam Sarada.
" Ya," jawab Sarada singkat.
Boruto pun pergi dari kamar yang di sediakan Sarada. Sedangkan Sarada yang berada di kamar mandi hanya mengucap sumpah serapah pada Boruto dan mengumpat-umpatnya.
" oh, ayo lah apakah ini semua mimpi kalo iya bangunkan aku," ucap Sarada dan segera memakai gaunnya.
" Menurut tidak buruk hanya warnanya saja," ucap Sarada sambil melihat gaunnya.
" oh, ayolah baju ini hanya berdominasi warna hitam dan merah darah saja, semoga aku tidak gila selama di sini," ucap Sarada dalam batin.
Sarada segera keluar dari kamar mandi dan juga segera keluar dari kamar tidur karena takut dengan ancaman Boruto.
Karena terburu-buru ia tidak sengaja bertabrakan dengan seorang gadis bersurai lavender.
Brukkk
" ah, maaf aku tidak melihatmu," ucap Sarada seraya berdiri dari jatuhnya dan mengulurkan tangan untuk membantu gadis bersurai lavender itu.
" ya, tidak masalah," ucap nya sambil menerima uluran tangan Sarada.
" Kenalkan namaku Sumire Kakie dan namamu siapa ?" ujar Sumire memperkenalkan diri dan menanyakan nama Sarada.
" perkenalkan namaku Sarada," ujar memperkenalkan diri.
" hm, apa kau seorang manusia ?" tanya Sumire lagi karena ia mencium darah manusia.
" ya, aku di bawa oleh pria aneh berambut kuning seperti duren atau pisang," ucap Sarada kesal.
" hah, jadi pangeran yang membawanya," ucap Sumire dalam hati.
" yuk, turun aku tidak mau pria aneh atau pisang itu memarahiku karena aku tidak kunjung turun," ujar Sarada sambik menarik tangan Sumire.
" hm, ayo," ucap Sumire.
.
.
.
.
.
Bersambung...
Ya minna kembali lagi dengan Alin_Chan
Maaf jika ada banyak kata yang Typo
Don't be silent reader okay
Tinggalkan jejak dengan vote / comment
See You In Next Chapter~
( saat nya ke lapak sebelah :v )
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire Princes and Bad Girl [Borusara]
Vampire[ Completed ] Jangan plagiat. Arigato _________ Sejak kejadian malam itu takdirku pun berubah Malam itu ku bertemu dengan seorang pemuda, ia menemuiku saat aku tidur. Ia menghisap ku layaknya bank darahnya. Aku sudah berusaha mati-matian menghinda...