05 || the Nuisance Girl

2.8K 193 41
                                    

" Sepertinya kita datang di waktu yang tidak tepat ya," ujar Mitsuki kepada Sumure // plakk maaf salah :v sambil tersenyum.

" hm," timpal Sumire sambil menganguk-anguk. Bagaimana keadaan Boruto? Jangan di tanya wajahnya sudah seperti Tomat.

" Jadi untuk apa kau kesini ?" tanya Boruto sambil menentralkan detak jantungnya.

" Lebih baik kita bicarankan di kamarmu saja," ujar Mitsuki dan bukan menjawab pertanya dari Boruto.

" baiklah, tapi aku akan membawa gadis ini ke kamarnya" ucap Boruto kemudian ia mengendong Sarada ala brydal style.

" Jangan lupa kendali nafsu atau jiwa mesummu itu," ujar Mitsuki sedangkan Sumire terkekeh mendengar ucapan Mitsuki.

" Urasai,"

Boruto berjalan menuju kamar khusus Sarada, ia menurunkan Sarada dengan hati-hati di kasur yang super empuk itu.

" Heh kawai ne ingin seka- eh tidak-tidak jangan lakukan itu, ya Kami-sama mengapa aku mewariskan jiwa mesum ayahku," teriak di dalam batinnya sambil geleng-geleng kepala.

Ia segera menyuruh para maid untuk menjaga pintu kamar Sarada agar ia tidak kabur dan di incar vampir lain.

Skip. Di kamar Boruto

Di sana terlihat Mitsuki, Sumire, dan Boruto sedang membicarakan sesuatu yang serius.

" Jadi apa yang ingin kau bicarakan Mitsuki ?" tanya Boruto kepada Mitsuki.

" Begini, kau tahu Tsubaki kan ?" tanya Mitsuki.

" Yah, aku tahu. Dia adalah Putri dari kerajaan Blue Moon yang sering datang ke istanaku," ujar Boruto.

" ku dengar dari kerajaan sebelah mereka akan menyatakan perang ke pada kerajaan Dark Moon jika mereka tidak menerima perjodohan itu dan jika kerajaan kita masih menolak maka mereka tidak segan-segan membunuh rakyat kita," ucap Mitsuki menjelaskan panjang lebar.

" Apa-apaan mereka itu lebih baik aku mati dari pada aku menikah dengan gadis pendek, centil, dan keras kepala itu," ucap Boruto sambil di suluti emosi.

" dan mereka akan di bantu oleh kerajaan Demon Moon jadi bisa di pastilan mereka telah mempersiapkan perang kepada kita. Apalagi mereka sangat mengguasai pedang kita akan kalah dalam perang," ujar Mitsuki panjang lebar lagi.

" Sepertinya aku akan berlatih dengan Sasuke-san namun aku akan berlatih di kerajaan ini karena aku takut mereka akan mengincar Sarada," ucap Boruto tegas.

" Kenapa kau tidak langsung menghisapnya saja ?" tanya Mitsuki dengan wajah penasaran

" Hah, aku takut ia membenciku karena aku menghisap darahnya dan lagi pula di sini ada Sasuke-san aku tidak mau mati duluan karena telah seenak jidatnya menghisap darah dari renkranasi dari putrinya itu," ucap Boruto panjang lebar.

" hah, ya Pangeran aku ingin menemui Sarada sebentar bolehkah ?" tanya Sumire dengan Puppy eyesnya karena ia tahu ia pasti tidak di ijinkan jika ia tidak mengeluarkan senjata rahasianya.

" baiklah, tapi kau tidak boleh menghisap darahnya !" jawab+ancam Boruto karena jika berurusan dengan kekasihnya Mitsuki maka masalanya akan selesai sangat lama.

Dengan cepat Sumire pergi dari kamar tidur Boruto. Mitsuki hanya geleng-geleng kepala karena kelakuan Sumire sedangkan Boruto hanya merutuki karena telah memberi ijin Sumire untuk menemui Sarada.

" sabar Bor, kan kau tahu pepatah jika cewek selalu benar," ujar Mitsuki sambil tersenyum sedangkan Boruto sedang menatap membunuh ke Mitsuki.

Back to Sumire

Sumire sedang bertengkar dengan para maid karena mereka tidak mengijinkan Sumire masuk ke dalam.

" Jika kalian tidak mengizinkan maka aku akan beritahu Pangeran Boruto," ancam Sumire kepada para maid dan pada akhirnya para maid mengizinkan Sumire masuk karena mereka sudah pasrah jika mereka lanjutkan maka masalahnya tambah panjang.

Sumire masuk dengan senyuman puas ia masuk ke kamar Sarada. Ia melihat Sarada masih tertidur ia pun,

" rencanapun di mulai," ujar Sumire dalam hati.

Ia berjalan dengan mengendap-endap ke salah satu laci.

" ish, kenapa di kunci sih," gumam Sumire karena lacinya terkunci. Di laci terdapat pin untuk membuka laci.
( cangih amat ya :v, abaikan ya )

" hm, jika pinnya nomor biasanya pangeran memakai-," ujar Sumire dan segera memencet angka-angka dan laci pun terbuka.

" sudah ku duga pangeran menggunakan angka dari hari ulang tahun Sarada," ucap Sumire.

Dengan segera ia membuka laci itu dan mengobrak-abrik isinya sampai ia menemukan buku kenangan milik Boruto dan Sarada.

" akhirnya dapat juga," ucapnya.

" dapat apa Sum ?"

Sumire segera menoleh dan ia melihat Sarada bangun dari tidurnya.

" ini buku kenangan Pangeran," jawabn Sumire.

" boleh aku lihat ?" tanya Sarada antunsias.

" tentu saja boleh," jawab Sumire dan ia segera berdiri dan berjalan ke arah kasur Sarada.

" nah mari kita lihat," ujar Sumire lagi sambil medudukan bokongnya di kasur.

Sarada dan Sumire segera membuka buku itu pada halaman pertama ada sebuah tulisan yang di tulis oleh Boruto.

" aku akan mencintaimu Uchiha Sarada hingga ajal menjemput kita "

Uzumaki Boruto

" aku akan setia dan selalu memaafkan mu walaupun kau pun menghianatiku dan bebuat salah sekali pun "

Uchiha Sarada

" Sum, mengapa namanya sama dengan diriku ?" tanya Sarada.

" nanti kau juga tahu," jawab Sumire.

Mereka segera membuka halaman selanjutnya dan membuat Sarada membulatkan matanya.

" mengapa..."

.

.

.

.

.

Bersambung...

Ya minna kemabali lagi denganku Alin.

Maaf jika beberapa hari kedepan aku jarang updaet ( biasa sudah mulai sekolah 🙃 ).

Doakan aku moga dapat teman di sekolahku ( aku tipe sulit bersoalisasi dengan orang lain kecuali dia datang duluan abis kenalan ama aku :v )

Maaf jika ada banyak kata yang Typo

Don't be silent reader Oke 😉

Tinggalkan jejak dengan Vote or comment

See You In Next Chapter~

Vampire Princes and Bad Girl [Borusara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang