12 || Threat Letter

2.2K 176 10
                                    

N/A : Karena votenya belum tembus 35 vote jadi aku gak jadi doubel up ya selamat membaca >_<

Hari ini Naruto, Hinata, Sasuke, dan Sakura meninggalkan istana menuju desa Haruno, jadi tinggal lah Boruto, Sarada, Mitsuki, dan Sumire sendirian di istana megah nan luas itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini Naruto, Hinata, Sasuke, dan Sakura meninggalkan istana menuju desa Haruno, jadi tinggal lah Boruto, Sarada, Mitsuki, dan Sumire sendirian di istana megah nan luas itu.

" ah, Boruto aku pergi ke kamar dulu ya," ujar Sarada dan di jawab anggukan oleh Boruto. Di tengah jalan ia bertemu pelayan istana yang membawa surat untuk dirinya.

" Sarada-sama ada surat untuk anda, saya permisi dulu," ucap pelayan itu dengan sopan. Sarada ingin membacanya namun ia ingin membaca suratnya sendiri. Ia segera ke kamarnya dan mengkunci pintu kamarnya.

" aku jadi penasaran dengan isi suratnya tapi dari..." ucap mengantung karena terkejut.

" siapa yang menggirim surat ini?" gumam Sarada

_____

Setelah selesai makan malam Sumire menuju kamarnya. Saat ingin membuka pintu kamarnya ia melihat Sarada berjalan menuju pintu keluar istana, ia ingin menghentikanya namun mulutnya enggan terbuka

" ah, tidak perlu Sumire khawatir, mungkin saja Sarada hanya ingin mencari angin segar," ujarnya dalam hati sambil berpikir positif saja. Ia langsung ke kamarnya namun yang di pikirkan Sumire adalah salah karena...

Back To Sarada

" jadi untuk apa kau menyuruhku kesini dan Siapa kau? Tanya Sarada kepada seseorang yang menutupi tubuhnya dengan tudung dan membuat Sarada tidak dapat melihat wajahnya.

" kau tidak perlu tahu siapa diriku yang pasti ini menyangkut..." ucap orang itu dan membisikan kalimat terkahirnya kepada Sarada yang membuat bola matanya membulat sempurna.

" mengapa kau membawa-bawa dia dan juga kedua orang tuaku hah?!" Bentak Sarada.

" tenang aku tidak akan melukai orang tua kesayanganmu jika kau..." ujar orang itu sambil berbisik lagi.

" apa?!" tanya Sarada tidak percaya.

" Tenang aku tidak akan melukai orang tuamu jika kau menjauhinya saja, bagaimana Uchiha Sarada?" ujar Orang itu.

" baiklah, a-aku a-akan menjahuinya," ujarnya lidahnya terasa berat ketika mengatakannya dan mata tampak memerah karena membendung air mata yang akan tumpah.

" ingat jangan pernah macam-macam denganku atau kau tahu akibatnya," ujar orang itu lalu menghilang seperti angin berhembus

Whussss 🍃🍃

Tes







Tes






Tes

Air mata yang Sarada bendung tumpah begitu saja ketika angin berhembus. Kakinya terasa lemas hingga ia menjatuhkan kedua dengkulnya ketanah.

" mengapa? hiks... mengapa? hiks... mengapa aku harus menjauhinya?"

" kau tahu Kami-sama hiks... jika aku tidak sanggup hiks... menjahuinya namun apa dayalah," ujar Sarada dan sedetik kemudian Sarada tidak sadarkan diri di tempat.

Seorang pria bersurai kuning berjalan menuju Sarada, ia sedari tadi mengguping pembicaraan Sarada dan orang misterius itu. Kemudian ia menggedong Sarada ala brydal style dan membawanya menuju istana.

" aku akan menggikuti semua permainanmu," ujar pemuda itu sambil tersenyum jahat.

" aku tahu ini akan berat untukmu Sarada namun kau harus tegar,"

.

.

.

.

.

Bersambung...

Ya minna kembali lagi dengan Alin

Maaf jika ada banyak kata yang Typo

Dan makasih ya sudah suport aku hingga nyampe 3k, Arigato na minna ^_^

Uh, dah dapat konflik baru lagi UwU

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote or comment ok 😉

See You Next Chapter~

Vampire Princes and Bad Girl [Borusara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang