09 || Sarada's Decision

2.8K 193 22
                                    

" baiklah jawabanku adalah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" baiklah jawabanku adalah..." ucap Sarada mengantung.

" ya, aku akan melakukannya," ucapan Sarada memperoleh senyuman kepuasan dari Mitsuki dan Sumire.

" baiklah, jadi begini rencananya," ujar Mitsuki.

Skip. Di Kamar Boruto

Boruto sedang berbaring lemah di kamarnya hanya menunggu ajal menjemuputnya. Tiba-tiba Sarada membuka pintu dengan kasar.

Brakkk

Kaget? Tentu saja, Boruto sudah meminta para penggawalnya untuk tidak mengijinkan Sarada masuk ke kamarnya sekarang yang ada di pikiranya adalah di mana para pengawal itu.

Setelah itu Sarada menutup pintu dan duduk di samping ranjang Boruto dengan air mata yang menggalir.

" mengapa kau menyembunyikan ini ?" tanya Sarada dengan nada sendu.

"..."

" aku ulangi, MENGAPA KAU MENYEMBUNYIKAN PENYAKIT INI HAH BORUTO!!!!!" Bentak Sarada dengan air mata yang mengalir deras.

Boruto segera bangkit dari duduknya walau sedikit kesusahan namun akhirnya ia berhasil duduk. Boruto langsung medekap Sarada, hati sangat sakit ketika melihat Sarada menanggis.

" ku mo-mohon ber-berhentilah men-menang-gis," lirih Boruto terbata-bata.

" mengapa hiks... kau menyembunyikan hiks... penyakitmu Boruto ?" tanya Sarada lagi.

" maaf, jika aku menyem-bunyikan tapi ini sem-ua de-demi di-dirimu Sa-Sarada," jawab Boruto dengan nada terbata-bata akibat sakit di dadanya.

" mulai sekarang tidak ada lagi yang boleh kau sembunyikan dari sekarang kau minum obatmu dulu," ujar Sarada menghapus air matanya dan menuju meja yang di atasnya terdapat obat Boruto.

Boruto hanya menganguk sebagai jawabannya. Sarada sedang menggambil obatnya dan tiba-tiba jari telunjuknya tersayat pecahan kaca yang tajam.

Tes

Tes

Tes

Tetesan darah turun dari jari telunjuk Sarada. Tiba-tiba mata Boruto menjadi merah karena mencium aroma darah yang memikatnya. Dengan segera Boruto bediri dan meraih jari Sarada yang tersayat kaca itu.

Slrupppp

Boruto segera mengghisap darah Sarada yang begitu lezat baginya. Sarada hanya diam dan tidak memberontak. Boruto langsung menarik Sarada ke kasurnya dan menindihnya.

" Aku sudah tahan lagi," lirih Boruto.

" rencana kita sukses," ucap Sarada dalam batin sambil tersenyum tipis.

Flashback on

" jadi apa rencanamu Mitsuki ?" tanya Sarada kepada Mitsuki.

" tadi aku sempat ke kamar Boruto untuk meminumkannya obat dan aku tidak sengaja menjatuhkan gelas sehingga pecahan kacanya berserakan," ujar Mitsuki

" Saat aku keluar dari kamar Boruto aku melihat mu berjalan tergesa-gesa dan aku fikir kau pasti menanyakan keadaan Boruto dan itu benar,"

" aku segera kembali ke kamar untuk menaruh obat nya Boruto di meja dan juga menaruh pecahan kaca yang tadi,"

" jadi rencananya ?" tanya Sarada yang tidak paham perkata Mitsuki tadi.

" jadi nanti kau ke kamar Boruto sambil berpura-pura menangis, lalu kau ke meja Boruto yang diatasnya terdapat obat dan pecahan kaca itu. Kemudian kau sayat sedikit saja jari telunjukmu itu dan dapat dipastikan..." ujar Mitsuki menggantung.

" ia akan segera mengghisapnya karena nafsu kelaparannya yang ia pendam selama 4 tahun lamanya dan apa lagi darah yang akan ia minum adalah darah suci," ujar Mitsuki lagi.

" eh, tunggu dulu, Mitsuki-kun bilang ia pemilik darah suci ?" tanya Sumire.

" iya, ia adalah pemilik darah suci jadi jangan heran ia dilarang pergi keluar istana tanpa dirinya," ucap Mitsuki dan Sumire hanya ber'o'ria.

" jadi kau dapat memulai rencananya Sarada," ujar Mitsuki.

" hm, Arigato Mitsuki aku pergi dulu," ujar Sarada sambil pergi dari kamarnya.

Flashback Off

Boruto sekarang sedang mengendus-endus pepotongan leher Sarada dan itu membuat Sarada menggeliat kenikmatan. Kemudian ia menjilat pepotongan leher itu dan kemudian...

" hari ini kau akan menjadi sepertiku, aku mulai ya," ujar Boruto dan

Jlebbbb

Tubuh Sarada menegang ketika taring tajam Boruto menusuk kulitnya, darah mulai menggalir deras dan Boruto menghisapnya hingga puas ( gak sampe Saradanya mati ya :v ).

Setelah puas meminum darahnya Sarada, Boruto duduk di antara perut dan kakinya. Menjilat sisa darah yang ada di mulutnya. Kemudian ia tersadar akan kelakuanya itu dan menatap Sarada yang sedang pingsan.

" bodoh, mengapa aku tidak dapat menggendalikan nafsu kelaparanku," ujar Boruto sambil menarik-narik rambutnya.

" Apa ia akan baik-baik saja ?" gumam Boruto.

" dia akan baik-baik saja jadi tenang lah Boruto," jawab Mitsuki yang sedari tadi mengintip untuk memastikan rencananya sukses atau tidak.

" ini juga termasuk permintaannya lagi pula..." ujar Sumire yang ikut mengintip bersama Mitsuki.

" lagi pula apa ?" tanya Boruto dengan nada dingin.

" itu akan membuatnya menggingat kenangannya bersamamu di tubuh lamanya," ujar Mitsuki.

" jadi ia akan menggingatku ?" tanya Boruto dengan nada yang gembira.

" iya dia akan menggingatmu, tapi kau jaga dia jangan sampai ia di culik lagi. Saat ia menjadi vampire lagi ia juga akan mendapatkan sharingan," ujar Mitsuki.

" hn, aku akan menjaganya," ucap Boruto sambil memandang Sarada yang pingsan.

" sudah kau bawa dia ke kamar, aku dan Sumire akan menggawasi jangan sampai kau menghabisi nya di tempat tidur hanya karena ia pingsan," ujar Mitsuki.

" Ter-ser-ah," ucap Boruto mengeja. Sedangkan Sumire hanya terkekeh dengan pernyataan Mitsuki. Kemudian Boruto menggendong Sarada ala brydal style dan keluar dari kamarnya saat ia membuka pintu tiba-tiba keringat dinginnya keluar.

" kami-sama tolong aku," ujar Boruto

.

.

.

.

.

Bersambung...

Ya minna kembali lagi dengan aku Alin

Maaf ya baru updaet sekarang harusnya sih kemarin tapi emak tiba-tiba bikin mood anjlok :v jadi baru sekarang updaetnya.

Maaf jika ada banyak kata yang Typo

Don't be silent reader okay 😉

Tinggalkan jejak dengan vote or Comment

See You In Next Chapter~

Vampire Princes and Bad Girl [Borusara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang