19 || The Tsubaki's Present

1.6K 150 43
                                    

Waktu sudah menunjukan pukul 11:00 malam, sebentar lagi puncak acara pesta akan di mulai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu sudah menunjukan pukul 11:00 malam, sebentar lagi puncak acara pesta akan di mulai. Boruto meminta Tsubaki untuk ke kerajaannya untuk pesta kecil bersama keluarganya.

Tsubaki dengan senang hati menerimanya. Setelah ia berpamitan dengan ayahnya ia segera menggikuti Boruto ke depan pintu utama kerajaan. mereka menggunakan kereta kuda istana untuk pergi kesana.

Hening menyelimuti mereka. Tsubaki lebih memilih melihat pemandangan hutan dimalam hari sedangkan Boruto hanya memperhatikan gerak-gerik Tsubaki dengan pandangan yang dingin. Akhirnya mereka sampai di istana tepat pukul 01:00 malam.

Mereka di sambut oleh para penjaga dan maid di sana. Pesta kecil di mulai namun Himawari tidak ikut hadir di sana. Himawari lebih memilih menemani Sarada yang masih koma di kamarnya. 

"bagaiman keadaan keluargamu Tsubaki?" Naruto memecah keheningan diantara ketiga kubu tersebut.

"hm, mereka dalam keadaan baik Naruto-san."

"jadI bagaimana hubunganmu dengan Boruto?" Naruto kembali meneguk segelas darah yang disediakan khusus, sedangkan Sasuke memperhatikan gelagat Tsubaki yang sedikit aneh.

"semuanya berjalan lancar."

Apa hanya Hinata dan Sakura yang menyadarinya? Sorotan netra Tsubaki memperlihatkan kesedihan yang mendalam layaknya luka di hati yang tidak pernah hilang, kekosongan layaknya ada orang yang pernah ia cintai malah pergi meninggalkannya, amarah yang sudah di timbun ribuan tahun.

🌹🌹🌹

pagi akan segera tiba. Setelah puas pesta semalam, sudah waktunya Tsubaki kembali ke istananya. Diam-diam Boruto tersenyum miring. Tsubaki sedang berpamitan dengan keluarga Kerajaan Dark dan Blood moon itu pun tidak menyadari senyuman itu.

Setelah jamuan kecil itu, Himawari turun dari tangga. Mereka sempat di buat binggung bukannya tadi Himawari bersih keras memaksa ayahny agar dirinya menjaga Sarada. Saat di tanya, ia bilang karena dirinya bosan.

Boruto juga memperhatikan gerak-geriknya seperti ada yang di sembunyikan dari wajah cerianya. Ia juga khawatir, Apakah Sarada baik-baik saja? Atau ada masalah lain yang kalian sembunyikan dari kami.

Brakkkk

Pintu utama istana di buka paksa. Segrombolan orang bertopeng datang. 

Semua maid sontak ketakutan katena yang datang adalah pasukan Anbu. Menurut rumor yang beredar mereka tidak segan-segan menggancam dan membunuh orang.

"Lapor yang mulia, seluruh anggota kerajaan Bluemoon telah tewas," Ketua dari perkumpulan itu juga memberi beberapa bukti berupa foto dimana isinya mayat yang bergeletakkan dimana-mana.

Tsubaki sontak terkejut namun kemudian berubah ekspresinya menjadi senyuman palsu. Senyuman yang sering ia tebarkan juga palsu. Tiada senyuman asli yang pernah ia tebarkan sejak kematian Denki sang mantan jenderal kerajaannya yang gugur di tengah medan perang.

"bagus..." lirih Tsubaki sambil menitikkan air mata.

"bagus sekali permainanmu pangeran..."

"aku berterima kasih karena telah membunuh meraka semua,"

"sudah cukup aku menggalami penekanan yang orang tuaku lakukan,"

"menepatkan Denki sebagai jenderal, menyuruhnya memipin garis depan medan perang..."

"mereka memang tidak manusiawi..."

"apa maksudmu?" kini giliran Boruto yang menggangkat suara walau nada dingin masih ikut dalam ucapanya.

"MEREKA SENGAJA MENEPATKAN DENKI DI DEPAN GARIS MEDAN PERANG UNTUK MEBUNUHNYA!!!"

"KARENA SEHARUSNYA JENDERAL PERANG SEHARUSNYA MEMIMPIN DI BELAKANG BUKAN DI DEPAN!!!"

"MENGAPA AKU MENOLAKNYA, ANDAI SAJA HARI ITU AKU TIDAK MENOLAK PERMINTAAN KEDUA ORANG TUAKU PASTI DIA MASIH HIDUP BORUTO!!!"

"sekarang aku sudah membalas dendamkan atas kematian Denki, jadi selanjutnya..."

"WAKTUNYA MEMBUNUH KALIAN SEMUA!!!" Teriak Tsubaki yang frustasi.

"apa maksudmu membunuh kami semua!!" Bentak Sasuke yang sudah lama menahan gejolak amarahnya.

"andai saja waktu itu keraajaanku yang mendapat 'kristal biru mawar' pasti tidak akan menjadi seperti ini!!!"

"apakah kau gila kristal itu jika jatuh di tangan yang salah malah akan menghancurkan semua dimensi tak terkecuali!!!" kini giliran Himawari yang membentak Tsubaki.

"aku tidak peduli..." lirih Tsubaki

"yang penting sekarang kalian mati!!!" Tsubaki langsung menggayunkan Katana nya, entah sejak kapan ia memanggil katananya.

Ujung katana mendekati leher Himawari. Hinata hanya bisa berteriak histeris.

Crassshhhh

"uhuk...uhuk..."

Tingggg

Katana Tsubaki jatuh ke lantai. Darah keluar dari mulut Tsubaki. Sebuah pedang menancap tepat di jantungnya.

"hah...hah...hah" suara deru nafas seseorang yang sepertinya sehabis berlari.

Netra sebiru laut itu membulat. Senyuman yang terpampang di wajahnya tidak dapat di sembunyikan.

"kau tidak pantas membunuh keluarga ini..."

"Tsubaki"

Tbc...

Hayo tebak siapa yang menusuk jantung Tsubaki ?

Jangan lupa Vote dan comment minna-san

Sudah mendekati end loh

Maaf jika ada kata yang Typo...

See you in next chapter~

Vampire Princes and Bad Girl [Borusara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang