I Will Make You Mine (Yizhan/END)

1.

Malam itu, seperti biasanya pria manis itu menuruni tangga dan berjalan menuju dapur. Angin malam begitu sepoi-sepoi, lampu dapur yang hanya memancarkan cahaya redup menggambarkan sebuah bayangan punggung kurus seorang pria yang sedang menuangkan air hangat kedalam gelasnya dia menggenggam gelas iu dengan kedua tangannya bermaksud untuk menghangatkan tangannya yang dingin. Tiba-tiba dia di kejutkan dengan sebuah tangan yang melingkar secara tiba-tiba dipinggangnya. pria itu terbelalak kaget namun dia mencoba untuk tenang.

"Siapa?". Tanyanya pelan tanpa menoleh.

"Sayang, apa kau sedang bercanda". Jawab pria itu sambil mendekap erat pria manis itu.

Suara pria itu membuatnya lebih terkejut lagi dari sebelumnya dan dekapan pria itu membuatnya merinding..

Brakkkkkkkk...............

tidak menunggu lama pria itu mendorong pria yang memeluknya dengan keras hingga dia terjatuh ke lantai.

"awwwwwww". Erang pria itu.

pria manis itu menoleh dan menatap kearah pria itu dengan tajam.

"Padahal aku sedang bertanya, tapi kau tidak menjawab, apakah kau seorang cabul?"

"Ca....Apa katamu? Cabul?? Hei jangan bercanda seperti ini dong". Pria itu berkata dengan gugup sambil berusaha tertawa kecil.

Saat suasana menjadi tegang, terdengarlah langkah kaki seseorang yang sedang menuruni tangga dan berjalan menghampiri mereka.

"Loh sayang? Apa yang kau lakukan dibawah lantai?". Tanya pria yang satunya lagi dan berjalan menghampiri mereka itu.

Priatampan yang sedang memegang pingganggya di bawah lantai itu terbelalak kaget menatap wajah kedua pria yang ada dihadapannya ini secara bergantian, bahkan mulutnya masih mengaga lebar.

"Lohh? Kalian??". Wajahnya terlihat gugup, dia terlihat tidak mengerti dengan situasi yang sedang ia lihat saat ini.

"Sayang, ini aku xiao yi, dan ini kembaranku xiao zhan". Ucap pria yang sedikit lebih tampan itu sambil memperkenalkan saudaranya pada pria tampan yang merupakan kekasihnya itu.

xiao zhan dan xiao yi adalah sepasang saudara kembar. Mereka berdua dilahirkan dengan sempurna, berwajah cantik dan tampan bersamaan dan memiliki tingkat kecerdasan yang sama, wajah mereka sangat mirip, hingga orang-orang yang baru mengenal mereka tidak dapat membedakan mereka, namun sesungguhnya sangat mudah untuk membedakan kedua orang ini, yaitu dengan melihat karakter mereka. xiao zhan adalahpria manis dengan tahi lalat dibawah bibirnya dengan temperamen yang dingin dan cuek. Dia lebih sering menghabiskan waktu sendiri bersama sahabatnya, membaca komik, mendengar musik dan anti sosial, tapi jika sekali dia peduli pada orang lain, beberti itu menandakan bahwa orang itu berharga baginya.. Sedangkan xiao yi adalah pria yang boros, dia tak memiliki tahi lalat di bawah bibir seperti milik xiao zhan. Dia suka menghambur-hamburkan uang dan apa yang dia inginkan harus tercapai. Mereka juga bersekolah di sekolah yang berbeda, hingga tidak banyak orang yang tahu bahwa masing-masing dari mereka memiliki kembaran.

30 menit yang lalu.

Taman Kota.

Pria dengan tubuh tinggi dan wajah tampan itu berdiri sambil memperhatikan cahaya lampu yang bersinar terang di taman itu. Dia berjalan mendekati pinggir air mancur dan memandang sebuah toko kecil yang berada disana.

"Tuan, anda sudah cukup lama berdiri disini, haruskah kita kembali sekarang". Tanya pria paruh baya yang berjalan mendekati pria itu.

"Tidak, mari tunggu sebentar lagi".

Dia adalah Wang Yibo Pria paling popule dikalangan wanita, anak dari pemilik perusahaan YB Group. Siapapun yang melihatnya akan jatuh cinta padanya, dia juga terkesan dingin, namun dia akan memberikan banyak perhatian pada orang yang disukainya. Dia berdiri beberapa saat ditempat itu sambil menatap toko itu, pria paruh baya yang merupakan supir pribadinya itu tidak mengerti, mengapa tuanya terus berdiri disana dan memandang kearah toko itu. Sesaat mereka terdiam cukup lama, lalu wang yibo mulai berjalan mendekati toko itu diikuti dengan supir pribadinya yang bernama Lan Qiren. Dia menatap sebua hgantungan kunci couple yang menarik perhatiannya. dia mengambil dan menatapnya sambil tersenyum.