26.

5.7K 707 79
                                    

Xiao zhan mengobati sedikit goresan di dahi wang yibo. Lelaki manis itu menghela nafas panjang setelah membalut luka kecil itu.

"Lihat, kau terluka bukan?" Dia berkata dengan nada pelan.

Wang yibo tersenyum. Ia menangkup pipi pria manis itu hingga  dia bisa melihat jelas wajah lelaki manisnya itu.

"Sudah ku bilang bukan? Aku akan melindungimu. Berhenti menangis. Mengapa kau menjadi cengeng seperti ini"

"Bodoh" xiao zhan memukul pelan dada wang yibo.

Flashback.

Xiao yi nampak terkejut dengan perkataan xiao zhan.

"Wang…wang apa? Wangyi? Apa maksudnya dengan panggilan itu zhan ge?!" Lagi-lagi dia berteriak.

"Aku…mencintai wang yibo" pengakuan xiao zhan semakin membuat xiao yi murka.

Brughh

Sebuah pukulan mendapat di wajah tampan lelaki itu. Xiao zhan meringis, namun tidak berteriak atau membalas.

"kau mencintainya? Hahahh…jadi selama ini kau mengincarnya? Arggghhh,, mengapa kau seperti ini padaku xiao zhan? Mengapa kau mengambil milikku?"

xiao yi frustasi. Dia tidak menyangka jika hal seperti ini akan terjadi. Xiao zhan mendongakan kepalanya yang sedari tadi menunduk dan menatap saudaranya.

"Wangyi itu…kau yang mengambinya dariku"

"Apa katamu?" Xiao yi menatap tajam ke arahnya. Kemudian dia tertawa. "Hahahha…kau waras? Tidak! Maksudku kau pikir kau siapa hah? Kau berani melawanku sekarang?"

"A-yi, sudah cukup. Sejak kecil aku selalu menuruti keinginanmu. Melakukan apapun yang kau mau, tapi kau, apakah pernah sekali saja kau berpikir tentangku?"

"Bagus sekali xiao zhan. Sekarang kau benar-benar ingin melawanku?"

Xiao zhan tidak lagi menjawab. Dia tahu akibat dari memprovikasi saudaranya. Jika tidak ada yang menolongnya hari ini, dia mungkin akan mati.

Bibi qing nampak gelisah. Jika dia membiarkan hal itu terjadi, xiao zhan mungkin akan benar-benar terbunuh. Dia mengambil ponsel dan dengan tangan gemetar menghubungi zhou cheng.

Zhou cheng yang mendengar kabar itu mengepal eratkan tangannya.

"Aku akan kesana bi"
Dia berbicara sambil meraih jaketnya.

"Cepatlah datang tuan muda"

Panggilan telfon di putuskan. Zhou cheng mengendarai mobilnya dengan cepat. Saat hendak membelok arah ke tempat xiao zhan, tidak sengaja dia berpapasan dengan wang yibo. Entah itu mungkin takdir atau keberuntungan. Dia menghentikan mobilnya dan berlari ke arah wang yibo yang masih sibuk berkutak dengan ponselnya.

"Wang yibo" panggilnya dengan terburu-buru. Yibo menoleh dan mengernyit heran.

"Ada apa?"

"Pergilah ke tempat zhanzhan. Dia dalam bahaya"

Wang yibo tidak perlu lagi bertanya kenapa. Dia tentu tahu alasannya. Tanpa mempedulikan zhou cheng, dia berlari menuju mobilnya. Mengendarainya begitu cepat dan terburu-buru. dalam hatinya dia terus berdoa untuk keselamatan lelaki yang ia cintai itu.

Beberapa saat kemudian dia tiba di rumah besar itu walau tak sebesar rumahnya.

Tok
tok
tok

I Will Make You Mine (Yizhan/END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang