Xiao zhan kembali ke rumah sakit setelah cukup lama berdebat dengan wang yibo yang mati-matian memaksanya untuk menginap. Kalau dia adalah xiao yi, mungkin dia akan akan meningap. Tapi dia yang sekarang adalah xiao zhan. Dia tidak mungkin berada disana terlalu lama.
Dia tiba di rumah sakit. Di helanya nafas panjang sebelum masuk ke dalam ruangan dimana adiknya di rawat.
"Oh? Kau datang?". Xiao yi lebih dulu menyapanya dan xiao zhan hanya mengangguk.
"Apa yang di katakan wang yibo?". Tanya xiao yi dengan nada tak sabaran."Dia memintaku untuk menginap disana". Hanya itu yang di sampaikan xiao zhan. Tidak mungkin kan pria itu mengatakan kalau wang yibo menciumnya? Bisa-bisa kepalanya akan hilang malam ini juga gara-gara amarah xiao yi.
"Hmm…dia memang biasa menyuruhku untuk menginap".
Ujar xiao yi dengan penuh percaya diri dan tersenyum puas.Xiao zhan lupa mengatakan mengenai apartemennya. Dia cukup lelah saat ini, setelah xiao yo kecelakaan sore tadi, dia harus menggantikannya mengikuti acara yang di atur oleh ibunya. Acara kalangan atas dimana mereka akan bertemu dengan kolega kolega bisnis disana. Ibunya terpaksa membawanya karena xiao yi kecelakaan. Dan tentu saja dia harus menyamar menjadi xiao yi. Setelah kembali dari sana dia langsung menemui wang yibo sesuai dengan perintah adiknya.
"Aku akan kembali ke rumah. Tidak apa-apa kan jika kau sendirian di sini?".
Xiao yi mengangguk. "Tentu saja".
setelah itu xiao zhan berjalan keluar dan menuju parkiran untuk kembali ke rumah.
Baru saja dia tiba di jalanan umum, matanya langsung terbelalak kaget melihat siapa yang sedang berdiri tak jauh dari sana. Jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Dia gadis itu, gadis yang sudah setahun ini telah menarik perhatiannya.Dia memberanikan diri menghentikan mobil di depan sang gadis dan keluar dari mobilnya berniat untuk berpura-pura mampir di kedai kecil tepat di samping sang gadis berdiri.
"Xiao zhan?".
Jantungnya seakan berhenti saat mendengar namanya di sebut. Dia menoleh secara perlahan dan benar saja sang gadis memanggilnya.
"I--iya?". sahutnya dengan gugup sebab sejujurnya dia tidak tahu nama sang gadis. Bodoh bukan? Dia tertarik pada seseorang tapi bahkan namanya saja dia tidak tahu. Setidaknya ingatkan dirinya untuk mencari tahu nama gadis itu, tapi bahkan dia sendiri tak peduli dan hanya memandang gadis itu dari jauh tanpa berniat untuk mendekatinya.
Melihat wajah bingung pria manis itu gadis itu perlahan mendekat dan membuat xiao zhan refleks berjalan mundur. Sang gadis berhenti di tempatnya dan tersenyum.
"Kau tidak mengenalku?" Tanyanya pelan.
Xiao zhan menggleng dan menunduk tak berani menatap wajah sang gadis.
"Maaf, aku tidak tahu". Ujarnya pelan.Sang gadis terkekeh pelan. "Pfff---ternyata kau hanya seorang pemalu. Ku pikir kau seorang yang sombong dan angkuh mengingat kau tak pernah berbicara dengan siapapun di sekolah".
Xiao zhan tersenyum tipis. Dengan perlahan dia mengangkat kepalanya dan menatap sekilas gadis itu. "Kau--mengenalku?".
"Tentu saja!! Kau wakil ketua osis, bagaimana mungkin aku tidak mengenalmu".
Xiao zhan akhirnya memberanikan diri menatap sang gadis. "Siapa namamu?".
"Lin Changxi. Emm panggil saja chanchan". Balasnya sang gadis dengan senyum tipis.
"Chanchan?". Xiao zhan mengulang menyebutkan nama itu dengan senyum tulusnya hingga menunjukkan gigi kelincinya. Sang gadis memandangnya lekat-lekat seolah olah jantungnya berhenti saat ini juga. Bukan hanya xiao zhan yang memiliki perasaan itu, tapi sepertinya sang gadis itu sama sepertinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Will Make You Mine (Yizhan/END)
RomanceXiao zhan adalah seorang pria yang bisa di katakan manis dengan tahi lalat di bawah bibirnya. namun dia juga terkesan dingin dan polos, karena sikap dingin dan polosnya menyebabkan dia jadi tidak terlalu peduli dengan keadaan sekitarnya. dia sangat...